Part 20 :D

1.1K 35 3
                                    

"Halo Ness? Kamu dimana ?"

Baru Vanessa ingin menjawab , suara pintu dibuka terdengar . Miley dilempar masuk ke dalam dengan kasar oleh salah satu cewek yang kalau tidak salah bernama Vivian.

"HAHAHA SEMUA INI BELOM CUKUP BUAT HILANGIN RASA SAKIT HATI GUE PAS LO JADIAN SAMA LIAM!!" Vivian keluar dengan membanting pintu .

"Mil, lo gapapa kan Mil? " Selena rasanya ingin sekali memeluk sahabatnya ini . Miley sudah cukup disakiti oleh penggemarnya Liam.

"Gapapa kok Sel . Gue kuat tau! Hehehe ." Miley tersenyum lebar , mencoba membuat kekhawatiran sahabat sahabat nya ini berkurang.

Tiba tiba Vanessa teringat sesuatu. "Selena ! Telfon nya ! "

"Oh iyah!" Selena menengok kebelakang , tangannya mencoba meraih tombol menu , dan berhasil.

"Udah putus sambungannya Ness , gak ada signal ." Ucap Selena dengan nada kecewa .

"Terus kita keluarnya gimana ? Kita gak mungkin bergantung sama cowok cowok itu . Sedangkan mereka aja gak tau kita dimana ." Kata Miley.

"Sel, coba liat deh , di kantong kanan gue kayaknya ada gunting kuku." Vanessa membetulkan posisinya agak mudah diraih Selena .

" Ngapain lo bawa gunting kuku ?" Miley bingung . Karena setau Mily, Vanessa tuh paling anti potong kukunya . Katanya biar bisa nyakar orang . What?

"Hehehe , tadi pagi kuku gue ketauan sama kepala sekolah . Dikasih pinjem gunting kuku deh."

"Ckckck baik banget Pak Nicholas ! Kalo gue jadi Pak Nicholas, udah gue suruh lu baret baret tembok sampe kuku lu pendek sendiri ." Ledek Mily .

"Yee , dikira gue nenek sihir kali . " balas Vanessa .

Miley tertawa . Ia bersyukur meskipun di sekap oleh Michael dan kawan kawan , Ia masih bersama sahabat sahabatnya ini.

"Tangan gue sakit . Mana si gunting kukunya . " Selena masih berusaha meraih gunting kuku yang tadi tersentuh oleh jari telunjuknya itu .

Tiba tiba pintu terbuka lebar . Lebih tepatnya didobrak .

" Justin! " Selena hampir tidak percaya dengan apa yang ada di depannya.

Justin segera masuk dan melepaskan ikatan mereka.

"Yah padahal mau mandiri . Rencana gagal deh ." Bisik Vanessa pada Selena dan Mily.

"Udah lah, bersyukur aja." Balas Mily.

Justin tidak mendengar bisikan tersebut bukan karena gangguan telinga melainkan Ia sedang berkonsentrasi membebaskan ikatan mereka .

"Thanks ." Ucap Selena dan Mily juga Vanessa .

"Your welcome . Let's go outside . Sorry to keep you girls waiting. "

Justin memimpin mereka bertiga keluar dari ruangan tersebut.

Ketika sampai di ruang dimana mereka disekap pertama kali , pemandangannya sangat mengejutkan.

Semuanya berantakan . Para fans perempuan Liam duduk di sudut ruangan, diam . Zac berdiri di depan mereka dengan muka marah. Mungkin itu sebabnya cewek cewek itu tidak berani bertindak.

" Lo ngapain cewek gue ! Brengsek!"  

Liam menonjok pipi Michael dengan keras ketika ia melihat keadaan Miley yang berubah dibanding di sekolah tadi . Rambut Miley terurai berantakan karena dijambak .

Matanya merah , terlihat ia sudah ingin menangis tapi ditahannya kuat-kuat agar kemarahan Liam tidak membesar .

"Liam stop!" Miley yang melihat Michael sudah mimisan, mencoba menghentikan amarah Liam.

Liam mengontrol nafasnya juga meredakan amarah ya ketika Miley memegang tangan kananya dengan kuat . Liam ditariknya mundur perlahan oleh Miley.

Michael terjatuh lemas di sudut ruangan dengan hidung yang patah juga mengeluarkan darah.

Ia menyerah akan Miley .

Love Will Find The WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang