dosa

105K 515 3
                                    

"waduuh hari ini ada pameran yaa teh?sekarang aku yang harus jaga stand nya?" tanyaku kepada teman kerja ku Teh iva. "ya ren kata si boss kamu yang jaga stand, kan km paling geulis di toko ini." sahut teh iva

aku Rena Astari bekerja sebagai administrasi di sebuah toko komputer di salah satu mall di Bandung. tapi walaupun jabatanku sebagai administrasi, aku lebih sering jadi SPG dibanding duduk di depan komputer. Menurut boss ku, wajah dan tubuhku yang pantas menjadi SPG untuk menarik perhatian para pembeli terutama kaum pria yang sering membeli barang- barang elektronik. Maka tak heran hari ini saat ada pameran komputer di bandung pasti aku lah yang ditunjuk sebagai SPG dan aku lebih menyukainya karena menurutku menawarkan barang sambil bercuap cuap centil kepada sejumlah pria itu menyenangkan, tak jarang aku mendapatkan makanan gratis, pulsa gratis atau bahkan aku bisa menjual barang lebih mahal dibanding harga yang ditawarkan. Entahlah, kenapa banyak pria yang tertarik padaku, padahal wajahku biasa saja, kulitku juga tidak putih bisa dibilang sawo matang dan tubuhku tidak terlalu tinggi hanya 158cm, apalagi aku jarang memakai pakaian yang sexy, yah paling aku memakai tshirt ketat dengan jegging dan high heels.

aku merapikan rambutku yang terurai panjang sepunggung dengan gaya ikal di ujung rambut, tak lupa aku memoles make up agar aku lebih menarik lagi saat di pameran nanti. Sesampainya aku di gedung tempat pameran berlangsung au bergegas mencari stand milik boss ku dan langsung mengambil beberapa brosur untuk dibagikan.

tiba- tiba aku dikagetkan dengan seseorang bersuara berat menyapaku. "mba, boleh minta brosurnya?" pinta pria tersebut. "oh..boleh mas silahkan, mari mas dilihat- lihat dulu laptopnya siapa tau ada yang sesuai dengan kriteria yang mas cari" balasku sambil tersenyum centil.

"iya sih mba, kriteria yang saya cari ada di depan saya soalnya"

"yang mana mas?"

"ini lho yang lagi bicara dengan saya"

aku hanya tersenyum, karena begitulah konsekuensi menjadi SPG harus sabar menghadapi setiap godaan lelaki macam ini.

"kamu lupa ya ren, ini aku dewa, inget gak? dulu kita sempet satu kost.' pria itu mengulurkan tangannya.

"hmm...dewa?oh iya aku inget yang kamarnya paling ujung kan?"

"iya, eh sorry aku buru- buru nih ren harus ke kantor lagi, hmm..ni kartu nama kamu ya? aku ambil yah, nanti aku pasti telepon kamu" pria itu lalu meninggalkanku.

Dewa? ya ampun dia kan cowok paling tajir dan paling ganteng di kost itu, bahkan dulu dia gak pernah nyapa aku, kok sekarang dia inget aku yah? padahal aku pindah kost kan udah lama banget. mudah- mudahan deh dia beneran telepon aku, lumayan lah bisa aku ajak ke mall.

aku melanjutkan kerjaku dan tidak terasa waktu pulang tinggal beberapa menit lagi, sebelum pulang aku pergi ke toilet untuk merapikan diri. Rasa- rasanya ada yang mengikuti ku dan memperhatikanku dari tadi, ah paling hanya perasaanku saja. Toilet gedung ini ternyata letaknya jauh dari keramaian, berada di ujung gedung ini. Tiba- tiba ada seorang pria menyentuh tanganku, dia menarikku dari belakang dan aku sudah berada di dalam pelukannya. saat aku melihat wajah pria itu aku tercengang tak percaya, wajahnya, matanya, bibirnya, semua itu mengingatkanku pada suatu sore. tiba- tiba dia melumat bibirku, aku tak bisa menolak hasrat yang bergejolak dalam hatiku, aku rindu ciuman ini. Lidahnya membelai lembut bibirku, gerakan mulut kami yang saling seirama membuat jantungku berdegup kencang, bulu kuduk ku merinding dibuatnya. Dia mulai nakal meraba payudaraku dengan lembut. oghh...erangku, tapi seketika aku sadar bahwa aku sedang di tempat umum. Ku dorong tubuhnya. "Stop!!" teriakku

"apa kabar rena sayang?" dia berbisik kepadaku.

"kamu..kamu ngapain ada disini?"

"kamu kangen kan sama aku?buktinya tadi diem aja keenakan"

sial umpatku dalam hati. Oh tidak apa yang terjadi hingga aku bisa bertemu dengan dia. Choky Aditya Perwira, dia yang telah mengkhianatiku, dia yang telah menghancurkan kehidupanku, dia yang telah merenggut keperawananku.

dosaWhere stories live. Discover now