chapter 7- ini kencan

Mulai dari awal
                                    

"Kita sudah sampai," kata Xavier. Ia memberhentikan mobilnya didepan gerbang masuk pantai itu. Seperti biasa, di pantai itu sepi pengunjung. Xavier segera keluar dari mobil, membukakan pintu untuk Agatha kemudian menarik tangan Agatha.

"Kita mau ngapain kesini lagi?" Tanya Agatha.

"Mau motret-motret pemandangan, tugas osis," jawab Xavier sambil menunjukan kamera yang ada ditangannya.

"Apa ketua osis melakukan itu?" Tanya Agatha lagi.

Xavier tertawa kecil mendengar pertanyaan Agatha. Ternyata matenya ini sangat cerewet. Xavier menggelengkan kepalanya, "Ini harusnya tugas Layla."

'Layla? Siapa dia? Kok, keliatannya Xavier peduli banget, sampai bela-belain gantiin tugas perempuan itu' batin Agatha.

Agatha tampak cemburu mendengar nama perempuan lain dari mulut Xavier. Apalagi Xavier memperlihatkan kepeduliannya terhadap perempuan yang bernama Layla tersebut. Agatha bingung, kenapa tiba-tiba dia merasa cemburu. Hening kemudian menyelimuti mereka, Xavier tampak bingung dengan Agatha yang tiba-tiba diam seribu bahasa.

"Mau difoto?" Tanya Xavier sambil tetap fokus memotret pemandangan pantai.

"Nggak," jawab Agatha dingin.

Xavier tampak sedikit terkejut dengan perubahan sikap Agatha. Ia memberhentikan aktivitasnya kemudian memperhatikan raut wajah Agatha yang sedang badmood itu. Xavier tampak berpikir sedikit, kemudian ia tersenyum senang. Menurut Xavier, Agatha pasti cemburu karena ia menunjukan kepeduliannya terhadap Layla. Xavier pun tertawa kecil ketika menyadari hal itu.

"Layla Arden," kata Xavier, "dia adik perempuanku, beda dua tahun denganku. Dia sangat cerdas, makanya dia loncat kelas."

Agatha yang mendengar hal itu merasa senang. Ia hanya mengangguk-anggukan kepalanya terhadap penuturan Xavier tersebut. Agatha tersenyum senang mendengar hal itu, hatinya merasa tenang mendengar bahwa gadis yang bernama Layla itu adalah adik Xavier.

Xavier tersenyum melihat Agatha yang sedang tersenyum itu. Xavier mengelus-elus puncak rambut Agatha, sepertinya itu sudah menjadi hobi baru bagi Xavier. Agatha menikmati elusan Xavier itu, ia memejamkan matanya sambil merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya.

Xavier menghentikan aksinya itu, ia ingin melihat reaksi Agatha lagi.

"E-eh? Kenapa berhenti?" Tanya Agatha tidak rela. Ia tampak merengut seperti anak kecil.

"Berhenti apa ya?" Tanya Xavier pura-pura polos sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Sebenarnya Xavier tau apa yang Agatha maksud.

Agatha kemudian berjinjit berhadapan dengan Xavier. Tangan kanannya dia ulurkan ke atas puncak rambut dark brown milik Xavier. Tangan Agatha tampak asik mengelus-elus rambut Xavier. Xavier sangat senang dengan perlakuan matenya itu, ia memejamkan mata menikmati sentuhan Agatha. Xavier merasakan kalau Jac meraung-raung senang karena perbuatan Agatha.

Agatha sadar apa yang ia lakukan. Ia terkejut, kemudian ia melangkah mundur. Xavier merasa sedikit kesal karena Agatha berhenti mengelus rambutnya. Xavier melihat Agatha yang berjalan mundur.

"Ma-maaf," kata Agatha sambil menundukkan kepalanya.

Xavier maju kedepan mendekati Agatha yang sedang menunduk itu. Ia memegang dagu Agatha dengan tangan kanannya.

"Kenapa berhenti? Ayo lagi," kata Xavier. Ia merengek seperti anak kecil kepada Agatha. Agatha tertawa kecil, kemudian dia berjinjit dan kembali mengelus puncak kepala Xavier.

"Sunsetnya indah kan?" Tanya Xavier tanpa melepaskan pandangannya ke arah Agatha.

Agatha melirik sekilas ke arah sunset itu kemudian mengganggukkan kepalanya. Tangannya masih mengelus kepala Xavier. Xavier menggenggam tangan kanan Agatha yang berada dikepalanya itu. Kemudian Xavier mencium punggung tangan Agatha. Agatha merasakan ada setruman listrik kecil yang menggelitik ketika Xavier menyentuhnya. Ia menikmati setruman listrik kecil itu.

"Hei," kata Xavier tanpa melepaskan genggaman tangannya.

Xavier menarik Agatha kedalam pelukannya yang hangat. Agatha terkejut, ia menarik badannya ke belakang, Xavier mengeratkan pelukannya.

"Jangan menolak," kata Xavier, "aku belum menjawab pertanyanmu kemarin"

"Yang mana?" Tanya Agatha bingung.

Xavier melepaskan Agatha dari pelukannya, kemudia ia menatap mata Agatha dengan dalam. Xavier tersenyum lembut.

"Ini kencan."

Cup..
Xavier mengecup dahi Agatha. Agatha diam membeku.






~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Halooo..tadinya author mau ngasih scene terakhir part ini Xavier cium bibir Agatha, tapi nanti Agatha mimisan lagi-_-

Hohoho,karena lagi liburan, author update cerita...vote jangan lupa

Bye bye~






















My Mate Is Mermaid (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang