03 A Crazy Destiny

19.9K 1.8K 34
                                    

Disebuah kamar dengan cahaya tidak terlalu terang, terdapat seorang lelaki yang berdiri menatap suasana diluar rumahnya melalui jendela kamar itu. Suasana malam itu terasa begitu sunyi dan dingin. Pria itu sudah terbiasa dengan suasana tersebut sehingga ia tidak akan merasa risih.

Pria itu mengalihkan pandangannya dari luar jendela kearah tempat tidur yang berada di kamar itu. Dilihatnya seseorang yang tertidur dengan lelap diatas kasur.

"Sampai kapan kau akan terus tertidur dobe?"

.

.

Disebuah kastil tempat dimana clan Uchiha tinggal, Fugaku duduk diruang keluarga bersama dengan keluarganya yang sedang ada di kastil pada saat itu.

"Jadi apa yang harus kita lakukan pada Sasuke?" Shisui angkat bicara.

"Haahh entahlah.. aku masih tidak habis pikir dengan anak itu" Fugaku selaku pemimpin clan serta ayah dari Sasuke menghela nafas dengan pasrah.

Uchiha adalah clan vampire terkuat sepanjang zaman. Mereka mengandalkan ramalan untuk menentukan pemimpin clan mereka dari turun-temurun. Dan terbukti clan mereka tetap berjaya dengan mempertahankan tradisi pemilihan pemimpin lewat ramalan.

Sasuke sejak lahir sudah diramalkan oleh para tetua jika ia adalah pemimpin clan selanjutnya. Namun karena Sasuke suka sekali berkeliaran entah kemana, ia jadi jarang sekali berada di kastil. Dan lambat laun ia pun jadi mengesampingkan tradisi clannya sendiri.

"Bagaimana jika posisi pemimpin clan Uchiha selanjutnya kita serahkan pada Itachi saja?" Mikoto, sang ibu angkat bicara tanpa mengalihkan pandangannya dari gelas teh didepannya.

"Tidak bisa!" ucap Shisui dan Fugaku bersamaan. Sementara Itachi tetap bersikap tenang tanpa mengucapkan apapun.

Mikoto pun memandang kearah mereka berdua "Baiklah.. aku hanya bertanya"

Setelah itu tidak ada lagi yang berbicara. Mereka memikirkan cara agar Sasuke mau menjadi pemimpin clan Uchiha dalam pikiran mereka masing-masing.

"Bagaimana jika.."

.

.

Pemuda bersurai pirang itu membuka matanya dengan perlahan. Ia masih setengah sadar untuk bangun. Kini ia mencoba mengingat ada dimana ia dan apa yang terjadi padanya.

"Ini dimana? Uhk tenggorokanku kenapa panas sekali?" Naruto mencoba untuk duduk dengan susah payah.

Naruto memegangi tenggorokannya yang ia kira kering.

Ceklek

"Akhirnya kau bangun juga.."

Sasuke mendekat kearah Naruto yang masih memperhatikan gerak-gerik Sasuke dari tempat tidurnya. Kemudian ia duduk ditepi tempat tidur sambil menatap Naruto yang juga sedang menatapnya.

"Sen..sei.." suara serak Naruto terdengar oleh Sasuke.

"Kau butuh sesuatu Naruto?"

Naruto tidak menjawab, melainkan menggerakan tangannya untuk meraih Sasuke. Naruto mencoba bangkit namun hampir terjatuh lagi ke kasur jika Sasuke tidak menahan tubuh si pirang itu.

Mata Naruto sudah berubah menjadi merah sejak awal kedatangan Sasuke. Naruto bisa melihat jalannya peredaran darah Sasuke pada tengkuknya yang indah itu. Didorongnya tubuh Sasuke terjatuh ke kasur dengan Naruto yang menindihnya.

Sasuke menatap Naruto yang juga sedang menatapnya saat ini. Naruto menunduk lalu menyisipkan kepalanya diantara leher Sasuke. Ia menjilatnya seperti anak kecil yang sedang menikmati ice cream.

MINE!!!Where stories live. Discover now