1

423 1 0
                                    

It's 7 am.

Hari ini awan menangis tak henti henti. Menutupi sang dewi yang hendak menyinari pagi ini.
Aku tidak suka hujan. Aku tidak suka menangis. Karena keduanya saling berkaitan.

Menurutku, hujan dan tangis adalah luapan emosi yang tak tertahankan. Mereka berdua identik dengan kesedihan.
Aku tidak suka perasaan sedih. Siapa pula yang menyukai kesedihan?

Aku menyimpan perasaan sangat sedihku untuk saat yang tepat nanti.

--

'Kate, tolong belikan ayah bahan bahan kue ya!. Ayah mendapatkan pesanan cake untuk acara ulangtahun, tolong bantu ayah ya?!.'

'Iya Ayah, tolong tuliskan apa saja yang diperlukan ya yah. Kate berganti pakaian dahulu, segera kembali.'

Aku mengenakan kaos tanpa lengan bergaris berwarna merah muda pucat dan putih dipadukan dengan jaket denim dan juga skinny jeans putih dipadukan dengan sepatu sandal. Tak lupa dengan mini slingbag.

Segera menemui Ayah dan mengambil daftar belanjaan yang harus kubeli.

'Kate hati hati ya, diluar sedang hujan..'

'Hujan? Ugh. Bolehkah kate pinjam mobil ayah? Ayah tau kan Kate benci hujan...'

'Iya boleh Kate, hati hati sunshine.' Ucap ayah sembari mengecup puncak kepalaku, aku pun berlalu.

Bahan - bahan yang harus kubeli banyak sekali. Tak heran, toko roti ayah memang ramai dikunjungi pembeli selain cita rasa yang nikmat, mungkin karena dulu ayahku seorang aktor.

Ternyata belanja bahan roti membuatku sedikit lapar namun, diluar hujan. Setelah memasukkan barang - barang kedalam bagasi mobil, aku langsung melanjutkan perjalanan ke salah satu toko roti ayah yang bercabang di london ini, untuk membantu ayah menjual dan mengontrol usaha ini.

Kupakirkan mobil ayah didepan toko, dan mulai memasuki toko roti ayah.

Cling cling

Siapa pun yang membuka pintu toko roti kami pasti akan mendengar suara bel yang berada diatas pintu itu bila di dorong atau tarik.

Mengenakan apron tanpa name tag, aku mengisi bagian cashier dan pengambilan roti disebelah cashier.

'Selamat siang, selamat datang di 'bake-u-a-cake'. Mau pesan apa?'

'Aku ingin sepotong red velvet itu dan coklat hangat.'

' baik, pesanan anda akan segera datang. Ada lagi?'

'Um, aku ingin bertemu dengan pemilik toko roti ini. Aku mempunyai tugas kuliah untuk mewawancarai pemilik toko ini, apakah ia ada disini?.'

'Maaf tuan, ayah saya tidak ditoko ini. Namun saya bisa membantu.'

'Benarkah? Terima kasih.'

Ku lihat pria itu duduk di meja bernomor 13. Aku mengantarkan pesananya sekaligus untuk diwawancarai.

'Terimakasih, ...?'

'It's kate..'

'Terimakasih kate'

'Yap, bisa kita mulai segera? Karena Aku harus mengantar bahan roti untuk ayahku.'

'Okay, nama ayahmu dan namamu. Kenapa ayahmu berhenti menjadi aktor dan membuka toko roti ini. Sudah berapa lama toko roti ini dibangun. Status ayahmu. ...'

'Nama ayahku Chris evan, mamaku Kate evan hathaway. Karena dia ingin merasakan hidup normal seperti orang biasa, dan mengurusku. Ia sangat suka membuat kue dan tak bisa diragukan lagi itu adalah passionya. Kurang lebih setengah hidupku, 9,5 tahun. Ayahku tidak pernah menikah, aku adalah anaknya dengan anne hathaway. Thats why namaku kate evan hathaway. Ada lagi?'

'Sebenarnya masih ada, bisa kita bertemu lain kali?'

'Bisa mungkin, oh kau belum menyebutkan namamu.'

'Oh iya aku lupa, aku l--'

'Hey luke! Disana kau rupanya. Sudah berapa lama menunggu bro?! Kita pindah ke kedai kopi diseberang sana saja. Disini membosankan.' Seorang pria menghampiri kami , dan apa apaan pria ini?. Sangat menyebalkan.

'Calum, jaga mulutmu!. Namaku luke, boleh memina contactmu agar kita bisa melanjutkan wawancara ini.'

'Boleh, berikan handphonemu. Dan suruh temanmu ini jaga ucapannya didepan costumerku.'
Aku mengetikkan nomorku di handphonenya dan segera berlalu melepas apron.

'Lucy, aku pergi dulu ya kutitipkan toko padamu. Kalau sesuatu terjadi telfon saja aku. See ya!'

Aku memasuki mobil dan mulai mengendarai mobil menuju rumah sekaligus workshop ayah.

Sembari menyetir, aku memikirkan pria itu. Rambut dirty blondenya dan mata birunya menghipnotisku. Sayangnya rasa kagumku padanya menghilang seketika saat temannya yang memalukan itu datang. Dia tidak pandai mencari teman.

Oh, l--

Look!

Seseorang menelfon..

34xxx

'Hello?'

'Um siapa disana?'

'It's me, i was wondering if a--, diamlah calum!.' Seseorang bernyanyi namun sedetik kemudian teriakan seseorang terdengar, sepertinya sedang kesal.

'What? Mungkin anda salah orang, tidak ada yang bernama calum disini.'

'Bukan, maafkan aku Kate. Ini aku,Luke. Tadi itu Calum, temanku yang berada di toko rotimu. Maafkan dia, dia sangat menyukai lagu adele itu.'

'Oh that moron? Okay ada apa menelfonku?.'

'Um bisa tidak jika hari ini aku ke tempat chris ? Karena aku sedang dikejar deadline tugas, bisa tidak?.'

'Um, entahlah Luke. Aku masih dalam perjalanan pulang, nanti aku tanya ayah dulu ia bisa atau tidak.'

'Oh begitu yasudah, call u later.'

Oh. Gosh.

My

Heart

Skips

A beat.

VOTE AND COMMENTS

Space | C.H & L.HWhere stories live. Discover now