I know better

15.1K 874 3
                                    

"Hahahah, jadi lo nganggep ini serius"

tanpa aku perdulikan aku tetap membaca buku itu. Dia tepat di depanku. Sama seperti di kantin tadi. Kehadirannya gak diharapkan.

"Ini nyata" potongku. Dalam hati aku gak terima dia bilang dream catcher itu mitos,gak benar ada. Panas rasanya.

"Lo tau ardona severine?" Tanyanya

"Siapa ? Tetangga lo? Mana gue tau. Lo aja siapa gue gak tau" cerocosku kesal diiringi desisan pembaca di belakangku. "Hehe sorry" bisikku pelan

"Oh iya. Gue Gerald. Panggil aja gue Ge" ucapnya sambil mengulurkan tangan. Yang tentunya cuman kulihat. Tanpa kusambut.

"Apa ? Gak penting" jawabku ketus.

"Kayaknya lo harus berteman sama gue deh" katanya sambil mengangkat 1 alisnya. "Gue liat lo di kantin gak ada temen, dan gue bisa nyelametin lo dari pengganggu pengganggu lo" lanjutnya.

"Hah" baru kali ini ada orang PD sekaligus maksa buat temenan.

Kata kata nih orang, maksudku Ge seolah olah aku sudah berhutang budi padanya. Yaaah walau memang iya, tapi sedikit.

"Ardona severine, dia pengarang buku yang lo pegang itu. Dulunya dia adalah cewek pemalu, dan akhirnya dia punya satu jimat keberuntungan. Dan itu dream catcher. Laluuu..."

"Gausah cerita panjang deh, gue tau kok kayak gimana lanjutannya."

"Oh.. ya ? "

"Yuuup. Dia sangat beruntung di kehidupannya, dia punya pelindung, dan dia bahagia. Lalu dia menulis buku yang gue pegang ini"

"Hmmmm....hampir"

"Yaaah,I know better than you. dream catcher bukan mitos" sergapku kemudian pergi.

"Hey,Nama lo siapa ?" Tanyanya sambil menggenggam tanganku (lagi)

"....."

"Hallo... nama lo siapaa"

"....."

"Gue kira lo mah jadi temen pertama gue" pernyataan Ge membuatku mengrenyit.

"Pertama ?" Tanyaku memperjelas.

"Yap. Gue pindahan dari amsterdam. Sebenernya gue home schooling. Tapi gue pengen sekolah di Indonesia. lebih tepatnya disini."

"Gue gak butuh cerita panjang lo. Jadi lo anak baru?"

"Bisa dibilang gitu. Sekali lagi, gue Ge kelas Xmia6"

"Gue Ve, Xmia 3" jawabku singkat sambil meninggalkannya.

"Bu, aku mau pinjam ini" kataku sambil menunjukkan buku filosofi dream catcher.

"Oke, silahkan isi data disini"
Lalu kemudian aku pergi.

Braaak.

"Kalo jalan pake mata"

Seorang cowok menabrakku keras. Hingga bukuku terjatuh."Oh, lo lagi" seketika aku langsung melihat cowok itu.

"kenapa" jawabku gusar.

"Emang kebiasaan ya, lo nabrak orang"

"Yang nabrak itu selalu lo"

"Lo yang nabrak gue di kantin, dan sekarang di perpus"

"Sssst. Kalau mau bertengkar jangan di perpustakaan" tegur penjaga perpus. Aku mengambil bukuku lalu pergi.

Huuuh rasanya kesal sekali ketemu dengan cowok menyebalkan ituuu. Aku berusaha mengingat nama manusia menyebalkan itu. Songong sekali dia. Hmm. Aku ingat Mr.famous. Brian.

Ya tuhaaan . Kenapa aku bertemu orang orang aneh inii. Andai Thata disini. gak mungkin kayak gini kan. Ahhh Thata, baru sehari gak masuk sekolah, gue udah kangen.

Aku mengeluarkan hapeku dari saku. Menulis beberapa kata. Lalu ku kirim ke nomor Thata.

*hai Tha, cepet sembuh ya. Gue kangen lo*

Dream CatcherWhere stories live. Discover now