"Kau benar juga, kalau begitu kutarik satu ucapan terima kasihku padamu, dan kuberikan untuk diriku sendiri, gomawoyo Eun ji ssi" celoteh Eun ji, Woohyun hanya terkikih pelan, dan mengusap rambut Eun ji dengan gemas.

Begitulah, Woohyun si populer dan Eun ji si menyedihkan bersama, merajut cinta masa smu mereka dengan bahagia meski di penuhi rintangan. Namun siapa yang tahu? Ini baru awal dari sebuah kisah cinta, kisah cinta mereka berdua....

Februari 2015

Eun ji berlari ke area kedatangan luar negeri. Hari ini, dia pulang! Setelah menjalani kuliah selama 3 tahun lebih di Harvard, akhirnya dia kembali ke Seoul. Dia, Woohyun. Eun ji dengan tidak sabar menatap ke jam tangannya, seharusnya sebentar lagi Woohyun sudah ada di hadapannya. Eun ji berjalan makin mendekat ke pintu kedatangan, sayangnya dia tidak bisa lebih dekat lagi. Rombongan pria-pria bertubuh besar dengan setelan jas hitam memenuhi area itu. Memangnya siapa yang datang dari luar negeri ? Idol kah? Jadi Eun ji hanya bisa berjinjit dari belakang sambil mengangkat tinggi-tinggi tulisan dengan nama Woohyun, berharap Woohyun melihatnya.

Tiba-tiba rombongan pria-pria itu terpecah, seperti membentuk sebuah jalan, membuat Eun ji berada tepat di tengah mereka, seseorang berjalan dengan santai di tengah dan berhenti tepat di depan Eun ji, Eun ji hanya bisa berdiri membatu. Pria itu lalu menatap tampilan Eun ji dari bawah sampai ke ujung rambutnya, dipandang seperti itu, membuat Eun ji tidak nyaman, kode 'minggir dari hadapanku sekarang juga' yang di isyaratkan pria itu membuat Eun ji segera menepi dan pria itu pun melanjutkan berjalannya. Siapa sih? Rese' banget? Anak presiden yah? Sumpah! Kejadian barusan sukses membuat mood Eun ji rusak!

"EUN JI YYAHH!!!" pekik seseorang. Kepala Eun ji terangkat dengan cepat, akhirnya dia disini! Dia datang. Pekik Eun ji dalam hati berlari menghampiri sumber suara.

"Woohyunnnnn...."teriaknya tak mengindahkan semua padangan aneh orang-orang padanya, dia berlari menubrukkan tubuhnya pada Woohyun dan memeluk pria itu seerat dia bisa.

"Pogosiposso..." ujar Eun ji manja lalu melepaskan pelukannya dan menatap Woohyun dalam, memastikan apa benar yang di hadapannya ini adalah Woohyun nya. Terpisah selama 3 tahun membuatnya lebih sensitive rupanya.

"Nado..."ucap Woohyun tersenyum bahagia, juga menatap Eun ji, menampilkan 2 lesung pipinya yang membat senyum Woohyun makin menawan, saat itu Eun ji yakin, Woohyun nya telah kembali kedalam pelukannya.

"Ayo kita pulang, kau pasti lelah setelah penerbangan yang cukup lama" Eun ji meraih beberapa tas Woohyun yang sanggup di bawanya dan bersama Woohyun mulai berjalan meninggalkan bandara.

"Apa membosankan saat di pesawat?" Tanya Eun ji memasukkan barang-barang Woohyun kedalam bagasi mobil lalu dia sendiri masuk kedalam mobil. Kali ini Eun ji yang menyetir, Woohyun pasti masih sangat lelah.

"Emmm,,,, tidak juga. Penerbangannya menjadi tidak membosankan karena aku bersama seorang teman" ucapan Woohyun itu membuat Eun ji mengerem mendadak mobilnya .

"Apa kita melupakannya? Dimana dia sekarang?" Tanya Eun ji panik. Dia dan Woohyun mungkin terlalu asik saling melepas rindu tadi sampai lupa kalau Woohyun membawa seorang teman ?

"Tidak. Tidak. Tidak usah khawatir, tadi dia sudah dijemput di bandara" Woohyun tersenyum, kekasihnya ini masih saja panikan seperti dulu, yah, apalgi yang ia harapkan? Ia bahkan berharap Eun ji tidak akan berubah selamanya, sifat Eun ji yang seperti ini yang paling disukai Woohyun membuatnya terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

"Hah...syukurlah..aku pikir kita melupakannya" dan Eun ji kembali menjalankan mobilnya dan melaju.

"Ngomong-ngomong bagaimana kehidupanmu disini selama aku tidak ada? Apa kau mengalami banyak kesulitan tanpa sang pangeran di sisimu?" goda Woohyun pada Eun ji. Eun ji tersenyum geli, Woohyun....pikirnya lucu.

"Ciihh...dasar sok! Aku disini baik-baik saja! Aku bekerja di sebuah perusahaan besar dengan gaji besar dan..."

"Aro...maksudku ini" Woohyun menyentuh dadanya sendiri, tepat di bagian jantung.

Eun ji kembali terkikih. "Yyah! Menurutmu kenapa aku berada di sini sekarang jika aku punya namja lain?" Tanya Eun ji menatap Woohyun yang hanya mengangkat kedua bahunya. "Aku mencintaimu, pabo..." lirih Eun ji. Dan tiba-tiba sebuah kecupan mendarat di bibir Eun ji. Membuatnya terkejut.

"Yyahh!!! Kita di tengah jalan, bagaimana kalau...bagaimana kalau..."

"Kau tidak suka?" Woohyun menatap Eun ji

"Suka..." jawab Eun ji malu-mallu. Dan mereka di selimuti perasaan bahagia satu sama lain, perasaan saling merindukan yang dulu menyelimuti kini berangsur menjauh dari mereka tanpa mereka tahu, apa besok masih akan sebahagia ini?

"Tapi ngomong-ngomong, apa kau punya rencana setelah pulang kemari. Seperti apa yang akan kau lakukan" tanya Eun ji memecah keheningan mereka.

"Oohhhh..." jawab Woohyun memandang keluar jendela kali ini.

"Heyy...tidak banyak yang berubaha disini kurasa" ucapnya menatap jalan di kota Seoul yang mereka lalui.

"Heii,,,kau hanya pergi selama tiga tahun, bukan 30 tahun, kau mengharapkan perubahan seperti apa?" Tanya Eun ji membelokkan mobilnya "dan jangan mengalihkan pembicaraan, aku menanyakan apa rencanmu setelah kembali kemari" Eun ji mngulang pertanyaannya.

"Nanti saja. Nanti kau juga akan tahu" jawab Woohyun cuek. Eun ji hanya mendengus kesal, merasa tidak puas dengan jawaban yang di berikan Woohyun padanya. Eun ji sebenarnya ingin protes tapi begitu ia berbalik dan menatap Woohyun, pria itu sudah jatuh tertidur di kursinya, dan Eun ji bisa mahfum, pria itu pasti lelah.

~~~~~


ParfumWhere stories live. Discover now