Dia tetap lemah. Kenapa para tetua klan hyuga memilihnya menjadi ketua? Tiba-tiba melihat keberadaannya yang selama ini terabaikan? Kenapa?

"Hinata!!" Teriak Naruto. Dia berhasil mengalahkan orang-orang yang menyeretnya. Mendekat kembali kepada gadis yang dicintainya.

"Arrgh!!" Kepalanya sakit sekali. Hinata meringkuk. Bersujud sembari memegang kepalanya. Sakitnya tak tertahankan.

"Apa yang terjadi? Hinata!" Naruto sangat khawatir dan terkejut.

Awalnya dia berlari cepat meninggalkan pelantikan Hokage karna mendengar Hinata akan menikah dengan pemuda lain. Ketika dari kejauhan ia malah melihat gadis yang dicarinya melakukan tanding dan makin buruk karna jurus itu akan menghantam jantung sang empunya jurus. Naruto berhasil mencegah hal buruk itu terjadi. Berhasil mengeluarkan segala unek-unek yang selama ini dipendamnya. Bahkan berhasil mengungkapkan perasaannya.

Semuanya terjadi begitu cepat.

Naruto menyingkirkan poni Hinata. Dan dia bisa melihat tanda yang sama dengan punya Neji berada disana.

"Hentikan! Apa yang kau lakukan pada Hinata!?! Hilangkan tanda ini padanya! Hentikan!!" Naruto berusaha menghajar orang tua bangka yang dari tadi menggumamkan mulutnya membuat Hinata semakin tersiksa.

"Kau bukan orang dalam! Kau tak punya urusan disini!" Ujar Tetua.

"Bukk" bunyi pukulan.

Naruto kah yang berhasil menghajar tetua?

Bukan.

Disana Hyuga Hiashi berdiri tegap. Tangannya baru saja menghantam orang yang selama ini dihormatinya.

"Apa yang anda lakukan?" Tanya Hiashi tegas.

"Berani sekali kau menaruh tangan mu pada ku Hiashi!!" Tetua geram.

"Apa yang anda lakukan pada Hinata melanggar peraturan!" Ucap Hiashi tegas.

"Hinata kalah! Dan dia menjadi bunke adalah takdirnya!!" Ucap tetua.

"Pertandingan belum selesai! Dan anda tadi tidak mengarahkan segal pada Hinata tapi pada ku!!" Suara Hiashi makin naik.

"Ck. Kau menyadarinya Ha?!" Balasnya lagi dengan suara yang tinggi.

"Aku membuat kesepakatan dengan Hinata!" Balas tetua.

"Kami tau kesepakatan itu!" Balas Hiashi lagi.

"Bukan kesepakatan yang kalian tau. Kesepakatan yang hanya Hinata dan aku yang tau!" Ujar tetua meremehkan.

Suasana semakin tegang. Perdebatan yang biasanya dilakukan kalangan kelas atas Hyuga adalah dengan pertemuan tertutup dengan aura dingin dan tenang. Tapi kali ini semua anggota klan bisa melihat dan mendengar atasan mereka sedang adu mulut dengan nada-nada tinggi yang penuh emosi.

Rasa sakit yang awalnya telah mereda kini kembali menghantamnya. Kepalanya kembali seakan mau pecah. Tapi tetua Hyuga sedang tak membaca segel itu jadi ada anggota lain yang berstatus souke yang juga membaca segel kutukan tersebut. Begitu dibenci kah ia?

"Hinata!" Naruto memegang pundak Hinata. Matanya menyusuri semua anggota klan Hyuga. Mencari siapa yang kembali mengaktifkan segel tersebut.

"Jelaskan!!" Ujar Hiashi tegas.

"Hukum souke dan bunke akan tetap berlaku Hiashi! Hinata sangat bodoh menerima syarat dari ku untuk membantai manusia padahal dia yang lemah tak akan pernah mampu melaksanakannya. Padahal jika iya langsung maju menjadi pemimpin klan hal ini akan lebih mudah untuk dilaksanakan!" Usai mengucapkan kalimatnya yang gantung tetua menjentikan jarinya.

End Of War, Start For EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang