Chapter 2 : Karma Does Exist

1.9K 62 0
                                    

"Thank you."

Setelah kata yang susah ku ucapkan keluar dari mulutku , cowok itu langsung pergi begitu saja.

"Woi jangan melamun aja ! Ayo ambil pel sama sapunya ! "

"Sel, Ness lu tau gak cowok yang tadi siapa?"

Keduanya menggeleng .

"Masa lu gak tau sih? Itu Justin! Anak pindahan Canada yang masuk kelas 12 IPA 2 !"

" Sumpah lu? Jadi dia toh yang namanya Justin."

Oh namanya Justin. Hanya dengan mengetahui namanya saja, aku sudah senang setengah mati.

" Sel, Sel , kok lu melamun si? Kesem sem yah sama dia? Hayo hayoo! Entar gue ajarin cara gaet cowok yang baik dan benar deh !"

" Enggak kok enggak" aku menjulurkan lidahku pada Mily.

" Udah ayo ayo bersihin WC nya , kalo enggak kita gak bisa masuk kelas nih."

Sambil membersihkan , aku diam diam masih penasaran dengan cowok bernama Justin tersebut. Kira kira apa alasannya pindah ke Jakarta ya?

" WC nya sudah kami bersihkan Pak."

" Jangan diulangi lagi!! Silahkan duduk!"

Aku dan yang lain berjalan menuju meja kami masing masing. Aku mengusir rasa penasaranku dan mulai memperhatikan pelajaran.

Triingg...

Bel pulang sekolah berbunyi. Vaness dan Mily langsung menghampiriku .

"Ayo kita makan! Tadi kan ada yang janji traktiran! Ya kan Mil?"

"Yoi! Ayo Sel kita cabut."

" Bu pesen bakminya 3 mangkok yah! Yang satu gak pake daun bawang, yang satu gak pake merica dan satu lagi lengkap. Makasih Bu"

" iya tunggu sebentar yah non."

Tiba tiba Vanessa menggoyangkan pundakku .

" Apaan Ness? Santai aja kali! "

"Itu si Justin lagi main basket!"

" Sumpah lu Ness? Mana mana? Cie Selena , cowoknya main basket tuh!"

" bukan cowok gue ih! "

Ketika aku mencoba mencari sosok yang di tunjukkan kedua sahabatku , ada benda bulat berwarna oranye yang menghalangi penglihatanku. Benda itu mendekat dan mendarat di jidatku.

Brukk...

Badanku tak seimbang, aku terjatuh dari kursi . Penglihatanku pun menjadi buram. Hal terakhir yang kulihat, Vanessa berlari dengan seorang cowok menghampiriku.

Aku membuka mataku dan mulai mengumpulkan kekuatan dan kesadaranku. Aku bangun dari tempat tidur dan mengambil segelas air putih . Aku mengamati keadaan sekitarku dan mendapati aku ada di ruang UKS.

" Hei, lo gapapa kan? "

Oh my God! Itu Justin! Dia ada dihadapanku sekarang. Napasnya tak teratur dan keringatnya masih mengalir dari pelipisnya.

"Gapapa kok. Ini balasan buat gue kali. Tadi kan gue nabrak lu di depan WC. Gue minta maaf yah."

"Baguslah kalo lo terima balesannya. Gue kesini cuman mau mastiin kalo lo tuh gak pura pura pingsan, ato geger otak. "

Blam!

Justin keluar membanting pintu.

Gak sopan ! Siapa lagi yang pura pura pingsan?! Gak minta maaf lagi. Muka sama hati beda 180 derajat! Nyebelin!

Love Will Find The WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang