KERJA KERAS

6.5K 526 2
                                    

Sisi membaringkan tubuhnya di bed cover bermotif doraemon sambil memandang secarik kertas yang tadi diberikan Digo disekolah padanya. Senyumnya mengembang mengingat bagaimana Digo memberikannya tadi pagi.

" Gue bingung deh sama lu Digo, kadang lu nyebelin. Tapi juga sikap manis lu yang simple kayak gini bisa bikin gue seneng" Sisi nampak berbicara didepan kertas berisikan rumus itu, seakan itu adalah Digo.

Tiba-tiba ponsel Sisi berbunyi. Segera dia meraba bed cover disamping tubuhnya mengambil ponsel yang sudah berdering cukup lama.

"Digo?" Batinnya ketika melihat nama yang ada dilayar ponsel tersebut.

" Hallo"

"Gue didepan pintu"

" Rumah gue?"

" Nggak, di kandang monyet!" Sahut Digo yang hampir saja membuat Sisi tertawa karena jawabannya.

" Tunggu!" jawab Sisi yang langsung bergegas turun dari kamarnya, menghampiri Digo yang sudah ada didepan rumahnya.

Benar saja, saat pintu itu Sisi buka terlihat wajah tampan yang sudah sangat Sisi hafal berdiri disana. Sisi mengernyitkan dahinya ketika pandangannya teralih kepada sesuatu yang dibawa Digo ditangannya.

" Bengong mulu. Gue kapan masuknya?" ucap Digo yang melihat Sisi hanya berdiri tegak  menatapnya didepan pintu.

" Eh, i...iya" Sisi terlihat gelagapan karena entah berapa lama dia sudah mematung disana.

" Nih " Digo memberikan beberapa buku yang tadi ditangannya kepada Sisi.

Sisi nampak terkejut dengan Digo yang tiba-tiba menyerahkan semua buku-buku itu padanya. Bukan hanya itu, buku itu terasa cukup berat ditangan Sisi sehingga dia harus susah payah mengikuti Digo melangkah masuk kedalam rumahnya dengan membawa semua bukunya.

" Digo... berat nih!"

Digo tidak memperdulikannya, dia terus saja berjalan hingga sampai diruang keluarga rumah Sisi yang tertata cukup rapi.

" Taruh sini " suruh Digo.

" Dia pikir ini rumahnya? Lagian gue kok kayak pembantunya!" pikir Sisi sebal.

Sisi segera berjalan menuju meja kerja yang ditunjuk Digo tadi. Meja itu biasa dipakai Papa Sisi untuk menyelesaikan pekerjaannya, tapi jarang sekali digunakan karena papanya jarang ada dirumah.

" Kenapa sih jadi gue yang bawa, semua ini kan buku lu" gerutu Sisi dengan tangan yang sudah sangat pegal sekarang.

" Udah sekarang duduk " suruh Digo lagi sambil memegang bahu Sisi. Mengarahkan untuk menduduki kursi kerja yang sekarang ada didepannya.

" Eh ada Digo ya?" Sapa mama Sisi yang masuk dari halaman belakang rumahnya.

" Iya tante " jawab Digo tersenyum simpul.
Sementara Sisi hanya memainkan wajahnya dengan ekspresi aneh mengejek Digo yang sedang tidak menolehnya.

" Kalian ngapain?" tanya Mama Sisi lagi.

" Lagi mau belajar bareng tante. Minggu depan kan ada ujian semester " jawab Digo cepat ketika Sisi baru membuka mulutnya hendak menjawab.

" Wah... bagus! Si, belajar yang rajin ya? Jangan tidur mulu. Supaya bisa pintar kayak Digo tuh"  ucap Mamanya yang kini memperhatikan Sisi sudah terduduk dikursi kerja papanya.

Sisi hanya memutar bola matanya malas mendengar perkataan mamanya. Sedangkan Digo nampak tersenyum kearahnya, senyuman Digo dilihat Sisi bagai penuh kemenangan karena sudah dipuji oleh mamanya.

Sepeninggal mamanya, Sisi sudah terlihat sibuk berkutat dengan buku-buku yang dibawakan Digo tadi untuknya.

" Nih, coba lu cari jawaban dari soal yang udah gue buat dengan rumus yang ada dibuku ini " Digo menyerahkan sebuah buku tulis dengan beberapa soal yang sudah dibuatnya kepada Sisi.

FIRST ROMANCEWhere stories live. Discover now