Part 7 - The Wedding (1)

83K 5.4K 43
                                    

Vote and comment yaa :D

Terima kasih

-------------------------------------------

         Arjuna memandang seorang pria yang tengah memperhatikannya dengan tatapan penuh selidik. Setahunya, pria yang ada di depannya ini adalah calon adik iparnya, Rendra. Melihat tatapan yang diberikan oleh Rendra padanya, Arjuna sebenarnya sudah dapat menebak apa yang ingin dikatakan oleh adik dari calon istrinya itu.

         "Jadi ada apa sebenarnya kamu mengajak saya ke sini?" Tanya Arjuna akhirnya karena Rendra sama sekali tidak mengeluarkan suaranya.

         "Memangnya nggak boleh?" Rendra balik bertanya.

         Kalau saja pria di depannya ini bukan adiknya Olin, sudah dipastikan Arjuna akan mencak-mencak karena ketidaksopanan yang diberikan oleh calon adik iparnya ini.

         Arjuna berdehem pelan. "Bukannya nggak boleh. Tapi kamu tahu kan, kalau saya dan Kakak kamu harus ke Gereja satu jam lagi?"

         Mata Rendra menyipit. "Justru itu. Saya mau menilai kamu sebelum Kakak saya menghabiskan sisa hidupnya bersama kamu."

         Arjuna mencibir dalam hati. Dasar nggak sopan!

         "Jadi, apa yang ingin kamu nilai dari saya? Penampilan? Materi? Atau apa?"

         Rendra tersenyum sinis. Satu yang diyakininya, kalau pria di depannya ini memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi. "Ketulusan," jawabnya datar.

         "Kamu bukan Tuhan yang bisa melihat ketulusan hati," balas Arjuna tak kalah datar. Pria di depannya ini sedang berusaha mengintimidasinya. Dan jelas saja, dirinya tidak akan membiarkan itu terjadi.

         "Pengalaman mengajarkan saya bisa membedakan mana yang tulus dan mana yang tidak."

         "Sebenarnya kenapa kamu sampai seperti ini sama saya?"

         Rendra melipat kedua tangannya di depan dada. "Bukan cuma sama kamu saya seperti ini. Saya akan melakukan hal ini pada siapapun yang akan jadi pendamping Kakak saya. Dan nggak terkecuali kamu."

         Arjuna mendengus pelan. Berlebihan!

        "Olin sudah dewasa. Saya rasa, dia perempuan mandiri yang bisa menjaga dirinya sendiri."

        "Itu urusan Kakak saya. Urusan saya adalah memastikan kalau laki-laki yang akan jadi suaminya nanti nggak akan menyakiti dia."

        "Kamu bisa pegang janji saya."

        Toh cuma sampe satu setengah tahun, ujar Arjuna dalam hati.

        Rendra mengangguk-anggukan kepalanya seolah-olah dia sangat mengerti kata-kata yang disampaikan oleh Arjuna. "Jangan sakiti Kakak saya," ujarnya pelan tapi tegas. "Karena kalau sampai saya tahu dia menangis karena kamu, saya akan pastikan kamu hancur saat itu juga."

+++++

       Olin memandang parasnya lewat pantulan cermin yang ada di depannya. Harus diakuinya kalau hari ini dirinya terlihat sangat cantik dengan balutan kebaya anggun dan juga riasan wajah yang menawan.

       Ya, hari ini adalah hari pernikahannya. Sejujurnya, Olin pernah membayangkan berada di posisi ini sebelumnya. Menikah dan mempunyai keluarga kecil bersama suaminya kelak. Tapi bukan dengan cara seperti ini dan juga bukan dengan pria yang tidak dicintainya. Lagi-lagi dirinya membuang napasnya panjang. Ingin menangis, tapi dirinya juga tidak ingin membuat sang Mama nantinya bertanya-tanya.

#1 | Love in Chaos [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now