Shitt!

188 6 0
                                    


Gue masih teringat kejadian tadi, saat di mana Mirna menangis gara-gara gue bentak—terlalu kaget saat Mirna mengusap keringat gue. Sebenarnya, gue hanya nggak mau Mirna mendengar suara detak jantung gue. Dan sebagai iming-iming agar dia terdiam dari tangisnya, alhasil gue jadi menyanyikan lagu anak-anak Balonku Ada Lima. Ini adalah hal menggelikan yang pertama kali terjadi di hidup gue. Belum pernah gue menyanyikan lagu anak kecil di depan seorang cewek.

Tadinya gue ingin mengetik pesan ke Mirna, tapi urung.

Malam ini gue sedang ingin menatap bintang di langit di teras depan rumah. Ditambah angin sepoi-sepoi, membuat gue menikmati kesendirian ini.

Ponsel gue tiba-tiba berbunyi, ada pesan masuk dari si Bule mengajak gue hang out. Gue lebih memilih menolak karena baru saja ingat ada PR fisika yang belum gue kerjakan.

Saat sudah di dalam kamar, ponsel gue berbunyi lagi tanda pesan masuk.

From : Mega

Rez ... PR fisika udah belum?

Reply to : Mega

Belum ... ini lagi gue kerjain. Lo udahan belum?

Beberapa detik kemudian, Mega membalas SMS gue.

Gue udahan, Rez :p Eh iya, waktu hari Sabtu jadi ke toko buku nggak?

Jadi nduttt :D

Maaf ya ... :(

Gue tersenyum, sudah bisa ditebak pasti Mega akan meminta maaf.

Iya .. nggak apa-apa ndutt :p

Jam sebelas malam teng, akhirnya gue selesai mengerjakan PR fisika. Kepala gue sedikit pusing. Gue rasa memang sudah waktunya tidur. Namun ponsel gue tiba-tiba berbunyi lagi.

Tadinya gue nggak mau menyentuh ponsel yang ada di atas meja belajar itu, tetapi karena sudah telanjur penasaran, dan entah kenapa ada sesuatu yang menyuruh gue harus membuka pesan masuk itu.

Oke. Gue buka.

Kelopak mata gue yang tadinya terasa sangat berat, tiba-tiba berbinar melihat nama si pengirim pesan. 

Cewek HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang