Crush In Rush Part 10

80.2K 4K 56
                                    

by Santhy Agatha

twitter @Santhy_Agustina

blog : anakcantikspot.blogspot.com

Facebook Fan page : Santhy Agatha

email : demondevile@gmail.com

10

Hari masih pagi ketika Kiara bangun dan menyiapkan sarapan, kamar Jason dan Joshua masih tertutup rapat, kalau Joshua, Kiara sudah maklum karena lelaki itu selalu menggunakan waktu paginya untuk tidur karena semalaman hampir tidak tidur. Tetapi rupanya Jason juga bangun kesiangan pagi ini. Kiara mengernyitkan keningnya karena tidak biasanya Jason kesiangan.

Setiap hari lelaki itu selalu bangun pagi, sudah mandi dan rapi dengan aroma segar yang menyenangkan lalu duduk di meja dapur, makan sarapannya bersama Kiara.

Sudah hampir dua minggu berlalu sejak Jason datang untuk tinggal di apartemen ini. Dan dalam dua minggu itu, banyak sekali kejadian, dan perubahan, terutama bagi Kiara.

Selama dua minggu kemarin, Joshua selalu bangun pagi sarapan bersama Kiara dan Jason, kemudian dia mengantar Kiara ke tempat Deliah, di sana Kiara menghabiskan waktunya seharian.

Semula Kiara agak canggung ketika berduaan dengan Deliah, apalagi Kiara mengetahui bahwa Deliah dulunya laki-laki sebelum berubah menjadi perempuan. Tetapi Deliah memang memiliki sifat yang sangat ramah dan baik.

Setiap hari ketika Kiara datang, dia akan membuat seteko teh mint yang harum dan sepiring kue cokelat yang baru keluar dari panggangan, kemudian mengajak Kiara mengobrol dan mencairkan suasana. Dari mengobrol itulah Deliah megajarkan banyak hal kepada Kiara, semua pengetahuannya tentang dunia fashion di tularkannya, tak lupa dia mengajari cara berjalan, table manner di acara makan malam resmi, cara berbicara, dan bahkan cara memadu padankan pakaian supaya tampil cantik.

Deliah selalu menekankan bahwa dia harus berperan sebagai wanita penggoda nanti ketika ayah kandung Joshua sudah muncul. Pipi Kiara selalu merona merah ketika Deliah mengatakan bahwa Kiara harus melemparkan tatapan sensual penuh ajakan kepada Joshua setiap saat, juga senyuman nakal, bibir yang merekah penuh godaan.

Deliah memang sudah mengajari Kiara semua caranya, dan Kiara menyerapnya, juga belajar sendiri di cermin, memonyong-monyongkan bibirnya, atau bahkan mencoba mengedip-ngedip genit kepada bayangannya sendiri di depan cermin, yang membuatnya tertawa sendiri di kamar.

Bagaimanapun juga, Kiara masih tidak mampu membayangkan bagaimana caranya dia melakukan itu semua pada Joshua. Pipinya selalu merona dan wajahnya terasa panas kalau membayangkan akan mengedip genit kepada Joshua, atau menyapukan jemarinya sambil menatap sensual penuh ajakan kepada Joshua. Ah, Ya ampun, bagaimana mungkin dia melakukannya?

Kiara menyiapkan sarapan itu dengan pipi memerah. Kemudian pikirannya berkelana lagi, Deliah sudah menyerahkan Kiara kepada Joshua kemarin, dan mengatakan bahwa Kiara sudah siap. Yah mungkin secara teori Kiara sudah siap.... tetapi prakteknya nanti? Entahlah. Yang pasti Kiara akan berusaha sebaik mungkin, dia tidak ingin mengecewakan Joshua yang sudah berharap banyak kepadanya.

Cara berpakaian Kiara pun sudah berubah, tiba-tiba saja lemari pakaiannya sudah penuh dengan pakaian-pakaian mahal dari butik ternama, ada rak sepatu khusus yang dibelikan oleh Joshua untuk menampung koleksi sepatunya yang tiada duanya, belum lagi susunan aksesoris, tas dan semua perhiasan yang diberikan Joshua kepadanya.

Lelaki itu benar-benar boros dan membuang-buang uang. Kiara berpikir akan dikemanakan semua barang itu kalau semua sandiwara ini sudah selesai. Tentu saja semua barang ini hanya pinjaman dan bukan untuk Kiara bukan?

Crush In RushWhere stories live. Discover now