[6] Broken Heart

1.9K 274 35
                                    

Warning: ada beberapa konten yang tidak cocok dibaca anak di bawah umur.. >.< !!!

.

.

.

.

Ayo kita putus.


Jongin terus menyangkal apa yang di dengarnya kemarin. Dia pasti salah dengar. Pendengarnya mungkin bermasalah. Atau malah Soojung sedang mengajaknya bercanda. Mungkin saja.

Tetapi, meski demikian Jongin tetap merasa was-was. Bagaimanapun juga Soojung menunjukkan keanehan beberapa hari terakhir ini. Dia terkesan menjauhi Jongin. Jadi, mungkin keputusan untuk putus memang benar Soojung layangkan. Tapi, atas dasar bosan? Jongin tidak mungkin menerimanya begitu saja. Dia harus menanyakan langsung sekali lagi pada Soojung. Yah, harus.


"Ah, bukankah itu Jung Soojung."


Jongin terpaksa mengalihkan perhatiannya saat nama Soojung disebut. Kedua bola mata pemuda berkulit tan itu terbelalak saat melihat dengan siapa Soojung berjalan memasuki area sekolah saat ini.


"Kenapa dia berangkat bersama Myungsoo?"


"Apa mereka berkencan?"


"Tidak mungkin. Soojung kan kekasihnya Kim Jongin."


"Tapi, mungkin saja mereka sudah putus."


Jongin mengepalkan tangannya dengan geram. Bukan karena gunjingan orang-orang mengenai dirinya. Jongin tidak mungkin kesal karena gossip murahan seperti itu. Ingat, dia sudah kebal dengan segala gunjingan dan cemoohan. Tetapi, hal yang membuatnya kesal adalah sosok sang kekasih. Atau mungkin mantan (?) yang kini sedang berjalan bersama dengan ketua OSIS –Kim Myungsoo. Perlu digarisbawahi mereka berjalan beriringan sambil menautkan jemarinya dengan erat. Uh, mesra sekali.

"Soojung-a."

Jongin memberanikan diri mengahadang jalan Soojung dan Myungsoo. Soojung yang sedari tadi tengah bercengkerama dengan Myungsoo terpaksa mengalihkan pandangannya. Gadis itu kini sudah menatap Jongin begitu datar. Sungguh, Jongin merasa nyeri di hatinya saat mendapat tatapan seperti itu dari Soojung.

"Jung Soojung, aku ingin bicara."

Soojung menghela napasnya sebentar lalu memandang Myungsoo, meminta pengertian. Itu perilaku Soojung yang benar-benar membuat Jongin semakin memanas.

"Ada apa Kim Jongin? Bukankah perkataanku kemarin sudah cukup jelas?"

Jongin menarik-hembuskan napasnya pelan-pelan. Dia harus menjaga emosinya tetap stabil. Ingat, dia tidak boleh mengamuk. Emosi tidak akan menyelesaikan masalah. "Soojung-a, bercandanya tidak lucu," ujar Jongin senormal mungkin.

"Aku tidak bercanda. Aku serius Kim Jongin. Aku ingin mengakhiri semuanya. Dan kita sudah mengakhirinya kemarin. Aku sudah minta putus," terang Soojung dengan ekspresi datarnya –masih seperti yang tadi.

"Tapi, Soo...."

"Kuharap kau mengerti, Jong. Aku ingin kau tidak menggangguku lagi. Kita sudah selesai," sela Soojung sebelum kembali mengajak Myungsoo untuk menuju ke kelas.

SunshineWhere stories live. Discover now