Maafkan Ananda, Bunda

496 17 0
                                    

Maafkan Ananda, Bunda

Oleh: Al Ustadz Abu Nasiim Mukhtar "iben" Rifai La Firlaz

Ibunda tercinta...

Hati Ananda terasa terombang-ambing oleh rasa bersalah yang tak bertepian. Gelombang dan arus perasaan berdosa membuat Ananda terpuruk dalam pusaran sesal disertai kisaran-kisaran angin kesedihan. Jiwa Ananda bagi remuk redam. Bagaimana tidak demikian perasaan Ananda? Sementara di hadapan Ananda termaktub sebuah rangkaian sabda nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang membuat Ananda tergetar kencang.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di dalam hadits Abu Hurairah riwayat Muslim,

رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلْ الْجَنَّةَ

"Celakalah dia! Celakalah dia! Celakalah dia!" Ada sahabat yang bertanya, "Siapakah yang Anda maksudkan, wahai Rasulullah?" Beliau menjelaskan, "Seseorang yang masih berkesempatan untuk menemui kedua orangtuanya ketika telah lanjut usia, atau salah seorang dari mereka, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan dirinya masuk ke dalam surga."

Astaghfirullahal adziim!

Semoga Ananda tidak termasuk dalam golongan manusia yang disebutkan dengan kejelekan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam hadits di atas. Ananda bertekad untuk masuk surga dengan menjadi anak yang berbakti selagi kesempatan masih tersisa. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam secara khusus menerangkan bakti anak kepada orangtuanya pada saat telah lanjut usia karena umumnya semakin bertambah lanjut usia orangtua maka akan semakin berkurang pula perhatian seorang anak untuk mereka.

Ibunda sayang...

Ananda membayangkan betapa susah dan sulitnya hari-hari Bunda saat mengandung dalam masa sembilan bulan lebih. Begitu terasa... Ananda belum bisa membalas perjuangan Bunda walaupun hanya setitik. Tak terbayangkan bagaimana pengorbanan Bunda tatkala mempertaruhkan nyawa demi melahirkan Ananda di dunia fana ini... Sungguh luar biasa pengorbananmu, Bunda..!

Ananda tidak mampu membayangkan kesabaran dan ketabahan Bunda selama dua tahun untuk menggendong dan menyusui Ananda. Setiap saat... setiap waktu... Ananda selalu merepotkan Bunda dengan tangisan dan rengekan. Malam-malam itu... Bunda pasti terusik oleh tangisan Ananda yang memecah kesunyian malam. Belum lagi sepanjang siang yang membuat Bunda tak mampu tenang beristirahat karena kenakalan Ananda. Bunda memang sungguh-sungguh orang hebat..!
Maha Benar Allah dalam firman Nya;

وَوَصَّيْنَا اْلإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَىَّ الْمَصِيرُ وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَى أَن تُشْرِكَ بِي مَالَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَىَّ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS. Luqman:14)

Kumpulan NasehatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang