#5 I Think..

1.4K 123 11
                                    

Author POV

"Apa maksudmu ? Apa yang sudah dilakukan Ahjushi ?" tanya Taehyung khawatir.

"Appaku.. Dia sudah membunuh orang tua Yonghwa Oppa.. Eothokae Taehyung-ah ? Appa.. Appa... Appaku seorang pembunuh !" Shinhye mulai menangis, terdengar keputusasaan dalam nada bicaranya.

"Bisa kau tenangkan dirimu ? Bicaralah pelan - pelan dan ceritakan apa yang sudah Ahjushi lakukan sampai kau menyebut Appamu pembunuh ?" Taehyung masih tidak habis fikir, apa yang sebenarnya sudah terjadi ? Kenapa Shinhye menyebut Appanya sendiri sebagai pembunuh ? Terlebih dia berfikir Appanya sudah membunuh orang tua Jung Yong Hwa, Suami Shinhye.

"Sejak lahir aku tidak pernah bertemu Eomma.. Aku hanya pernah melihat foto Eomma di ruang kerja Appa. Dan sejak kecil aku sering bertanya pada Appaku.. Dimana Eomma ? Kenapa Eomma tidak kunjung mengunjungi kita ?..."

Flashback

Yeoja kecil terlihat sedang asik bermain bersama bonekanya di ruang tamu luas dengan sofa merah didekatnya. Di sofa merah itu ada seorang namja yang sedang serius membaca berita di koran ditemani kopi dan biskuit yang berada di meja kecil dekat sofa. Sesekali wajah namja itu menoleh sekilas kearah yeoja kecil yang sedang terlarut dalam permainan rumah - rumahannya. Namja itu tersenyum mendapati yeoja kecilnya yang terlihat bahagia dengan mainannya. Wajah yeoja kecil itu menoleh cepat kearah namja yang merupakan ayahnya.

"Appa.. Dimana Eomma ?" tanya polos yeoja manis itu.

"Eomma ? Bukankah Appa pernah bilang kalau Eomma selalu ada disini.. Di hati kita Shinhye-ah." jawab namja bernama Park Chan Yeol sambil menunjuk ke dadanya.

"Tapi.. Kenapa Eomma tidak pernah mengunjungi Shinhye ? Padahal Eomma berada dekat dengan Shinhye.. Eomma kan bisa keluar dulu dari hati Shinhye dan menyapa Shinhye." lagi - lagi kepolosan pertanyaan Shinhye membuat senyum Appanya mengembang, namun jika saja Shinhye bisa membaca raut wajah seseorang. Shinhye pasti tau jika Appanya tengah menyembunyikan sedih dalam hatinya.

"Shinhye-ah.. Kalau Eomma keluar dari hati Shinhye, Eomma tidak akan lagi berada di hati Shinhye. Eomma akan pergi ke lagit sayang.." jawab Chanyeol dengan senyum tulus.

"Kenapa Eomma harus pergi ke langit ? Apa Eomma tidak sayang pada Shinhye ? Harusnya setelah Eomma keluar dari hati Shinhye, Eomma tinggal disamping Shinhye dan menemani Shinhye tidur." Shinhye kecil yang tidak mengerti kembali bertanya dan bertanya.

"Eomma sangat menyayangi Shinhye.. Tapi ada orang jahat yang membuat Eomma harus pergi ke langit. Karena orang jahat itu, Eomma harus tinggal di hati kita agar Eomma tidak pergi ke langit." Chanyeol kembali menangis ketika mengingat istrinya. Tapi ia harus kuat, dia tidak boleh menangis. Shinhye membutuhkannya sebagai tempat berlindung, ia tidak boleh terlihat lemah.

"Kenapa orang jahat itu melakukannya Appa ? Kenapa orang jahat itu memisahkan Shinhye dengan Eomma ?. Huhuhuhu.. Huhuhuhu.. Apa Shinhye nakal ? Jadi orang jahat itu.. Orang jahat itu memisahkan Shinhye dengan Eomma ?" Shinhye kecil menangis. Yeoja kecil itu tidak tahu apa - apa. Ia bahkan tidak bisa memaksa air matanya untuk tidak keluar. Shinhye kecil tidak tahu apa salah Eommanya hingga orang jahat yang diceritakan Appanya memisahkannya dengan Eommanya.

"Cup.. Cupp.. Cuuppp.. Putri Appa tidak boleh menangis, putri Appa kan anak yang hebat. Shinhye sama sekali tidak nakal sayang. Shinhye tidak perlu bersedih, Karena Appa sudah menghukum orang - orang jahat itu." hibur Chanyeol kepada putri kecilnya.

"...awalnya aku tidak mengerti dengan perkataan Appa yang berkata bahwa dia sudah menghukum orang - orang jahat itu. Aku juga cenderung tidak peduli, karena sebenarnya aku bahagia mendengar orang jahat itu sudah di hukum." lanjut Shinhye.

MomentWhere stories live. Discover now