Bayangan Masa Lalu

41.7K 1.5K 57
                                    

"Miss Reveline !!" Aku tersentak kaget.

"Kalau kamu ingin tidur, silahkan keluar dari kelas saya" teriak miss.Sandra di ikuti suara riuh huuuuu.

Dia, maksudku beliau adalah guru bahasa inggrisku. Yaah kalian tau, kelas adalah tempat paling nyaman untuk tidur. Guru mendongeng panjang lebar, sedangkan siswanya mendengarkan sampai mengantuk. Begitu bukan. Setidaknya itu yang terjadi padaku.

"Yaelaahhh putri tidur, mungkin dia bermimpi menemukan pangerannya" celoteh seorang cewek, bisa aku pastikan Patricia. Cewek yang tubuhnya hampir nyaris sempurna. Tapi otaknya nyaris tidak ada.

"Haha, mimpi kali Pat. Liat aja dandanannya. Kucel, dekil" sahut antek anteknya

"Sudah diaam" bentak miss Sandra.

"I'm sorry miss" jawabku pelan tanpa menghiraukan celotehan gak penting.

"Ve, cari mati apa lo, kebiasaan banget deh" bisik Thata tanpa kusahut.

Dia adalah sahabatku. Satu-satunya sahabatku. Disaat semua mencemooh di belakangku, cuman dia satu satunya orang yang berani mencemooh di depanku. Yaaah begitulah.

"Okay, time is up. See you next week" ucap miss Sandra mengakhiri pelajarannya diikuti suara riuh kelas.

"Ve, lo bergadang lagi? Apa lo gak enak badan? Dari tadi lo tidur mulu di kelas" cerocoh Thata panjang lebar.

"Siapa bilang gue tidur ? tiap lima menit lo bisikin telinga gue"

"Yaakan gue takut miss Sandra ngamuk Vee. Dan Lain kali lo jangan diem doong kalo mak lampir itu ngoceh. Sekali kali bela diri lo kek "

"Gue udah biasa kali Tha. Udah ah ngantin yuk, laper" kataku sambil menggosok perut

"Ih. Dasar kebo. Abis tidur terus makan!!" Jitak Thata sambil menggamit lenganku menuju kantin

***
"Gilaaak, kantin rame bangeet" kataku sambil memperhatikan antrian penjual bakso yang mirip kayak orang ngantri sembako.

"Yakali lo doang yang laper" sahut thata "gue tunggu sini ya Ve. Takut gak dapet meja nanti. Hehehe"

"Huu. Dasar. Bilang aja lo males ngantri"

"Hehe. Daripada kita gak dapet meja kan. Lo mau makan sambil berdiri ?"

"Iya iyaaa. Cepet bilang lo nitip apa" jawabku singkat

"Jus alpukat aja deh, gue diet. Hehe"

Tanpa membalas apapun aku segera meluncur memesan jus alpukat untuk thata dan jus jambu untukku.
Yuhu. Dalam lima menit, dua gelas jus itupun berada di tanganku.

Praaaanggg

Seseorang menabrakku keras. Aku jatuh lemas di lantai. Tangan kakiku gemetar. Seketika bayangan itu datang.

"Kalo jalan pake mata dong"

"Veee. Lo gak papa kan Ve " suara Thata membuyarkan bayanganku.

"Lo bisa liat gak sih. Minta maaf kek temen gue" labrak Thata

"Yang gue tabrak itu temen lo, kenapa lo yang nyolot" sahut seorang cowok, yang bisa aku pastikan dia tersangkanya.

"Udah Tha gue gapapa" ucapku sambil melihat cowok yang menabrakku.

"tapi lo pucet gini Ve"

"Gue cuman kaget aja kok" kataku menenangkan.

Sudah sepuluh tahun kejadian itu berlalu, namun masih tetap ada di ingatanku. Bahkan dengan jelas. Orang itu datang ke rumah dan semuanya hancur.

Dream CatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang