15

11.5K 405 4
                                    

Ia menarik ku ke kolam renang.
Disini sangat sepi,karna orang lebih memilih berkerumun dengan kaum nya di dalam gedung sana.

Di sini lumayan luas.
Masa sebanyak orang di dalam gk ada yang kesini.
Apa ini tempat private ya?
Entah lah aku juga tidak mengerti.

Tangan uncle Justin menarik pinggang ku.
Dia menatap mataku lama, aku tak bisa membaca pikiran nya saat ini, matanya sangat sulit sekali untuk di terawang.

"They tryna get you from me honey" bisik nya.

"Who's Daddy?" Tanyaku bingung.

"Teman-teman ku, dia menyukai mu, karna kau sangat menggoda" ucapnya lagi.

"Tapi Daddy, aku milik Nash" ucapku terus terang.

"Ya, hati mu milik Nash tapi kau milik ku seutuh nya" gombalnya.

"Haha, lucu Dad, yang pastinya aku milik ayah dan mom ku" gurau ku.

Lalu uncle Justin tambah menarik ku semakin erat.

"Aku serius Cary, bisakah kau menganggap pembicaraan ini serius?, kau selalu saja menganggap perasaan ku ke kau itu cuma bergurau, dan aku benar-benar mencintaimu" ucapnya lagi berhasil membuat badan ku mematung.

Entah kata-katanya membuat perasaan ku seperti campur aduk,antara senang karna uncle menyatakan perasaan nya dan juga sedih karna aku sudah memiliki Nash.

Kalau di liat-liat dari wajah nya uncle, di raut wajah nya tidak ada tanda-tanda kebohongan.
Apa ia benar mengatakan nya?

"Kau menginjak handuk seseorang daddy" ucapku lalu menatap ke bawah.

Ya, aku dan uncle menginjak handuk orang.

"Biar aja, tapi apa kau mengerti maksud dari semua yang ku katakan tadi?" Tanya nya lagi.

Aku hanya mengangguk.

"Oh iya, apa kita jadi ke Hawaii? Jam berapa?" Tanyaku sambil mengalihkan suasana menegangkan tadi.

"Umm... tunggu sebentar, aku akan menelpon seseorang" ucapnya.

Lalu ia mengeluarkan iPhone nya di saku celana kiri nya dan mengambil dengan tangan kirinya,sedang kan tangan kanan nya, ia memegang pinggang ku.

Aku mendengar percakapan uncle.
'Siapkan aku pesawat malam ini'
'Baiklah jam sepuluh'
'Jemput aku jam sembilan dirumah ku'
'Baiklah'
Hanya kata itu yang kudengar.
Apa dia membeli tiket pesawat? Entahlah tak penting bagi ku.

"Kita akan berangkat jam sepuluh ya?" Tanya ku.

Ia hanya mengangguk.

"Aku akan pergi dengan Nash, kau membatasi ku jam berapa?" Tanyaku."

"Jam lima sore" ucapnya.

Ada sedikit aneh dari uncle, kenapa sifat nya sekarang berubah jadi dingin.

Aku tatap mata nya ia malah membuang muka, ih songong sekali.

Aku tidak tahan dengan sifat dingin uncle yang satu ini.

"Kau kenapa dad? Kenapa sifat mu berubah menjadi dingin? Mana sifat mu yang selalu menggoda ku, sifat mu yang selalu menciumku saat aku menatap mu, sikap mu yang selalu menatapku sambil tersenyum?" Tanyaku.

Lalu ia menatap ku lama dengan wajah datar nya.

"Kau tau? Aku sedang cemburu" ucapnya blak-blak an.

"Kau cemburu dengan ku?" Ucapku sok tau.

"Jangan percaya diri dulu" ucapnya tanpa menatap ku.

"Oh, kalau begitu aku pulang dulu, di antar sama Harry" ucapku sambil melepas tangan nya dari pinggang ku.

DADDY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang