Dreamers - 02: What's Your Dream?

170 19 0
                                    

[September, 2006]

Mobil yang berisi dua pasang ibu dan anak itu kini telah terparkir sempurna di salah satu pusat perbelanjaan di kota Seoul. Tujuan utama mereka ke sini tentu saja untuk membeli sepatu baru untuk menggantikan sepatu Nana yang jatuh di sungai sekitar satu minggu yang lalu.

"Kita sudah sampai anak-anak..."

Tidak perlu menunggu lama, Hanbin dan Nana kini sudah melompat turun dari mobil milik orang tua Nana dan menunggu ibu mereka yang sedang sibuk memasukkan beberapa barang ke dalam tas tangan mereka.

"Nee, Okaasan, apakah aku boleh memilih dua jenis sepatu? Saat aku latihan menari kemarin, ternyata sepatu menariku sudah perlu diganti... sol sepatuku mulai menipis..."

Mendengar permintaan dari Nana, sejenak ibu gadis tersebut hanya terdiam dan mengecek jumlah uang yang ada di dompetnya sekarang. "Boleh-boleh saja, asal nanti Nana-chan juga bilang pada Otousan kalau Nana hari ini membeli dua sepatu, mengerti?"

Dengan semangat, gadis kecil itu langsung menganggukkan kepalanya dan menarik tangan Hanbin yang dari tadi hanya berdiri di sampingnya. "Ayo masuk ke dalam Hanbin-ah."

Hanbin yang ditarik Nana akhirnya hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti ke mana pun gadis kecil di depannya itu melangkah. "Kau terlihat sangat senang, Nana-ya."

"Tentu saja aku sangat senang! Kau tahu? Akhir-akhir ini aku susah sekali melakukan berbagai macam gerakan yang biasanya sangat mudah kulakukan gara-gara sepatuku licin," tutur Nana sambil mengerucutkan bibirnya lucu. Merasa kecewa karena merasa gerakan menarinya akhir-akhir ini tidak benar.

"Kalau sol sepatumu menipis itu artinya kau memang sudah banyak melakukan latihan, dan itu bukan hal yang buruk. Aku sendiri sekarang juga lebih jago melakukan beatbox dibanding sebelumnya gara-gara lebih banyak berlatih tentu saja..."

Nana menolehkan kepalanya ke arah Hanbin dan menyipitkan matanya. "Hmm~ sombong sekali kau ini..."

"Ya! Aku mengatakan hal yang sebenarnya. Aku sudah bilang padamu bukan kalau suatu saat nanti, aku yakin aku akan menjadi salah satu musisi hip-hop paling berpengaruh di dunia? Jadi aku harus banyak berlatih... dan nanti saat aku terkenal, kau harus datang dan menonton semua konser-konserku, kau mengerti?"

Nana pun tertawa kecil dan mengangguk-anggukan kepalanya kepada Hanbin yang kali ini tersenyum lebar ke arah Nana. "Tentu saja saat itu tiba kau juga tahu bahwa..."

"Suatu saat nanti, aku (kau) yakin aku (bahwa kau) akan menjadi salah satu penari kontemporer paling berbakat di dunia." Sudah memperkirakan apa yang akan Nana ucapkan, Hanbin langsung mengikuti ucapan Nana mengenai impiannya dengan timing yang sangat pas. "Dan jangan khawatir, aku (kau) takkan lupa untuk mengundangmu (mengundangku) ke pertunjukanku (pertunjukanmu) nanti." Lanjut keduanya, lagi-lagi bersamaan.

"Ya, Kim Hanbin! Bisa-bisanya kau mengikuti ucapanku seperti itu!"

"Hahaha, tentu saja aku bisa mengikutinya. Sudah berapa kali kau mengucapkan hal yang sama di depanku Park Nana?"

"Dasar curang!"

---

[Januari, 2007]

Langkah kaki gadis dan tiga orang di belakangnya itu terlihat tergesa-gesa menyusuri koridor salah satu rumah sakit besar di pusat kota Seoul. Kabar yang baru saja mereka dapatkan dari ayah gadis tadi merupakan alasan utama mengapa mereka bisa sampai di tempat ini. Berbagai macam perasaan berkecamuk di dalam hati gadis itu. Dan semua itu benar-benar membuat pikirannya keruh. Prasangka buruk terus saja menghampirinya.

Dreamers [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang