"Iya pril.."

Pak bram sungguh tak tega melihat putrinya akan kehilangan pria yang ia cintai. Pak bram mengetahui info tersebut dari Reynand. Walaupun beliau tau kemarin mereka sempat berantem. Tapi terlihat jelas bahwa prilly dan Ali saling mencintai.

Mereka terus berjalan hingga ke koridor kamar mayat. Pak Bram dan Bu Rani hanya diam dan berjalan menggenggam tangan anak gadis mereka. Sungguh tak dapat di bayangkan bagaimana jadinya jika anaknya tau bahwa Alilah yang berpulang.

"Ma.. pa.. koq dokter yang lain pada ngeliatin aku gitu sih ?, apa karna aku telat datengnya ya ?"

"Ia nak.. yuk kita masuk"

Betapa terkejutnya prilly saat memasuki kamar jenazah yang khusus , yang hanya terlihat keluarga pak syarief sedang menangisi jenazah yang telah di bungkus oleh kain kafan

Prilly Pov

Serasa gue jatuh dari langit. Gue ngeliat om syarief, tante vivi, kak rey, dan kak manda lagi nangis di samping jenazah itu. Mereka nggak punya sodara dokter yang ada dirumah sakit ini, mereka cuma punya Ali yang kerja disini.. seketika badan gue lemes... Deeghh.. gue jadi ingat status BBM para dokter dan suster. Mereka bilang dokter muda berbakat yang berpulang. Seperti mimpi yang gue pengen segera bangun dan nggak ada didalam situasi ini.

"Pa... paa.. apaa... maaakkss..ssuuddnya pah ?"

Semuanya hanya diam

"Tolong jelasin, apa maksud semuanya ini.. apa maksudnya.. siapa yang meninggal.. ayo jawaab siapaa !!!! ..paa..maaa..om...tante..kak manda.. bang rey Ayo jawaaabb!!!?"

Prilly kini bertanya sambil menangis terduduk dilantai tak tahan lagi sesak didadanya.

"Prilly yang kuat sayang.. kita harus ikhlas nak, semua yang hidup pasti akan kembali kepadaNya"

Bu rani berkata sambil memeluk putrinya. Ia tau putrinya sangat syok kehilangan sosok pria tersebut.

"Ini semua bohong kan ma ? Ia kan maa ??.., ali janji akan cinta sama prilly sampe kapanpun kenapa Ali ninggalin prilly ma kenapa!!! Ily nggak ikhlas ma.. nggaaakk.. Ali banguuunnn"

"Sayang semuanya merasa kehilangan sayang, bukan cuma ily" kini pak syarief ikut membuka suara.

"Alii ma.. Alii... prilly udah salah ma..ini semua gara-gara prilly ma.. andai kemaren prilly dengerin semua penjelasan ali. Ali pasti masih hidup maaa...ini semua salah prilly ma"
Tangisan prilly semakin menjadi ia bahkan tak peduli dokter yang lain menatapnya.

"Huussst.. nggak boleh ngomong gitu sayang, ini takdir nak, tante tau ily juga sayang sama Ali sama kayak tante dan yang lain sabar yaa nak,"

Bu vivi yang tak tega melihat gadis mungil itu menangis begitu histeris akhirnya ikut merangkul gadis itu.

*****

Author Pov

Gundukan tanah dengan nisan bertulis Adinata Aileen Ali Caesar Syarief yang masih basah dan taburan bunga yang masih segar pertanda bahwa tempat itu belum lama ditempati oleh salah satu ciptaan Tuhan yang sudah Tuhan ambil kembali. Tampak seorang gadis sedang duduk disamping gundukan tanah tersebut.

"Lii.. maafin aku.. maafiin aku udah buat kamu begini, aku percaya cinta kamu ke aku Li..dan kamu bener-bener bawa pergi cinta kita Li.."

Prilly berkata sambil mengusap batu nisan itu. Terlihat jelas mata sembabnya masih terus mengeluarkan air mata. Siapa sangaka akan berpisah dengan pria yang dincintai akan berakhir secepat itu

"Li.. kamu lagi apa ?, kamu baik-baik aja kan ? , aku kangen Li.. aku kangen kamu..."

"Lii... maafiin aku .."

"Aku cinta kamu li..."

Prilly terus berbicara seakan-akan nisan yang dihadapannya adalah Ali. Gadis itu benar-benar terpukul.

****

Sudah 7 hari semenjak kepergian Ali prilly berubah drastis. Ia tak lagi kerumah Sakit menjadi dokter. Ia hanya berdiam diri dirumah memainkan gitar kesayangannya. Mata hazelnya terus mengeluarkan air mata. Tubuhnya semakin kurus, matanya sembab lingkar matanya pun terlihat sangat hitam pertanda ia sulit untuk tidur. Berbeda jauh dengan prilly yang selalu bersemangat dan ceria.

"Ily makan sayang.."

Bu rani tampak bingung dengan sikap putrinya yang hanya diam saja. Tak pernah berbicara. Bahkan akses media sosialnyapun ia matikan semua. Ponselnya tak lagi ia gunakan. Ia benar-benar frustasi.

"Nggak laper ma.."

"Sampe kapan kamu mau begini sayang ?, kasian Ali... Ali udah tenang disana nak"
ucap bu rani sambil meletakkan piring diatas meja dan membelai putrinya.

"Ini semua karena aku ma.."
Tess... jatuh lagi buliran air mata itu.

"Ini takdir nak.. bukan karena kamu, Ali cinta sama kamu, tega kamu buat Ali sedih disana?, kamu makan ya ..biar jangan sakit"

*****

"Liii.. maaf aku baru bisa kesini lagi, aku kangen Li.. kamu baik-baik ajakan li ?"

"Lii.. kapan kita bisa ketemu, aku pengen nyusul kamu Lii..aku nggak akan bisa sendirian tanpa kamu"

"Kenapa kamu sampe ninggalin aku begini li ?, kamu jahat..biarin aku sendirian"

"Ali... aku cuma berharap ada keajaiban, Tuhan ngembaliin kamu buat aku, biar aku tau gimana rasanya menjadi orang yang paling beruntung dan bahagia saat akulah yang sangat kamu cintai, aku kangenn manja sama kamu lagi li..."

"Aku kangen kamuuu"

Cuuup... prilly mengecup lama nisan Ali..prilly berkata dengan pipi yang sudah tak lagi chubby..yang telah basah oleh air matanya.

#jangan pada mewek ya hihi..sedih sih kehilangan banget..
nih udah aku next lagi,, aku baik banget kan 3 chapter sehari hehehe.. happy reading ya guys.. happy satnite :) :)

Jangan lupa vote dan commentx
Love u all. Mmmuuaaah :* :* :*

'

Dokter GantengWhere stories live. Discover now