HARI SPESIAL

6.7K 615 31
                                    

Waktunya telah tiba, acara pun dimulai. Kebahagiaan sepasang
pengantin yang saling memuja tersirat jelas dari wajah
Al dan Ily. Tatapan Ily bagaikan ungkapan mendalam bahwa ia sangat mencintai Al dan hanya Al sebagai lelaki pilihannnya. Pakaian yang santai pengganti busana pengantin yang resmi menandakan bahwa senja itu akan terselenggara sebuah pesta yang sangat dinantikan dan tak akan terlupakan. Yes, it's time to celebrate the love!

Dengan gerakan perlahan kapal berjalan menengah ke lautan. Pesta resepsi di hari senja dengan iringan pulangnya sang mentari ke peraduan menambah suasana pesta menjadi semakin romantis. Langit yang tadinya berwarna oranye kian lama berganti gelap dengan taburan bintang seakan langit juga merasakan kebahagiaan yang terpancar dari pengantin baru itu.

Mempelai wanita terlihat
mempesona memegang hand bouquet yang dirangkai dengan kombinasi bunga calla lily, rose avalanche, dan silver dust, telah siap menghampiri para tamu terkasih. Dengan mesra menggandeng lengan Al, Ily menebar senyum di mana-mana. Senyum selalu terukir di kedua bibir pengantin itu, sedetik pun senyuman itu tidak pernah pudar.

"Selamat Kapten Al dan Chief  Ily," ucap Cinta girang lalu mencium pipi kiri dan kanan Ily.

"Terima kasih banyak ya Ta, acara ini bisa berjalan mulus berkat kerja keras lo. Gue nggak pernah kecewa dengan servisan lo, selalu memuaskan," ujar Al menjabat tangan Cinta.

"Iya, demi teman gue yang pernah gue cinta, apa sih yang nggak gue lakuin buat lo bahagia?" goda Cinta mengerling sengaja membuat Ily cemburu.

"Iiiih... lo ya Ta, sukses banget sih bikin gue cemburu dan nangis-nangis kejer berhari-hari," desis Ily ditimpali Al dan Cinta keluhan puas.

"Wah... ngomongin gue ya?" sela Ali yang baru saja menghampiri mereka.

"PD!" sahut mereka bersamaan.

"Wuiiiiih paduan suara," gurau Ali lantas mereka semua tertawa.

"Cie cie, yang udah sah jadi Nyonya Nahkoda. Nggak nangis-nangis lagi? Nggak mau pinjem punggung atau bahu aku lagi?" goda Ali menyindir Ily.

Ily tersenyum malu hingga menyembunyikan wajah cantiknya di balik lengan Al. Gelak pun semakin lepas ketika pipi Ily memerah bak tomat yang siap dipetik. Menggemaskan!

"Selamat Bro, nggak sangka lo duluan yang nikah, padahal gue dulu yang ada rencana menikah. Curang lo curi start gue!" ucap Ali pura-pura ngambek menjabat tangan Al.

"Sorry Bro, gue sebenarnya sudah ada niat ini sejak lama dan baru terlaksana sekarang," jelas Al.

"Sini peluk pacar lo yang lagi sedih!" ujar Ali lalu memeluk Al ala lelaki dewasa.

"Semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah dan warohmah. Cepetan kasih gue ponakan," bisik Ali ketika memeluk Al.

"Thank you my best friend, kalau soal ponakan gue akan usahain tujuh hari tujuh malam non stop," kata Al meregangkan pelukan mereka.

Ily melototkan matanya ke arah Al ketika mendengar ucapan Al. Dia mencubit pinggang Ily yang menahan malu, Al yang menoleh menyengir kuda lalu mencium singkat bibir ranumnya, membuat dia semakin malu.

"King!" seru Ily manja namun Al justru berlari meninggalkan Ily yang sedang menahan malu dan kesal karena ulah Al. Cinta dan Ali tertawa puas.

Sungguh malam yang indah dengan beratapkan langit malam dengan milyaran bintang, berselimut angin sepoy-sepoy menusuk tulang namun tidak mengurangi kebahagiaan di pesta itu.

"Selamat malam para hadirin semua," ucap Al yang kini berada di atas panggung didisain sedemikian rupa hingga terlihat indah dengan perpaduan warna putih dan biru laut senada dengan baju kedua pengantin.

SESAKIT INIKAH MENCINTAIMU (Komplit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang