{2}

3.8K 202 13
                                    

I For You
============================
"Kadang-kadang pilihan yang terbaik adalah menerima" - Dee Rectoverso

*******
Author POV

Dicafe

Hari ini adalah hari tersial bagi Alina. Bagaiamana tidak? Dari tadi dia menunggu seseorang dan orang itu belum juga datang. Belum lagi tadi dijalan dia juga ditabrak seseorang dan berakhir jatuh.

'Untung baju gue nggak kotor' ucap Alina dididalam hati.

Alina menggerutu kesal, sambil melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan jam 7 malam. Berarti dia sudah menunggu selama 2 jam.

'Lumutan gue disini!!'

"Oke Alina. Tunggu sampe 5 menit, kalo belom dateng juga gu---"

"ALINAA......." ucapan Alina terpotong karena panggilan seseorang.

Alina menoleh kearah orang itu. Dia menatap orang itu sebal, dan yang ditatap hanya cengengesan.

"Alina sayangg..... sorry ya telat. Tadi macet soalnya," jelas orang itu, lalu duduk dikursinya.

Alina memutar bola matanya malas, "Karina Putri! Lu tau kan gue nunggu jam berapa disini?! Lumutan tau nggak!"

"Hehe, iya deh maap ya," ucap Karin sambil cengengesan.

"Iye, gue maapin dah,"
"Lu mau ngapain nyuruh gue ke sini?" Tanya Alina memecah keheningan diantara mereka.

"Gue mau ngomong sesuatu. Tapi nanti deh, kita pesen makanan dulu! Laper gue," ujar Karin sambil memanggil waiters.

"Ada yang bisa dibantu, kak?" Tanya waiters itu sambil mengeluarkan daftar menu dan pulpen.

"Emm... saya pesen lemon tea aja mbak,"
"Lu mau apa, Lin?" Tanya Karin.

"Samain aja deh," ucap Alina.

"Lemon tea 2 ya," pesan Karin.

"Baik, kak. Tungu sebentar ya." Ucap waiters itu, lalu berlau pergi.

*****

"Jadi, lu mau ngomong apaan Rin?" Tanya Alina sambil mengaduk-adukan minumannya.

"Lu beneran suka sama Dimas, Lin?" Pertanyaan karin membuat Alina menyeritkan dahinya heran.

"Kenapa emangnya?" Tanya Alina.

"Y-ya nggak papa sih, cuma pengen tau aja" jawab Karin.

"kok jawaban lu kayak gugup gitu sih! Jangan-jangan......" ucap Alina menyelidik.

"Jangan-jangan apa?! Gue suka gitu sama Dimas?" Ucap Karin dan mendapat anggukan Alina.
"Gila aja! Nggak mungkin lah gue suka sama dia, gue kan udah sama yayang Fadil," lanjutnya.

"Mulai deh alaynya!" Cibir Alina.

"Entahlah Rin, gue kadang bingung sama sifatnya Dimas. Kadang baik,Kadang perhatian, kadang cuek bebek gitu, " ucap Alina lesu.

"Aduh Alinaaa.... kok lu jadi baperan gini sih," ucap Karin.

"Gua juga bingung kenapa gua bisa cinta sama dia. Padahal kan cogan itu masih banyak bangett," ucap Alina.

"Tuhan punya Alesan kenapa lo bisa cinta sama Dimas. Lagian kan jatuh cinta sama sakit hati kan udah sebungkus. Kalo lu udah jatuh cinta sama dia berarti elo juga harus ngerasain pahitnya dalam mencintai," Ujar karin membuat Alina menoleh kearahnya.

"Kepentok apaan lu bisa bijak begini?" Karin hanya terkekeh mendengar pertanyaan Alina.

"Tadi kepentok spion mobil pas mau ngaca," balas Karin asal.

"Ngaco lu!"

"Okee! Berarti gue harus perjuangin cinta gue. Apapun yang terjadi gau pasti akan selalu ada buat dia," ucap Alina menyemangati dirinya.

"Nah gitu dong, itu baru namanya mama geng gua," ucap Karin mendapat pelototan dari Alina.
"Hehehe, peace," ucap Karin dengan membentuk jari V.

Sementara itu orang yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka mengepalkan tangannya kuat-kuat dan langsung beranjak pergi dari tempatnya setelah meletakan uang diatas meja.

*******

Itu yang dimulmed penggambaran tentang Dimas ya.

VOTE AND COMMENTS GUYS.....

salam kecup, Adisya.

I For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang