Beberapa orang yang mengerti kode tersebut langsung bergerak keposisi mereka.

"Hinata tak membantai mereka! Hinata memalsukan hasil misi! Dia gagal! Lemah! Tak berguna! Darah Souke mungkin mengalir dalam tubuhnya tapi jiwanya lebih buruk dari pada Bunke!" Jelas tetua.

Naruto baru saja menghajar orang yang diketahuinya mengaktifkan kembali segel terkutuk pada Hinata.

"Cukup!! Hentikan!! Persetan dengan Souke dan Bunke!! Lepaskan tanda terkutuk itu dari Hinata! Dia tak akan menjadi Souke atau pun Bunke!! Dia akan menjadi Uzumaki!!" Teriak Naruto. Habis sudah kesabarannya. Melihat Hinata yang tersakiti seperti ini membuat darahnya mendidih.

*Naruto baru aja ngelamar Hinata tu. Tapi ngga sadar sepertinya. Suasananya juga ngga romantis. Ish~ Naruto payah deh :p *

"Hinata tidak memalsukan hasil misi!! Aku mengetahui semua detail misi solo yang dilakukannya!" Tsunade mengintrupsi. Tsunade datang bersama beberapa orang.

"Kalian tak ada hubungannya dengan hal ini. Kau melanggar batas kekuasaan teritorial mu Hokage-sama!" Jawab Tetua angkuh.

"Ow.. begitukah?? Tapi kurasa tidak! Karna kau masih berada di Konoha dan artinya aku berhak atas segalanya yang berhubungan diwilayah kekuasaan ku ini!" Jawab Tsunade lebih angkuh.

Tetua memberi kode lagi. Dan secara serentak shinobi hyuga menyerang sesamanya. Membaca segel pada anggota-anggota klan tersebut. Yang belum memiliki tanda akhirnya memiliki. Dan yang telah memiliki tersengat ucapan segel yang dibaca. Semua meringkuk sakit.

Lagi-lagi semuanya dilakukan dengan gerakan cepat.

Seseorang mendekat ke arah Hanabi berniat memberi segel pada putri kedua Hiashi.

"Jyuken!" Hinata berdiri disana dengan posisi bertarung. Kepalanya masih sakit tapi ia memaksakan diri.

"Jangan sentuh Hanabi!" Ucap Hinata tegas.

"Hahhahahaha!!" Gema tawa dari tetua.

Semua mata menuju kearah tua bangka yang telah memiliki uban itu.

Naruto bergerak cepat ke depan Hinata melindunginya.

"Hinata! Rencana ku berubah karna kau tak mau diangkat langsung! Kau tau seharusnya revolusi Hyuga dilakukan secara halus dan tersembunyi dengan kau sebagai boneka dan pion ku." Ujar Tetua.

"Tapi tak ku sangka kau menolak kesempatan emas yang kau dapat. Karna memikirkan orang lain Ha? Kau tak ingin adik tersayang mu berakhir menjadi bunke. Dan malah bermain dengan api. Kesepakatan baru kita. Jika kau kalah maka Hiashi ayah mu yang akan memiliki tanda penuh berkah milik klan kita."

"Dan kau berhasil menggagalkan rencana ku lagi. Menjadi tameng ayah mu? Keh. Kau ini benar-benar anak yang berbakti. Tapi.. tidak untuk yang kali ini." Tetua mengakhiri pidato panjangnya dengan memasang segel pada Hiashi.

"Tou-sama!!" Teriak Hanabi.

"Pertunjukan selesai! Kalian yang bukan dari klan Hyuga bisa kembali ke acara kalian yang tertunda! Oh ya! Hokage-sama dan calon Hokage-sama.. Tenang saja..Hyuga tak akan membuat kudeta yang akan menghancurkan Konoha..untuk saat ini" ujar Tetua santai.

"Hanabi kau bisa bergabung dengan kami. Akan ku ajarkan bagaimana menjadi Souke dan ketua klan untuk mengatur para bidak-bidak yang lupa jati diri mereka." Tetua akan beranjak pergi.

"Sialan!" Naruto menghajar tetua tersebut.

Tapi walaupun tetua sudah tua kemampuannya jangan diremehkan. Dia masih mampu bergerak cepat dan menggunakan ninjutsuny untuk melawan Naruto.

"Lepaskan segel itu dari mereka!! Segel itu membuat mereka menderita!!" Naruto berucap sambil menyerang tetua.

"Kalian ini senang sekali ikut campur. Kau melakukannya karna peduli dengan mereka kan?" Tetua berbicara sambil menangkis serangan dari Naruto.

"Ku beri tahu satu hal tentang segel itu. Jika segel yang tersemat dihilangkan itu artinya menghilangkan nyawa mereka!!" Ujar tetua. Naruto terkejut.

"Boom!!" Terjadi ledakan cakra. Cakra berwarna biru gelap terlihat keluar dari tubuh seseorang. Ya. Tokoh utama perempuan dari cerita ini sekarang telah diselimuti cakra.

Cakra yang begitu banyak keluar dari tubuh Hinata. Mengarah ke langit biru yang mendadak menjadi Hitam.

Fokus mereka berubah. Dari pertarungan antar Naruto dan tetua menjadi kearah sumber kekuatan yang tak pernah dikira. Orang-orang yang awalnya berada disekitar Hinata terhempas.

Naruto mencoba mendekat.

Tetua melihat lebih teliti dengan byakugannya.

"Tak mungkin!! Segelnya menghilang!!" Ucapan tetua cukup nyaring.

Segel di dahi Hinata menghilang.

"Yang bisa melakukan hal tersebut hanya... Byakugan no Hime." Ucap tetua.

Yo! Yo! Yo!

Entar lagi ceritanya habis loh..
Makasih sudah dibaca sampai chapter ini...

Tunggu Next chapternya ya..

Bocoran judulnya "Bangkitnya Byakugan no Hime"

Hehehe..

Jaa nee~

End Of War, Start For EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang