Mr. famous

18.6K 1.1K 5
                                    

Braaaak  !!!
Tiga cewek menggebrak mejaku

"Jadi ini cewe kegatelan yang sok sok an nabrak Brian?" Umpat Patricia sambil mendorongku.

"Maksud lo apa sih" balasku heran.

"Lo kan yang nabrak brian waktu di kantin" sahut Ana

"Haha. Mana mungkin lo gatau cowok sepopuler Brian" sahut Kenny

"Oh, jadi cowok songong itu namanya Brian" sahutku mantap

"Lo jangan pura pura bego deh. Sekali lagi gue tau lo deketin gebetan gue. Lo bakal tau rasanya" cecar Patricia sambil menyiramkan minuman botolnya.

Kepalaku basah, bajuku, arrrghhh. Rasanya udah gak kuat di bully tiap hari kek gini.
Huuuuuuu
Teman sekelasku meneriakiku, diikuti tawa Patricia dan dua dayang dayangnya.
Aku lantas pergi. Entahlah. Aku gak ingin di kelas ini lebih lama lagi.

**
"Hallo Ve, lo dimana. Bu diah mau masuk nih" suara Thata di telepon.

"Gue sakit perut nih Tha, gue di toilet" yaa semoga Thata gak tau kalo aku lagi bohong.

"Lo yakin lo sakit, mak lampir itu gak ngapa ngapain lo kan?"

"Gak kok tha. Bener deh"

" oke deh kalo gitu"

Tuut..tuut...tuuut

Aku melihat bayanganku di cermin. Rambut lepek, baju basah, muka kusut. Menyedihkan sekali.
Bagaimana mungkin aku bisa masuk kelas kalo seperti ini. Thata pasti terkejut, dia pasti marah ke Patricia.

Kakiku berjalan tanpa arah, dan menuntunku ke sebuah tempat dimana aku bisa sendirian disana. Balkon lantai atas.

Disini aku bisa teriak sepuasku,menangis, mencaci, mengutarakan seluruh kekesalanku tanpa ada orang yang mendengar.

"Dasar mak lampir sialaaan, gak punya otak, apa salah gue ke elooo"umpatku keras.

Lega sekali bisa mengatakannya.

"Wooy.. Berisik!!"

Jleeb. Siapa yang bilang barusan. Jangan jangan antek anteknya mak lampir. Mati dah gue.

"Kalo lo mau ngumpat langsung ke orangnya!" Lanjut suara cowok itu.

Huah aku sedikit bersyukur karena yang memergokiku bukan cewek. Aku memberanikan diri menoleh ke belakang.
Seorang cowok tiduran di bangku panjang pojok balkon. Aku mengumpat dalam hati.

Sejak kapan ni orang ada disini. Kok bisa aku gatau sihh.

Aku mengamati perlahan. Wajahnya, sepertinya pernah kenal.

"Apa lo liat liat" sergapnya "oh, lo cewe aneh di kantin tadi" ucapnya membuat otakku langsung ingat.

Mr. Famous.

"Oh, jadi lo yang nabrak gue tadi. Gara gara lo gue kayak gini"

"Gimana bisa gara gara gue, kalo ngomong yang bener dong" sahut Brian tinggi

"asal lo tau, gue gak bakalan basah kek gini, bolos jam pelajaran yang gue sukai kalo lo gak nabrak gue dikantin"

"Wooyy, dasar cewek aneeh"

samar samar aku mendengar suara brian menyahutku ketika aku pergi meninggalkan balkon lantai atas.

Huft. Ya tuhaaan. Kapan hal buruk ini berakhir.


Dream CatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang