Part 13 : SVM is back on duty!

1.2K 37 0
                                    

Miley

Vanessa tampak begitu pucat.

Aku sangat menghawatirkannya begitu pula Selena.

Aku bahkan tidak dapat menikmati makanan dan obrolanku. Begitu sampai dirumah, aku segera menelfon Vanessa.

"Hei ness , what's wrong with you? What did happen?"

"Gapapa kok. Tadi asma gue kambuh aja . By the way thanks udah mengirimkan tas gue ."

"Ur welcome ! Gue salah ya suruh si Zac bawain tas lu? Niatnya gue cuman mau lu sama Zac punya waktu buat ngobrol berdua."

"Gak kok Mil. You did the right thing. Emang si gue tadi berantem dikit with Zac. Tapi gapapa kok, don't worry. Some day gue berdua pasti bisa baikan kayak dulu . "

"You have to open your heart for him. Even though it's hard, right?"

" Yep. Gue cuma perlu waktu buat maafin dia sepenuhnya. "

"Oke oke, get well soon honey."

"Yep , bye. Hehehe"

"Bye."

Suara dari seberang sana menghilang , digantikan dengan suara tut pendek pendek. Aku pun menutup telfon ku.

Vanessa memang orang yang susah memaafkan orang lain. Terutama jika orang itu menyakiti ataupun mengkhianati nya.

Aku harap hubungan Zac dan Vanessa bisa kembali seperti sebelum kejadian itu terjadi.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hoaaammmm.....

Good morning everyone !

Aku bangun dari kasur, segera mematikan alarm ku. Karena telingaku benar benar membencinya.

Jika lagu favoritku dijadikan alarm. Maka dalam waktu beberapa hari saja, that song will be placed on my Top-5-worst-songs-ever list.

Aku mandi , gosok gigi, menyisir rambutku dan memakai bando berwarna biru muda untuk menahan poniku agar tidak menggangu proses belajar ku.

Sebenarnya si pengen potong poni, tapi kata manajerku bagus, gausah dipotong. Ya mau gimana lagi?

Drrrt....drrrt.... drrrtt...

Terdengar sebuah getaran. emm dari mana ya. Aku membuka laci disebelah kasur ku dan langsung menemukannya. Ternyata hape ku berbunyi. Aku sengaja menaruh setting profilenya ke vibrate agar tidak berisik dan mengganggu.

Private number. Siapa ya kira kira. Aku segera memencet tombol bergambar kan telfon berwarna hijau.

"Halo?"

"Jangan dekati Liam. Liam punya gue tau?! Kalo sampai gue liat lo masih deket deket sama pangeran gue, lo bakalan rasain akibatnya!"

Tut tut tut...

Terdengar oleh ku, Ia tertawa dan segera membanting telfonnya.

Seorang perempuan. Itu sudah pasti. Suaranya agak disamarkan sehingga aku tidak bisa membayangkan siapakah orang diseberang sana .

Aku sama sekali tidak takut, malahan penasaran. Sangat sangat penasaran. Aku bukan orang yang akan mengalah pada rasa penasaran ku ini. Akan ku cari siapa orang itu.

Hape ku bergetar lagi. Kali ini ada sebuah pesan yang masuk.

Dari Liam.

Good morning. Mau berangkat bareng Mil?

Aku berpikir sejenak. Aku gak mau berangkat bareng Liam. Bukan gara gara si penelefon misterius itu. Melainkan aku risih.

Aku pun berbohong dan membalas:

Gak, thank you. Bokap mau nganter.

Sekitar 3 menit kemudian hape ku bergetar lagi. Tanda pesan masuk.

Oke hati hati , see you at school

Aku tersenyum sedikit . Rasanya agak senang , ada orang yang menunggu bertemuku disekolah .

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sampai di sekolah, aku mempercepat jalanku menuju kelas. Aku tidak sabar ingin bercerita.

Begitu bertemu Vanessa dan Selena. Aku langsung menceritakan kejadian yang baru kualami pagi ini.

"Woi! Muka lu berdua santai aja kali."

Vanessa segera sadar dan tersenyum malu.

"Ini gue lagi belajar akting Mil. Kayak film film aja yah ,ada peneror gelapnya."

"Wkwk bener tuh kata Vaness , Mil. Tapi kira kira siapa yah. Liam kan populer. Mana bisa kita nebak nebak."

"Yoi! Sama populernya noh sama lo! Yang nembak banyak. Equal sama yang ditolak. Banyak."

"LOL wkwkw lu berdua emang my laugh-maker-machine. Cari tau yuk ? Mau gak? "

" Apa lagi tu. Gajelas lu! Of course harus cari tau dong! "

"Yep Mil , Sel. SVM is back on duty! "

"Yeay! Akhirnya kita punya peran jadi detektif , bukan tukang pel, dan tukang bersihin wc."

Aku memeluk Selena dan Vanessa dengan erat. Membayangkan hal hal lucu , seru, juga menakutkan yang akan terjadi saat proses mencari tau identitas si penelefon gelap.

Love Will Find The WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang