6 - Dia Menghilang

431 62 6
                                    

Ujian sekolah selesai, libur panjang pun datang. Alena telah membuat jadwal liburan yang isinya kebanyakan adalah olah raga. Ia menghubungi Daffa untuk melihat jadwalnya namun sudah beberapa kali panggilan selalu sibuk.

"Mungkin Daffa ada jadwal sendiri. Baiklah gue bakal ngirim email ke dia." ucapnya yang langsung membuka laptop.

To : Adelardodaffa@gmail.com

Daffa ini jadwal gue selama liburan. Gue harap lo bisa temenin gue.

Dengan mengirim jadwalnya ia berharap Daffa juga akan menemani jadwal liburnya karena Daffa adalah alasan dibalik semua jadwal.

Ketika Alena membantu Mamanya memasak tiba tiba bel rumahnya berbunyi. Dengan cepat ia berlari berharap itu Daffa. Ia mengganti piyama yang dipakai dan menggantikannya dengan celana jeans dan kaos putih polos yang dipasangkan dengan cardigan hitam . Namun setelah membuka pintu pundaknya turun dan senyumnya pun hilang "Rio. Ada apa?" sapa Alena.

"Lagi sibuk yaa?" tanya Rio basa basi.

Alena hanya menggelengkan kepalanya dan tiba tiba Rio menarik tangannya dan memasukkan Alena ke dalam mobilnya "eh tunggu!!" ucap Alena menghentikan langkah Rio. Tanpa memperdulikan nya Rio menyalakan mobil dan pergi.

Setelah beberapa jam mengemudi Rio menghentikan mobil disebuah restaurant. Alena ingin marah karena ini di luar jadwalnya namun ia tidak bisa ketika melihat mata Rio. Setelah selesai memesan mereka bercakap cakap.

"Kenapa lo ngajak gue pergi ke sini?" Alena dengan sedikit emosi.

"Cuma minta ditemenin sarapan" Rio dengan senyum lebar seakan akan tidak tau jika Alena sedang marah. "Emang lo nggak mau makan sama gue?" sambung Rio.

"Mau." ucap Alena dengan menganggukkan kepalanya dan memaksa senyum. Setelah selesai makan, Rio mengajaknya pergi ke sebuah rumah sederhana dari kayu namun tetap terlihat elegant. Mereka memasuki rumah yang hanya terdapat sebuah sebuah meja besar, piano dan buku buku yang tertata rapi di raknya.

"Mau ngapain?" tanya Alena penasaran.

"Temenin oke?" Rio menunjuk piano.

Lagi lagi Alena hanya menganggukan kepalanya. Rio meminta Alena duduk disebelahnya.
Rio mulai memainkan piano dan lagu one call away dari Charlie Puth dimainkannya.

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one call away
Call me, baby, if you need a friend
I just wanna give you love
C'mon , c'mon, c'mon
Reaching out to you, so take a chance
No matter where you go
You know you're not alone

Alena yang dari tadi terdiam akhirnya ikut bernyanyi.

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one call away
Come along with me and don't be scared
I just wanna set you free...

Mereka berdua terhanyut didalam alunan piano yang dimainkan Rio.

Daffa menghubungin ponsel Alena namun Alena men-silent ponselnya.
Setelah beberapa jam perut Alena berbunyi sangat keras hingga terdengar oleh Rio dan ditertawai olehnya yang di ikuti tawa malu dari Alena. Karena lapar mereka menuju kedai mie setan. Kedai mie setan memberikan menu dengan level 1 - 7. Alena memesan level 6 dan Rio memesan level 1.

"Gue nggak suka pedes hehe" ucap Rio dengan senyum malu yang lalu ditertawai oleh Alena.
Setelah selesai makan mereka pulang. Karena baru teringat Alena melihat ponselnya dan ia terkejut

"What" Alena berteriak yang mengejutkan Rio.

"Kenapa Len?" tanya Rio yang sedang menyetir.

"Daffa nelfon gue sampai 87 panggilan dan 24 pesan" karena Alena pikir Daffa sedang tidak baik baik saja ia langsung menelfon Daffa namun panggilannya tetap sibuk.
Alena pun kesal namun ia sangat khawatir.

*****

The Last SunshineWhere stories live. Discover now