13

4.5K 447 32
                                    

CHAPTER XIII

"A pretty picture in the broken frame"


Author's POV

Soojung mengeratkan pelukannya pada tubuh Jongin. Jongin tak dapat lagi membohongi dirinya, dia juga hampir gila karena merindukan gadisnya. Dia membalas pelukan Soojung. Soojung menarik sudut bibirnya. Mereka berpelukan seakan tak ada hari esok. Setelah beberapa waktu namja itu merenggangkan pelukannya. Soojung bergerak gelisah, seakan tak rela.

Namja itu memandang bibir Soojung dengan tersenyum. Bibir Soojung yang terlihat merah muda itu membuat Jongin hampir gila. Ia ingin mencium bibir itu tapi masih menunggu persetujuan Soojung. Ia ingin Soojung juga menginginkannya seperti dirinya yang menginginkan Soojung.

Soojung tersenyum sebentar sebelum dia mengangguk dan menutup matanya pelan. Merasa mendapat persetujuan Jongin tersenyum dan menarik dagu Soojung mendekat ke arahnya. Nafas Jongin terasa hangat membentur wajahnya. Soojung menahan nafasnya saat dengan lembut bibir Jongin mencium bibirnya. Waktu seakan berhenti dan suara hembusan angin yang membawa dedaunan kering tak lagi terdengar.
Hening.

Jongin melumat bibirnya dengan lembut dan berhasil membuat jantung Soojung berhenti sepersekian detik sebelum kembali lagi berdetak dengan kecepatan yang tak pernah dirasakannya. Debaran yang sangat nikmat.
Perutnya seakan dipenuhi oleh kupu-kupu dan kakinya mulai melemas. Tangannya yang semula berada di samping tubuhnya itu bergerak menaiki lengan Jongin. Dia mencengkram bahu Jongin, sebagai tumpuan untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
Kakinya semakin lemas saat menerima sentuhan lidah Jongin yang dengan lembut melilit dan melumat bibirnya. Jongin memindahkan tangan kanannya ke punggung Soojung. Ikut menahan tubuh gadis itu agar tidak terjatuh, sementara tangan kirinya masih berada di tengkuk Soojung.

Soojung merasa suhu tubuh Jongin menghangat saat dia memindahkan tangannya ke leher Jongin. Dan perlahan, suhu tubuh Jongin berpindah ke tubuhnya. Dalam hatinya, Soojung mengumpat betapa hebatnya ciuman seorang Kim Jongin. Dengan sedikit pusing -akibat perbuatan Jongin di atas bibirnya- dan malu, Soojung membalas lumatan bibir Jongin.

Soojung masih menutup matanya saat ciuman Jongin menurun ke rahangnya dan kembali turun ke lehernya, Jongin menempelkan bibirnya yang basah itu di leher putih Soojung. Tanpa sadar Soojung melengguh akan sensasi aneh yang baru pertama kali dirasakannya. Sentuhan lidah Jongin membuat Soojung menggigit bibir bawahnya sendiri.
Kini air liur Jongin sudah membasahi leher bagian kanannya. Soojung kembali melengguh saat nafas Jongin membentur lehernya yang telah basah. Sensasi geli dan dingin yang membuatnya hampir gila. Jongin menggulum telinga Soojung yang seakan lolipop di mulutnya. Kali ini Soojung tak dapat lagi menahan desahannya. Tangannya bergerak meremas pelan rambut Jongin sebagai pelampiasan.

Soojung benar-benar merasa libidonya naik. Bagaian tertentu di dalam tubuhnya terasa ingin meledak, namun dengan tiba-tiba Jongin menghentikan aktivitasnya. Soojung membuka matanya. Wajah Jongin yang memerah itu langsung muncul dihadapannya. Keringat mengalir dari pelipisnya. Matanya menggelap seakan menahan sesuatu. Jongin membanting tubuh Soojung ke sofa dan menindihnya.

"Aku menginginkanmu" ucapnya parau.

Buggghh

"SH*T!! FU*K YOU, AMBER! ASTAGA KAU INGIN BERADU TINJU DENGANKU?" Soojung langsung naik ke ranjangnya dan menarik rambut Amber yang masih melakukan reka adegan dengan guling Soojung.

Victoria dan Sunyoung mencoba menahan tubuh Soojung, sementara tersangka utama dalam situasi ini -Amber- mengusap wajahnya yang memerah akibat lemparan sendal Soojung yang entah bagaimana bisa sangat akurat.

***

06.52 AM

Wajah Soojung masih merah, mencoba menahan amarah. Victoria dan Sunyoung masih setia di sampingnya, bila saja kemampuan 'meninju' dan 'melempar' nya kembali muncul.

His Little SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang