Part 6 - Before Wedding

93.5K 5.8K 62
                                    

Vote dan comment nya yaaaa :D

Biar aku makin semangat nulisnya hehe 

Enjoy it! :D :D

------------------------------------------------------------------


        Hari ini lagi-lagi Arjuna datang ke rumah Olin bersama dengan kedua orangtuanya. Pria itu memang sudah diminta oleh sang Mama untuk meluangkan waktunya selama seminggu ini untuk mempersiapkan pernikahannya. Untung saja Arjuna memiliki agency yang memang sangat mengerti 'keadaan'nya.

        Di saat para orangtua sedang sibuk menyusun acara pernikahan keduanya, Olin dan Arjuna justru mengasingkan diri dari perdebatan kecil yang sedang dilakukan kedua orang tua mereka. Arjuna mengikuti Olin yang sedang berjalan ke arah belakang rumah perempuan itu.

        "Ngapain kamu mengikuti saya?" Tanya Olin saat melihat Arjuna sudah ikut duduk di sampingnya.

        "Saya butuh udara segar."

        Olin hanya mendengus malas mendengar jawaban dari pria di sebelahnya itu. Selanjutnya, Olin kembali menatap langit malam sambil kembali memandang langit malam yang sangat disukainya.

        "Saya minta maaf."

        Satu kalimat itu berhasil membuat Olin mengalihkan perhatiannya. "Maaf untuk apa?"

        Arjuna menghela napasnya pelan. Sebenarnya bukan ini yang ingin dikatakannya. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, dirinya memang harus meminta maaf pada perempuan di sebelahnya ini. Bagaimana pun juga, pernikahan yang akan terjadi nanti, itu semua karena dirinya yang menyetujui hal itu. Membuat perempuan ini terlibat dalam pernikahan yang sama sekali tidak diinginkan oleh keduanya.

        "Karena saya, kamu jadi harus terlibat dalam pernikahan ini."

        "Ya. Semua memang salah kamu," balas Olin sedikit ketus. 

        "Tapi setidaknya saya menyelamatkan kamu karena pernikahan ini. Dari pada kamu harus dinikahkan dengan laki-laki yang tidak jelas."

        Olin menaikkan sebelah alisnya. Tanda tidak setuju. "Kamu pikir kamu laki-laki yang jelas?"

        Arjuna membelalakkan kedua matanya mendengar pertanyaan Olin yang terdengar sangat sinis di telinganya itu. "Memangnya laki-laki yang jelas di mata kamu itu seperti apa?" tanyanya dengan nada sarkatis. Perempuan di depannya ini memang sangat pintar menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang laki-laki.

        "Yang jelas bukan laki-laki seperti kamu," tandas Olin cepat. "Kalau kamu ke sini hanya untuk mengajak saya berdebat, sebaiknya kamu masuk ke dalam."

        Arjuna berdecak kesal. Sedikit menyesal karena sudah meminta maaf pada Olin. "Saya masih mau di sini. Mengobrol dengan kamu adalah salah satu hal yang harus saya lakukan untuk mengenal kamu sebelum kamu menjadi istri saya."

       Olin menghela napasnya kasar. Pusing juga dengan pria yang keras kepala seperti Arjuna ini. "Kamu nggak perlu melakukan itu. Bisa-bisa kamu jatuh cinta sama saya."

       Belum ada satu detik setelah perkataan itu diucapkan oleh Olin, Arjuna sudah tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Sehingga membuat Olin mau tak mau mendengus saking kesalnya.

       "Kamu lucu juga," ujar Arjuna setelah tawanya mereda. "Saya harap kamu nggak lupa dengan pembicaraan kita beberapa hari yang lalu saat saya mengantarkan kamu pulang waktu itu."

#1 | Love in Chaos [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang