#4 Your Memory

1.8K 135 12
                                    

Dalam sepi kau terdiam

Dalam sepi kau mengingat

Kenangan kelam

Yang sangat tak ingin diingat

Bahkan jika ada sedikit kenangan indah

Tidak akan cukup bagimu

Karena hatimu.. Terselimuti dendam

Shinhye POV

        Tirai jendela menari pelan tertiup angin pagi yang menyegarkan. Kicauan burung- burung gereja dan gemersik dedaunan terlantunkan bagai nyanyian kecil yang mengantarkan tidurku dalam lelap. Dingin menerpa membuat tidur lelapku terganggu, kueratkan selimut biru muda milikku mencoba mencari kehangatan yang lebih. Aishh.. Aku sudah tidak bisa tidur lagi. Kududukan tubuhku perlahan, masih mencoba mengumpulkan nyawaku yang sepertinya masih berada di awang - awang. Derap kaki terdengar mendekat. Ada satu hal yang mengganjal pikiranku. Uhmm.. Sepertinya aku melupakan sesuatu, tapi apa.. ?. Lama terdiam dalam lamunanku, aku pun teringat satu hal penting yang terlupakan. AKU INI SEORANG ISTRI. Aishh.. Shinhye pabo ! Pabo ! Pabo ! Kenapa kau bisa melupakannya ?. Aku seharusnya bangun lebih pagi lagi untuk menyiapakan sarapan untuk suamiku. Tapi.. Dia ada dimana ?. Kuedarkan pandangan mencari keberadaannya. Kosong. Dia pasti sudah bangun lebih dulu, dan aku malah bangun terlambat ?. Aku turun dari ranjang hitam yang semalam kutempati, masih mencari keberadaan Jung Yong Hwa yang saat ini sudah menjadi suamiku. Saat tanganku bergerak ingin membuka pintu kamar kami, seseorang sudah lebih dulu membukanya dari luar.

      "Oppa.." orang yang kucari - cari sekarang tengah berada dihadapanku, dengan muka memerah dan tangan terkepal. Ada apa dengannya ?.

      "Ah.. Akhirnya kau bangun juga, tadi aku ingin membangunkanmu. Tapi tidak jadi kulakukan, karena wajah tidurmu jauh lebih menarik untuk diperhatikan." dia tersenyum paksa saat menjawab pertanyaanku. Kepalan tangannya mengendur tapi warna wajahnya masih merah.

      "Gwaenchana ? Kenapa dengan mukamu ?" tanyaku khawatir.

      "Nan gwaenchana. Memangnya apa yang terjadi dengan mukaku ?" tanyanya sambil tersenyum padaku.

       "Kau.. Tidak baik - baik saja bukan ? Apa yang terjadi ?" tanyaku penasaran.

       "Tidak ada apa - ap.."

       "Kumohon jangan berbohong !.." potongku "..aku mengenalmu. Sekarang kau tidak lagi sediri, aku ada disini.. Aku ada disampingmu, aku ada untukmu. Ceritakan semua masalahmu, seluruh keluh kesahmu dan kita akan mengatasinya bersama. Itulah alasanku berada disampingmu" pintaku tulus padanya.

        "Apa kau yakin ingin mendengarnya ? Meskipun itu akan menyakitimu ?" tanyanya meyakinkan.

        "Apa kau meragukanku ? Aku yakin aku bisa yeobo." jawabku yakin.

        "Kau barusan memanggilku dengan sebutan apa ? Tadi aku tidak mendengarnya."godanya.

        "Mian tidak ada siaran ulang."ketusku.

        "Jadi begitu, kalau begitu tidak ada cerita untukmu." ancamnya sambil tersenyum jahil.

        "Arra.. Arra.. Arra.. Yeobo apa kamu meragukanku ?"tanyaku sekali lagi.

        "Tidak, aku tidak ragu. Tapi.. Kurasa ini bukan saat yang tepat."

        "Jinja !? Memangnya ada apa ?"

MomentWhere stories live. Discover now