2. HEARTBREAKER

4.8K 434 11
                                    

Namri's POV

Aku baru sampai di apartement yang aku dan kakak ku tempati. Aku tidak melihat sepatu nya di depan. Dia belum pulang. Aku ingin menanyakan hal ini padanya saat dia pulang.

Aku masuk ke dalam kamar ku dan membaringkan tubuhku di atas tempat tidur. Mengapa hidup bisa menjadi begitu sulit?

Kring!

Ponsel ku berdering. Aku langsung mengambil nya dari saku ku. Tertulis Park Jimin. Aku langsung mengangkat nya.

"Haiii. Apa kabar kesayanganku? Kenapa tidak ada kabar dari tadi pagi? Aku khawatir tau. "

"Mianhaeyo oppa. Aku kan sudah kelas tiga jadi agak sibuk. "

"Tidak apa. Yang penting kau sehat. Jangan lupa makan malam ya. Aku mencintai mu. "

"Aku juga. "

Tuut!

Aku menghela nafas ku. Dapatkah aku mempercayai nya? Sedang kan dia tidak ada disini sekarang? Aku bisa mendengar suara pintu barusan. Pasti dia sudah pulang.

Aku keluar kamar ku. Dia tidak ada di ruang tamu. Itu artinya dia sudah ke kamar nya. Aku berjalan santai ke kamar nya dan membuka pintu nya. Dapat ku lihat dia duduk termenung.

"Apa yang kau lakukan uh? Memikirkan PARK JIMIN? " tanya ku sambil memberi sedikit tekanan pada kata Park Jimin. Dia menoleh dan terkejut.

"A..apa maksudmu? " tanya nya. Aku terkekeh kecil.

"Hahaha. Ternyata akting mu bagus juga. Bodoh sekali aku memanggil mu dengan sebutan eonni. Apa kau fikir kau masih pantas untuk itu? "

Aku tidak tahu dari mana kata-kata itu berasal. Tapi itu keluar dari mulut ku dengan sendirinya. Aku sudah sangat kesal padanya.

"Nam.. namri-a ini tidak seperti yang kau fikirkan. Aku... aku hanya. "

"Stop. Aku tidak ingin mendengar alasan mu lagi. Kenapa kau malah berbohong huh? Katakan saja yang sebenarnya. Kenapa? Kau takut? Kau takut ku bilang kau wanita jalang?! " tanya ku dengan sedikit membentak.

PLAK!

Panas. Itu yang kurasakan. Dia baru saja menampar pipi kiri ku. Aku memegang wajah ku yang sakit. Lalu aku tersenyum miring padanya.

"Kau bahkan berani menamparku setelah apa yang kau lakukan. Hahaha. Kau ini lucu sekali ya? Kau tidak punya malu? "

"Namri-a aku. " Dia berjalan ke arah ku dan berusaha memegang tangan ku. Tapi aku menepis nya.

"Aku fikir selama ini kau adalah Baeri yang ku kenal sebagai kakak ku. Ternyata kau hanya perusak hubungan orang. Yang bahkan tidak tahu malu. Seharusnya kan aku yang marah padamu. "

BLAM!

Aku membanting kuat pintu nya. Aku tidak peduli dia kaget atau apa pun. Aku membenci nya. Sangat sangat membenci nya.

Namri's POV end

Baeri's POV

PLAK!

Aku baru saja menampar adik ku sendiri. Tangan ku bergetar. Aku melihat ke arah tangan ku. Lalu aku melihat Namri. Dia memengang pipi nya.

"Kau bahkan berani menamparku setelah apa yang kau lakukan. Hahaha. Kau ini lucu sekali ya? Kau tidak punya malu? "

"Namri-a aku. " aku berjalan ke arah nya dan berusaha memegang tangan nya. Tapi dia menepis nya.

"Aku fikir selama ini kau adalah Baeri yang ku kenal sebagai kakak ku. Ternyata kau hanya perusak hubungan orang. Yang bahkan tidak tahu malu. Seharusnya kan aku yang marah padamu. "

BLAM!

Dia membanting pintu kamar ku. Akhirnya yang aku takutkan selama ini benar-benar terjadi. Aku tahu perasaan nya dia pasti sangat sakit hati. Karena dia pribadi yang rapuh.

Maafkan aku Namri-a. Tapi aku tidak dapat berpaling. Karena aku sangat menyayangi nya. Tapi aku juga menyayangi mu Namri. Apa yang harus ku lakukan?

Baeri's POV end

Author POV

Hari terus berganti. Karena masalah yanga dibuat Baeri hubungan nya dengan Namri merenggang. Tapi dia semakin dekat dengan Jimin.

Sama hal nya dengan Namri. Dia sedikit menjaga jarak nya dengan Jimin. Karena setiap hari teman Taehyung yang satu kelas dengan Baeri dan Jimin mengirimkan video bagaimana mereka sedang di kampus.

Kring!

"Hallo? " sapa Namri dengan lemas.

"Chagiaa kau kenapa? Kau sakit? Apa sudah minum obat? Sudah ke dokter? Apa perlu aku ke sana? "

"Tenanglah. Aku baik-baik saja. "

"Kenapa kau begitu lemas? Apa ada masalah? Ceritakan padaku. Ada apa? Kau tidak boleh memendamnya sendirian. Aku akan terbuka untuk mu. "

"Baiklah. Aku akan memberitahu mu. Secara langsung. "

...

Dari tadi Namri terus diam. Dia bahkan tidak melihat Jimin. Katanya dia akan melihat mata orang yang disukai nya setiap waktu. Menoleh pada Jimin pun tidak dia hanya menundukkan kepalanya.

"Kau kenapa? " tanya Jimin lembut. Siapa yang tidak jatuh cinta padanya jika dia seperti ini. Namri masih belum melihat Jimin. Dia mengeluarkan ponsel nya dan menunjukkan sebuah video pada nya. Itu video yang dikirim teman Taehyung.

"Jika aku melakukan ini di belakang mu apa reaksi mu. Mereka berdua telah menghancurkan hati ku. Apa kau akan masih mempercayai ku? " tanya Namri dengan suara bergetar.

"Chagii. Ini kan hanya bercanda. "

"Keurae? Bagaimana dengan ini? " Namri menunjukkan sebuah foto Jimin dan Baeri di koridor yang sepi sedang bercumbu. Tentu saja Jimin terkejut melihat nya.

"Bagaimana kau bisa mendapatkan nya? Ini.. ini.. "

"Hal itu tidak penting. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat menyayangi mu. " Namri menatap Jimin sejenak. dan berjinjit untuk mencium Jimin.

"Mari kita putus. " lanjut Namri dengan air mata yang jatuh dari kelopak matanya.

"Kau kenapa Namri-ya? Ini tidak seperti Namri yang ku kenal. " ucap Jimin sambil mengusap air mata yang jatuh di wajah Namri.

"Ini demi kebaikan mu oppa. Ki..kita harus berpisah. "

"Apa!? Ta..tapi kenapa? " Jimin terkejut bukan main. Pasalnya, Namri datang menunjukkan video dan foto yang tidak di ketahuinya dengan menangis dan tiba-tiba mengatakan hal itu.

"Baeri eonni, hiks dia menyukai mu. Kau kan juga menyukai nya. Jadi lebih baik berakhir di sini? "

"Tapi kenapa kita yang harus berpisah? " tanya Jimin bingung. Dia tahu bahwa Baeri yang dimaksud Namri adalah kakak kandung pacar nya itu.

"Kau kan ingat oppa. Di dunia ini aku hanya punya kau dan dia. Kau bahkan mencium nya. Apa itu tidak cukup untuk menyakiti ku? Aku mau kau dan dia bahagia. Hiks. Jangan sakiti dia yah? Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku menyayangi kalian walaupun kalian menyakiti ku. Aku pergi. "

Namri pergi tanpa menoleh lagi. Dia meninggalkan Jimin yang masih terpaku di tempat nya berdiri. Kaki nya melemah. Dia tidak tahu harus berbuat apa pada Namri ataupun Baeri. Pasal nya dia menyukai keduanya. Dan keduanya dianggapnya sama.




SORRY [박지민]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang