PERSAHABATAN BAGAI KEPOMPONG

7.5K 815 41
                                    

Ali mebanting tubuhnya di atas tempat tidur Al. Sepulangnya dari mengantar Ily ke kosnya, Ali mengikuti Al masuk ke kamar. Sudah menjadi kebiasaan mereka bergantian menginap. Kali ini Ali ingin menginap di kamar Al.

"Eh Al, lo pacaran sama Ily? Kita kan sudah komitmen tidak cari pacar dulu sampai kita lulus?" tanya Ali sambil melipat tangannya ke belakang kepala menjadi batal kepalanya.

Al berbaring di sampingnya menatap langit-langit kamar.

"Nggak! Gue nggak pacaran sama dia. Kenapa?" tanya Al tak acuh.

"Nggak apa-apa, gue heran aja kalian kelihatan romantis. Makan steak aja lo yang motongin dagingnya. Naik motor meluk lo seposesif begitu. Panggilan kalian 'King dan Queen'. Wajar dong gue mikir kalian pacaran?" cerocos Ali membuat Al terkekeh dan menampar lengannya.

"Lo tahu arti panggilan itu apa?"

"Ya tahulah! Artinya ratu dan raja."

"Ya itu arti nama gue dan dia. Ratu lautan dan raja lautan."

"Wuuuiihhhh buset dah! Kok bisa cocokan begitu sih namanya."

"Kan bokap dia dan bokap gue sohiban, Bro. Bokap gue meninggal barengan sama bokap dia pas kecelakaan kapal. Bokap dia nahkoda dan bokap gue KKM-nya. Jadi gue ada rasa tanggung jawab buat jagain dia dan nyokapnya," jelas Al.

"Ooooh begitu? Tapi dia cantik Bro, mirip kaya boneka barbie, imut-imut gemesin gimana gitu," ujar Ali sambil menerawang membayangkan wajah Ily.

"Iya memang dia imut dan gemesin. Tapi awas ya lo buat mainan seperti boneka barbie. Gue bunuh lo!" ancam Al sambil menimpuk wajah Ali dengan bantal.

Ali tidak terima dan membalas Al memukul dengan guling. Akhirnya mereka pun tertawa bersama.

***

Pagi yang cerah seperti hari-hari biasanya Al menjemput Ily ke kosnya. Jarak kosnya dan kos Ily hanya tersekat beberapa bangunan ruko. Sama seperti kosan milik Al, kosan Ily tidak jauh berbeda dengan kos elit milik Al. Karena masih satu kepemilikan dengan kosan Al.

"Selamat pagi, Queen?" sapa Al ramah saat Ily sampai di hadapannya. Senyum manis terukir di bibir Al.

"Selamat pagi, King?" balas Ily melempar senyuman terbaiknya.

"Ayo! Mau cari sarapan atau langsung berangkat?"

"Langsung berangkat aja. Aku takut kalau kamu telat apel. Entar aja makan di kantin ya?"

"Ya sudah ayo naik!" Al memberikan helm padanya.

Ily naik ke atas motor dan memeluk perut Al erat. Motor pun segera melaju menuju ke kampus.

***

Acara orientasi hari ini adalah terjun ke laut mengetes mental para calon taruna. Setelah berjalan bersama dari kampus ke pelabuhan semua calon taruna diminta naik ke kapal polisi air. Mereka diberi arahan cara terjun yang benar dan kini saatnya menunggu giliran di lambung kanan kapal. Jarak ketinggian untuk terjun antara catar dan catir berbeda. Untuk catar ketinggian 5 meter dan catir 3 meter. Ily tampak resah, sedari tadi dia tidak bisa duduk tenang. Hingga namanya disebut giliran dia untuk terjun. Saat dia sudah berdiri di ujung besi yang mengayang di atas laut, dia melihat ke bawah. Ali dan kawan-kawan sudah standby di bawah untuk berjaga-jaga.

"Ayo Ly, jangan takut. Aku di sini akan menjagamu!" teriakan Ali dari bawah.

Namun Ily tetap takut, dia memiliki pobia ketinggian. Hingga dia merasa ada seseorang memeluk tubuhnya dari belakang.

SESAKIT INIKAH MENCINTAIMU (Komplit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang