Crush In Rush part 14

Start from the beginning
                                    

***  

Carmila langsung menemui William yang kebetulan suite hotelnya ada di sebelahnya, dia mengetuk pintu kamar itu dengan marah dan kesal. William yang baru bersantai sehabis mandi, membuka pintu dan menatap terkejut ke arah Camilla, yang berdiri di depan pintu kamarnya dengan wajah gusar.  

“Hai Carmila, kenapa kau masih ada di sini? Bukankah kau ada acara dengan Joshua?” William tersenyum senang, “Aku lihat kau telah berhasil menjeratnya, kalian pasti melewatkan banyak waktu bersama untuk bersenang-senang. Dan aku yakin apa yang kau katakan akan terwujud, Joshua akan mengepak kopernya dan mengikuti kita pulang ke London dalam seminggu ke depan, dan kita akan merencanakan pernikahan mewah dan besar-besaran.”  

Wajah Carmila merah padam, teringat kembali di benaknya kata-kata Joshua ketika menolaknya tadi. Kurang ajar. Lelaki itu berkata akan memenuhi tantangannya selama satu minggu, membuat Carmila merasa dia punya banyak kesempatan dan waktu, tetapi kemudian Joshua mencampakkannya begitu saja. Tidak pernah ada laki-laki yang mencampakkan Carmila sebelumnya, tidak akan pernah!  

“Perempuan jalang itu, perempuan murahan yang tinggal bersama Joshua, dia benar-benar pengganggu.” Carmila mendengus menahan marah, “Pagi ini Joshua menolakku, pasti ada hubungannya dengan perempuan itu. Aku tidak akan pernah bisa mendapatkan Joshua kalau perempuan itu masih ada, Papa.”  

Ada senyum misterius muncul di wajah William, dan lama kelamaan senyumannya berubah menjadi seringai,  

“Tenang saja Carmila, mulai hari ini perempuan itu sudah dibereskan.” Suaranya begitu misterius, membuat Carmila menatap William penuh tanda tanya,  

“Apa maksud papa?”  

William membuka pintunya lebar dan mempersilahkan Carmila masuk, kemudian menutup pintu suitenya dan menatap Carmila yang sudah duduk di sofa dengan senyuman bangga,  

“Well aku sudah bergerak duluan untuk menyingkirkan perempuan itu, aku sudah menduga sejak lama perempuan rendahan itu hanya akan menjadi pengganggu rencana kita. Jadi kemarin aku menyuap salah satu petugas teknisi listrik di apartemen, dia berhasil menyusup masuk ke apartemen itu di malam hari dan menculik perempuan murahan itu. Dan sesuai instruksiku, perempuan itu mungkin sudah diselundupkan ke luar negeri sebagai pelacur. Cocok dengan profesinya sekarang ini.”  

“Oh ya?” mata Carmila melebar indah, kemudian dia tersenyum lebar, “Kalau begitu sudah tidak ada lagi yang menghalangi kita?”  

William menuangkan anggur ke gelasnya, semuanya berjalan lancar. Joshua akan dengan segera melupakan perempuan rendahan itu dan berpaling kepada Carmila.

Carmila ada di pihaknya, dan dengan begitu dia bisa dengan mudah menguasai Joshua, anaknya itu memang sulit  dikendalikan dan membencinya. Tetapi dengan adanya Carmila, William yakin, Joshua akan menurut padanya, seperti seharusnya seorang anak menurut kepada ayahnya.

  ***

Kiara membuka matanya dengan terkejut, mengetahui bahwa dia berada di ruang sempit yang gelap. Dia langsung panik mengetahui getaran-getaran yang ada di bawahnya.  

Astaga! Dia ada di dalam bagasi mobil!  

Tangannya diikat di belakang punggungnya, membuatnya pegal, tetapi kakinya tidak. Kiara berguling, megap-megap mencari napas, bagasi itu sempit dan gelap, dan Kiara merasa sesak napas. Dia memukul-mukul bagasi itu sekuat tenaga, menendang-nendangnya sekencang mungkin, tetapi percuma, mobil itu tetap melaju kencang, tak peduli dengan semua usahanya. Sampai akhirnya Kiara terdiam, dengan napas makin terengah dan lemas kelelahan.  

Oh Tuhan! Dia langsung teringat tatapan kebencian William, ayah kandung Joshua kepadanya. Apakah ini direncanakan oleh William untuk menjauhkan dirinya dari Joshua?  

Crush In RushWhere stories live. Discover now