Chapter 1

19 1 5
                                    

   Aku terbangun dari tidurku yang lelap. Hari ini adalah hari pertamaku di SMA. Aku pindah dari Jakarta ke Lombok, sebuah kepulauan yang lumayan padat penghuninya dengan berbagai wisata alam yang sangat memukau. 

   Aku bersiap-siap mulai dari mandi, makeup, memakai seragam, dan sebagainya. Setelah semua yang kuperlukan sudah siap maka aku akan turun ke ruang makan untuk sarapan. Aku lihat disana kedua orang tuaku dan kakakku sedang bercengkrama sambil menyantap makanan untuk pagi hari ini. 

   "Hai, selamat pagi." aku memeluk kedua orang tuaku dan aku tidak memeluk kakakku karena ya, aku memang tidak mau saja.

  "Selamat pagi juga anak bunda, sarapan dulu terus nanti kamu berangkat sekolahnya sama Kak Adolf ya, sekalian dia mau berangkat kerja katanya." Bunda melirik kak Adolf yang sedang makan sarapan dan hanya ditanggapi anggukan olehnya.

   Aku sudah selesai memakan sarapanku, dan sekarang aku berpamitan untuk berangkat sekolah. Lalu, aku diantar oleh Kak Adolf mengendarai mobilnya hanya dengan 15 menit dari rumahku ke sekolah baruku.

     Wellington High School

   Aku memasuki gerbang sekolah dan suasana baru sangat mencekat tenggorokan bahkan pengelihatanku menjadi berbeda. Aku harus cepat  beradaptasi dengan suasana disini.

  Aku langsung mengunjungi ruang tata usaha untuk menanyai keberadaan kelasku dimana, setelah aku menanyai petugas TU, petugas tersebut dengan senang hati mengantarkanku ke kelas baruku. 

   Ketika aku sudah sampai di depan kelasku, ternyata sudah ada guru yang sedang mengajar, dan seorang petugas TU tersebut memberitahu bahwa aku adalah anak baru pada guru tersebut.

  "Perhatian anak-anak, kalian mempunyai teman baru, silahkan perkenalkan dirimu."

   "Namaku Alyssa Kalila Hermawan, aku pindahan dari Jakarta, dan semoga kalian bisa menerimaku dengan baik, terima kasih." 

   "Sekarang Alyssa kamu duduknya disebelah Tama ya, maaf sudah tidak ada kursi kosong yang lain selain di sebelah Tama." Beliau menunjukkan tempat duduk yang kosong dengan seseorang lelaki yang menurutku tampan...bahkan, sangat tampan. Memiliki wajah yang khas Indonesia, bermata kecoklatan, alis tebal, dan kulit putih yang kubilang jarang dimiliki bahkan para perempuan akan iri melihat kulit Tama yang putih bersih seperti itu.

   Aku menuju bangku kosong yang ada itu dan Tama memang terlihat sangat cuek dan bahkan kini aku sudah duduk di sampingnya namun dia tidak merasakan kehadiranku sebagai teman sebangku barunya.

   "Kamu Tama kan?" Tama langsung berbalik dan menghadap kearahku. Tama seperti menilai penampilanku dari ujung kakiku hingga ujung kepala. 

   "Kan kamu sudah diberitahu namaku Tama ngapain kamu harus nanya lagi sih." Tama terlihat sebal karena pertanyaanku dan dia mulai mengabaikan kehadiranku

  Baiklah, berapa lama aku akan tahan menjadi teman sebangku Tama kalau dia seperti ini. Aku rasa bahwa aku harus membuat hatinya yang sedingin es itu menjadi lembut terhadapku. Kita lihat saja, Tama.


---------

Yeay ini chapter 1, semoga kalian suka ya karena aku baru-baru nih publikasiin ceritaku dan takut ga ada yang suka hm

Kalau masalah vote dan comments aku sih terserah kalian aja yang penting I K H L A S ok?

Dan terima kasih yang mau mampir ke cerita absurdku ini hehe :):):)


Choose OneWhere stories live. Discover now