Chapter 21

1.1K 44 5
                                    

Chapter 21

----------------------------

Liam beserta teman-temannya segera mengeluarkan ketiga gadis tersebut. Zac bertugas mengendarai mobil. Mereka keluar dari tempat penculikkan tersebut dan segera meninggalkannya.

Ketiga gadis tersebut, terutama Miley bersikeras untuk tidak melaporkan Michael juga teman temannya atas tuduhan penculikkan. Miley merasa Michael akan berubah setelah apa yang diperbuat Liam tadi. Semoga saja hal itu terjadi. Semoga saja Michael bisa mengambil pelajaran berharga dari kejadian tadi.

Disebelah zac , Vanessa tetap diam. Ia diam seribu kata. Hal yang aneh bukan? Setelah ditanya atau lebih tepatnya dipaksa Zac untuk membuka mulut, ia berkata bahwa ia tidak suka melihat kekerasan. Ia punya trauma melihat darah, ungkap Miley pada Zac.

Selena dan Justin berada di mobil yang terpisah. Justin merasa sedikit lega karena ternyata Selena tidak mendapatkan luka fisik sedikit pun, meskipun ia tahu bahwa Selena pasti mendapatkan luka mental ketika melihat perkelahian tadi.

Liam pun menyerah memaksa Miley melaporkan Michael. Ia menatap cewek yang dicintainya lekat lekat. Rambut Miley berantakkan, ia menduga pasti si brengsek Michael telah menyentuh rambut Mily dengan tangan kotornya itu. 

Liam sekali lagi menggeram. Ia benci pada dirinya karena tidak bisa melindungi Mily, andaikan ia bisa datang lebih cepat, mungkin Miley tidak akan terlihat seperti anak yang tengah menyaksikan adegan pembunuhan tepat di depan matanya secara live.

"MAAF."

Satu kata, satu kata tersebut berhasil menusuk dada Miley, menembus tulang rusuknya dan tertancap tepat di ulu hatinya. Rasa ngilu yang luar biasa itu membuat tangis Miley pecah. Ia sudah mencoba menahan tangisan tersebut dari tadi, ia merasa sudah berhasil tetapi hanya karena sebuah kata yang keluar dari mulut Liam, Mily kalah.

Liam yang kaget melihat Miley tiba tiba menunduk segera memeluknya. Ia tau cewek ini merasa sangat takut. Bisa dibuktikan dari getaran hebat yang datang dari tubuh Miley ketika didekapnya cewek itu dalam pelukannya. Ia juga tau bahwa Miley sedang menahan tangisannya kuat kuat, karena mata Miley terlihat merah dan ia sering mengadahkan kepalanya keatas, ciri-ciri  yang kuat bukan?

Zac dan Vanessa yang duduk di depan mereka mengunci mulut rapat-rapat, bersedia memberikan waktu juga ruang untuk Miley dan Liam.

Vanessa tau Miley lah yang mengalami paling banyak luka, entah itu luka batin maupun jenis-jenis luka lainnya.  Apalagi ketika Vanessa juga Selena dipindahkan ke ruangan yang berbeda, meninggalkan Miley sendirian bersama psikopat-psikopat itu.

Tangan kiri Zac mencari tangan Vanessa dan menggenggamnya erat erat. Ia berusaha agar Vanessa merasa tenang. Ia tahu mungkin itu tidak banyak membantu Vanessa menghilangkan rasa takutnya, tapi satu hal yang pasti, tangannya bisa memberi rasa aman bagi Vanessa. Ya, semoga saja.

Justin dan Zac sepakat untuk mengantar ketiga gadis ini pulang. Namun Selena juga Vanessa menolak dipulangkan ke rumah masing-masing dan lebih memilih untuk turun dirumah Miley dan menemaninya. Ketiga cowok itu setuju. Mereka bertiga pun pulang kerumah masing masing sehabis dari rumah Miley.

Untungnya kedua orang tua Miley sedang tidak ada dirumah, beliau sedang dinas ke luar kota  selama seminggu penuh. Jadilah Miley tinggal bersama pembantunya yang biasa kami panggil Mbok Inah.

Mbok Inah sudah bekerja pada keluarga Miley kurang lebih 10 tahun. Miley sudah menganggap mbok Inah sebagai neneknya, begitu juga Selena dan Vanessa. Beliau berumur 45 tahun, tak pernah terpikirkan olehnya untuk pensiun dan meninggalkan Miley sendirian.

Ia tau Miley sering ditinggal orang tuanya. Meskipun begitu, kedua orang tua Miley masih menaruh perhatian pada Miley dengan memberikan atau melengkapi kebutuhan-kebutuhan Miley, sekunder maupun primer.

Mbok Inah segera berlari membukakan pintu gerbang ketika mendengar suara bell. Ia sangat kaget begitu melihat ketiga gadis yang biasanya ceria sekarang berubah menjadi pucat dan parahnya lagi berantakan.

Tanpa bertanya tanya, mbok Inah segera mempersilahkan tuan rumahnya itu masuk dan mengantarnya ke ruang tamu. Ia segera pergi ke dapur dan membuat tiga gelas susu hangat untuk ketiga gadis tersebut.

Vanessa tiba tiba teringat sesuatu, ia berharap dengan hal ini,keheningan yang berlangsung bisa pecah.

"Miley, hari ini pretty little liars keluar kan?!"

Miley terdiam selama beberapa detik kemudian mengangkat wajahnya.

"Iyah bener!!! "

"Hahaha ternyata kalian berdua masih ingat janji kita ya?" Selena terkekeh mengingat sesuatu.

"No matter what happens, Pretty Little Liars will always be the first." Kata mereka bertiga di waktu yang bersamaan.

Sebagai tuan rumah, Miley mengambil remot dan mencari channel ABC Family. Mbok Inah datang dan menghidangkan tiga minuman hangat di meja.

Dalam hati mereka masing masing, ada sebuah harapan bahwa semoga saja serial yang sedang ditonton ditambah susu hangat ini bisa membuat mereka lupa atas kejadian buruk yang mereka alami tadi, meskipun hanya untuk sesaat.

--------------

Sorry for late update :S XD :*

Love Will Find The WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang