[4] Merindukanku?

Start from the beginning
                                    


"Mengerjakan hukumannya saja tidak becus, apalagi membantu mengerjakan persiapan kelas kalian."


"Yak, Choi Jinri. Kembalikan ponselku."


Jinri tidak menggubris omelan Jongin. Malah membawa ponsel pemuda itu semakin jauh dari jangkauan sang pemilik.


"Dia juga bermalas-malasan saat kau tidak ada, Soojung," kali ini Sooji yang berada tepat di sebelah Jinri berbicara.


"Jinri, Sooji, bisa kembalikan ponselnya pada Jongin?" suara Soojung menggema dari ponsel milik Jongin. Kelihatannya Jinri baru saja mengaktifkan mode loudspeaker.


"Tidak," ucap Jinri dan Sooji bersamaan.


Grep.


"Hei, tidak baik menyela pembicaraan sepasang kekasih."


Jinri dan Sooji merengut kesal. Terlebih karena ponsel Jongin baru saja dirampas dari genggaman keduanya.


"Ini, Jong."


"Terima kasih, Hun," kata Jongin sambil menerima ponselnya. Pemuda itu lantas memutuskan untuk keluar dari kelasnya sebelum Jinri dan Sooji mengganggunya lagi. Huh, Jongin heran. Bagaimana bisa kedua gadis itu berada di kelasnya?

"Maaf, Soojung. Tadi ada sedikit gangguan dari dua sahabatmu yang begitu menyebalkan."

Soojung kembali terkekeh pelan. Menimbulkan satu tarikan di kedua sudut bibir Jongin. Mendengar suara tawa gadis yang telah menjadi kekasihnya ini begitu menenangkannya. Membuat Jongin semakin ingin bertemu saja.

"Ya, sudah. Pesawatku sebentar lagi lepas landas. Aku akan menghubungimu lewat e-mail jika sudah sampai nanti."

Jongin menghela napasnya sejenak, "Baiklah. Jaga diri baik-baik."

"Kau juga. Jangan lupa kerjakan hukumanmu dengan baik."

Jongin mendengus pelan, "Yah."


"Daah, Jongin."


"Daah."


"Love You."


"Ahh, yah."


Tuut...tuuut....tuuut....


Jongin meremas rambutnya sambil mengeram kesal. Pemuda itu sekali lagi gagal membalas pernyataan cinta dari sang kekasih. Padahal sudah lebih dari dua minggu sejak insiden perkelahiannya dengan Myungsoo, sejak Soojung menyatakan kalau menyukainya. Jongin tak kunjung mengucapkan kalimat ajaib itu. Seharusnya Jongin sudah mengucapkan kalau menyukai Soojung. Tetapi, dia masih belum sanggup. Entahlah, Jongin hanya merasa belum pantas. Apalagi mengingat tujuan awalnya menjadikan Soojung kekasihnya. Mengingat itu membuat Jongin merasa rendah. Dia tidak lebih dari seorang pengecut.

"Huuft," Jongin menghembuskan napasnya melalui mulut. "Lain kali aku harus mengucapkannya lebih dulu," katanya sambil menatap ponselnya.

Di sana sudah terpajang foto Soojung yang tersenyum dengan manisnya. Kembali Jongin mengangkat kedua sudut bibirnya.

SunshineWhere stories live. Discover now