[4]/Kilas Balik

19.8K 1.2K 14
                                    

Mia masih bingung. Dia baru sadar kalau Lea-lah yang meninggalkannya. Tapi yasudahlah pikirnya. Aku juga bermaksud meninggalkanmu tadi. Ucap Mia dalam hati

"Iya, tidak apa-apa. Sepertinya aku harus ke kelas dan menyimpan tasku dulu" Ucap Mia sambil meninggalkan Lea.

"Jadi ada apa?" Tanya Theresa setelah Mia pergi

"Aku ingin memperlihatkan ini" ucap Lea sambil memberikan kapas yang ia pakai untuk membalut darahnya. Theresa terlihat kaget ketika melihat darah itu.

"Darah siapa itu?" Tanya Theresa penasaran

"Itu darahku. Aku kaget ketika melihat darahku berkilauan seperri itu. Dan ada glitter emas disitu" Jelas Lea

Theresa langsung tersenyum lebar ketika mendengar hal itu. Saking senangnya, Theresa memeluk Lea dan bahkan dia memutarnya.

"Ah Theresa hentikan! Aku seperti anak kecil saja" Theresa langsung berhenti dan menurunkan Lea.

"Lea, kau tahu? Aku sudah mencarimu sejak kau hilang!" Ucap Theresa

"Apa? Kita saja umurnya sama, bagaimana kau bisa mencariku sejak ku lahir? Mana mungkin ada yang menyuruh anak kecil untuk mencari anak kecil" Ucap Lea bingung

"Ummm, sebenarnya aku tidak seumuran denganmu" Ucap Theresa

"Lalu berapa umurmu?" Tanya Lea penasaran

"130 tahun" Jawab Theresa singkat

Lea tertawa kecil

"Oh tuhan, bodohnya aku! Memangnya aku hilang darimana? Aku ada disini. Sepertinya aku terlalu sering menonton Fiksi Fantasi" ucap Lea sambil memegangi kepalanya dan meninggalkan Theresa sendiri

"Lea tunggu" ucap Theresa

Lea lalu membalikkan badannya dan mengangkat dagunya tanpa beralih dari tempatnya

"Kau harus percaya padaku"

Lea membalikkan badannya lagi dan pergi meninggalkan Theresa

Ck! Decak Theresa kesal.

*

Seperti biasa, Lea membantu ibunya di toko kue. Mereka tak bicara selama di toko kue itu. Sepertinya kesibukan tak memberikan kesempatan dua orang itu untuk berbicara. Hingga akhirnya jam 8 malam toko itu tutup. Lea berjalan beriringan dengan ibunya itu.

"Ibu, kau belum menjawab pertanyaanku" Mulai Lea

"Pertanyaan apa?" Tanya Sally bingung

"Itu.. umm...tentang bagaimana aku bisa diangkat jadi anakmu" Ucap Lea sedikit gugup

"Baiklah" Ucap Sally "Saat itu ayahmu-ayah angkatmu-George adalah seorang pemburu. Dia banyak sekali mendatangi hutan di belahan bumi Amerika, Afrika, dan Eropa. Dulu hidup kami enak, karna hasil buruannya selalu saja dibeli dengan harga tinggi. Hanya saja kami tidak punya anak walaupun sudah lama menikah. Sampai akhirnya dia mendatangi sebuah hutan besar di Irlandia. Katanya, ketika dia berburu dia mendengar suara anak kecil menangis. Dia dan teman-temannya mencari asal suara itu tapi tidak ketemu. Sampai akhirnya dia sampai disebuah danau di pinggir tebing. Dia melihatmu merangkak naik menuju pinggir danau. Danau itu memang aneh, lubangnya besar tapi hanya 3/4 bagian yang terisi. Jadi ada 1/4 sisanya yang ditumbuhi oleh lumut dan alga. Kau berusaha naik tapi selalu saja terjatuh karna lumut-lumut dan alga membuat licin pinggiran danau itu. Akhirnya ayahmu menarik mu sampai keluar danau. Katanya kau menangis dan tidak bisa diam. Ayahmu mengerti kalau kau mengantuk. Jadi dia bawa dirimu ke pondok yang ia tinggali sewaktu di Irlandia. Dan kau tau? Ketika ayahmu pergi ke Irlandia ternyata aku sedang hamil Kevin! Karna aku ingin memberi kejutan, jadi aku tak mengabari tentang kehamilanku kepada George. Tapi ketika ia kembali, dia sudah membawamu kerumah kami di New York. Ya dulu kami tinggal di New York sebelum akhirnya ayahmu sakit keras. Dia sakit parah selama berbulan bulan. Karna suasana kota New York yang ramai, kami memutuskan untuk pindah kesini. Dirumah kecil ini. Karna ayahmu sakit dan barang banyak yang terjual jadi kami tak mampu untuk membeli rumah yang lebih besar. Dan Kevin pun lahir--kita sudah sampai!" Ucap Sally

"Lanjutkan dulu ceritanya bu!" Ucap Lea penasaran

"Sudah ayo masuklah. Ibu lanjutkan setelah makan malam"

Dan mereka berdua-pun masuk ke rumah mungil itu

*

Theresa termenung dikamarnya. Dia melihat langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong. Apakah benar Lea orangnya? Bagaimana jika dia adalah anak dari Samantha yang ingin merebut posisi sang putri? Ucap Theresa dalam hati. Apa yang harus kulakukan? Bagaimana cara membuktikannya? Hanya ada satu cara, yaitu melihat leher Lea. Apa ada kalungnya disana atau tidak. Theresa lalu keluar dari kamarnya dan bersiap untuk makan malam sendiri. Ya sendiri. Dia dihukum pergi ke dunia untuk mencari sang putri, dan tak boleh kembali sebelum dia menemukannya. Theresa juga tinggal diujung kota. Jauh dari keramaian agar Samantha tidak menemukannya.

*

Lea dan keluarga kecilnya baru selesai makan malam. Lea benar-benar tidak bisa menghilangkan rasa penasarannya. Dia langsung menanyakan ibunya tentang kelanjutan cerita itu.

"Ayo kita kekamarmu, ibu akan ceritakan disana" Lalu Lea dan Sally menaiki tangga dan memasuki kamar Lea. Sally duduk bersandar di kasur Lea. Dan Lea menaruh kepalanya dipangkuan ibunya. Ibunya membelai kepala anak perempuannya itu dan mulai bercerita.

"Kevin lahir, kita tidak punya uang untuk membayar rumah sakit. Dia menyuruh ibu untuk menjual kalung ruby yang ada dilehermu itu. Aku dan ayahmu sempat bertengkar karna masalah kalung itu. Dan Kevin pun lahir. Untung saja ibunya Mia mau menanggung beban kita untuk membayar rumah sakit. Hingga tiga tahun kemudian penyakit ayahmu semakin parah dan dia bersikeras menjual kalungmu itu. Dia memaksaku, katanya kalau tidak dijual dia akan menariknya langsung dari lehermu. Aku ketakutan sehingga kita bertiga-aku-kau-kevin-lari keluar rumah. Ayahmu memgejar kita. Lalu dia meninggal dilindas oleh truk" Air mata mengalir di pipi Sally dan membasahi wajah Lea yang sedang berbaring di pangkuan Sally. Dibuka kembali luka lama yang sudah ia kubur dalam-dalam. Luka yang belum sembuh sempurna itu kini terbuka kembali, menyisakan kenangan pahit dimasa lalu. Sally menghapus air mata-nya dan segera pergi dari kamar Lea meninggalkan Lea sendirian. Sally langsung memasuki kamarnya dan menguncinya rapat-rapat. Kakinya lemas dan dia jatuh terduduk dibelakang pintu kamarnya. Ditekuknya kedua kakinya. Dihapus berulang kali air mata itu tapi terus saja keluar dari mata coklat-nya. Tak pernah terpikirkan bahwa kenyataan pahit yang sudah ditelannya sejak lama kini terasa lagi. Sally bangun dari duduknya dan mulai berjalan ke tempat tidurnya. Dia menghempaskan tubuhnya dan tidur untuk selamanya

*

Lea mulai memikirkan apa yang dikatakan ibunya. Jadi benar kalo dia ternyata keturunan Irlandia. Dia terus membayangkan apa yang dikatakan oleh ibunya itu. Lea-pun baru tertidur pukul 3 pagi

The Lost PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang