04 Absurd Day?

18.7K 1.6K 54
                                    

"Kau sepertinya harus belajar untuk mengendalikan nafsu untuk meminuh darah..Naruto"

Sasuke menjauhkan wajah Naruto pada lehernya. Mata Naruto menatap si raven didepannya dengan kecewa.

"Jangan terlalu banyak meminum darah.. atau kau tidak akan pernah bisa mengontrol nafsumu" jelasnya pada Naruto.

Si pirang pun akhirnya mengangguk dan mencoba menenangkan dirinya agar taringnya menghilang. Sasuke menatap muridnya dengan lekat, namun Naruto tidak menyadari itu. Sasuke sedikit menunduk untuk mendekatkan wajahnya pada wajah Naruto. Ia menatap pemuda itu tepat kedalam matanya kemudian ia menjilat bekas darah pada ujung bibir Naruto.

"Kembalilah ke kelasmu.."

Wajah Naruto merona ketika menyadari apa yang dilakukan gurunya itu. "A..apa yang kalukan teme?" lalu ia segera pergi dari ruang kesehatan.

Sasuke memperhatikan muridnya itu keluar dari ruangan. Ia meremas bantal yang kebetulan dekat dengan jari tangannya.

"Walaupun aku menyuruhnya untuk mengendalikan nafsunya, tapi kenapa jadi aku yang menginginkan darahnya? Ck.. " ia melepaskan remasan tangannya pada bantal dan kembali pada pekerjaannya sebelum Naruto datang, mengecek persediaan obat.

Dikoridor sekolah..

"Ada apa dengan jantungku sih? Kenapa sejak tadi tidak mau diam?" pemuda bersurai pirang itu berjalan dengan cepat.

"Kenapa juga aku selalu menuruti apa yang dikatakannya? Akh.. teme.. apa yang telah kau lakukan padaku sih?" kini Naruto mengacak-acak rambutnya hingga berantakan.

Para siswa disekitar Naruto pun melihat kearahnya dengan tatapan heran dan sebagian juga ada yang tertawa karenanya.

Seseorang menepuk bahunya.

"Kau baik-baik saja Naruto?" Sai yang heran dengan tingkah Naruto pun langsung menegurnya.

"Ah ketua osis?!"

"Sudah kubilang jangan memanggilku seperti itu Naruto" ucap Sai dengan senyuman yang seperti biasanya.

"Baiklah-baiklah"

"Jadi apa kau baik-baik saja? Mau kuantar ke ruang kesehatan? Itu jika kau sakit.."

Naruto menatap datar sang ketua osis dihadapannya 'Aku baru saja dari sana dan karena kesana aku jadi seperti ini.. ugh'. Si pirang pun tersenyum "Aku tidak apa-apa Sai, sepertinya aku akan kembali ke kelas.. sampai jumpa"

.

.

"Kyuu-nii hari ini aku akan menginap di rumah teman ya" teriak Naruto dari dalam kamar.

Karena Kyuubi sedang sibuk, maka ia mengangguk-angguk saja. "Hati-hati yaa" ucapnya.

Naruto sedikit lega ketika kakaknya tidak bawel seperti biasanya. Biasanya, Kyuubi akan bertanya 'diamana akan menginap? Siapa nama temanmu itu? Nomor telephone rumahnya berapa?' Dan masih banyak lagi.

Sudah beberapa hari sejak Naruto menghisap darah Sasuke di ruang kesehatan. Sekarang ia sudah bisa mengontrol nafsunya akan darah walaupun terkadang tidak sepenuhnya berhasil.

Hari ini Naruto akan menginap di rumah baru Sasuke. Ia dimintai tolong –diperintah- untuk menjadi seorang gadis lagi karena keluarga dari Uchiha itu akan datang untuk memintanya kembali. Tentu saja Sasuke tidak mau dan dengan terpaksa meminta Naruto untuk menyamar menjadi seorang gadis.

"Kyuu-nii aku berangkat yaa.."

Tidak ada jawaban dari sang kakak, kemungkinan dia sedang serius dengan pekerjaannya sehingga tidak mendengar Naruto pamit. Naruto pun tanpa pikir panjang langsung melesat pergi dari apartment kakaknya.

MINE!!!Where stories live. Discover now