" Mama simpen susu coklat dimana ya?" Seperti sekarang, Kyra masih saja sibuk membuka satu persatu laci guna menemukan susu coklat yang ia cari, Kyra kemudian beralih ke kulkas kecil yang terletak di sudut ruangan lalu memekik kesenangan karena telah mendapat barang yang ia cari sedari tadi.

Setelah selesai menghancurkan se -isi dapur dan para kawanannya, Kyra berjalan sembari memegang nampan yang berisi dua gelas susu coklat dan sepiring roti bakar dengan hati -hati.

Kyra bukan orang yang ceroboh, hanya saja tangannya tidak bisa diajak kompromi saat memegang sesuatu. Ada saja hal tak terduga yang akan terjadi saat Kyra beraksi dengan tangannya yang terkutuk itu. Sudah tak terhitung berapa kali ia memecahkan piring dirumahnya, juga cangkir milik Bu Angel -wali kelasnya, dan yang paling parah dari semua itu adalah Handphone miliknya. Aaron bahkan mengancam akan mencabut semua fasilitas Kyra selama 3 tahun karena telah merusak, -atau menjatuhkan Handphone miliknya lebih dari 3 kali dalam sebulan. Mengingat hal tersebut membuat Kyra memperlambat langkahnya, mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi, batinnya.

" PAH BURUAN TURUN, SARAPAN UDAH SELESAI. JANGAN KELAMAAN NGACA NANTI GANTENGNYA ILANG" Kyra yakin, Aaron sedari tadi sibuk mencoba jam tangan miliknya satu persatu lalu bergaya di depan cermin. Aaron akan melakukan hal tersebut secara terus menerus sampai Ia merasa jam tangan yang ia kenakan pas dengan outfitnya di hari itu.

Kyra berjalan menuju tangga, " AYAAAAH, TELAT SEMENIT AKU TINGGAL" tidak mendapat sahutan dari Aaron, Kyra berjalan kembali menuju ruang makan dengan tampang cemberut. Ia mulai menyantap sarapannya tanpa memperdulikan Aaron yang masih belum terlihat batang hidungnya.

Mendengar suara langkah kaki Aaron yang menuruni tangga, Kyra mendesah pelan melihat Aaron yang berjalan ke -arahnya sambil bersenandung lagu yang dinyanyikan oleh The Chainsmokers dengan judul 'Something Just Like This'.

" Doo-doo-doo, doo-doo-doo. Oh i want something just like this"

Kyra memutar matanya malas, Aaron sudah caper pagi -pagi.

" Kamu berangkat sama papa kan? Mobil kamu kan di pake Shanin" sahut Aaron seraya mengambil sepotong roti bakar,

Kyra mengangguk, lalu ia teringat pesan yang Shanin kirimkan semalam, " Semalem Shanin ngasih tau aku, jam 11 nanti aku ada pemotretan. Semisal aku nggak pulang kesini sampe jam 10 malem itu artinya aku tidur di Apartment"

" Hm yaudah, papa hari ini juga lembur kok"

- - -

" Lah bangsat" Tasya terus mengumpat mengutarakan kekesalannya pada Bu Dika.

Pagi ini Bu Dika memasuki kelas dengan wajah sumringah, yang berarti pertanda buruk bagi seluruh murid kelas 10 IPS 4. Benar saja, sehabis meletakkan buku absensi di meja guru, sahutan tak terbatahkan dari Bu Dika mengakibatkan keributan berupa umpatan kekesalan dari banyak murid,
" Seperti apa yang saya katakan pada pertemuan sebelumnya, hari ini kita Ujian. Tidak ada protes atau umpatan, saya sudah memberi tahu untuk membaca ulang buku catatan kalian di rumah minggu lalu".

Banyak siswa yang tadinya tertidur sekejap terbangun dengan raut bingung, lalu ikut mengumpat ketika diberitahu bahwa hari ini mereka akan ulangan. Ada juga yang segera membuka buku catatannya dan mulai membaca cepat tak karuan. Kyra sendiri memilih untuk diam dan mengumpat sekesal -kesalnya dalam hati. Ia bahkan tidak ingat kapan terakhir kali ia hadir saat mata pelajaran Bu Dika —selain hari ini, tentunya. Lalu bagaimana ia bisa menjawab semua soal yang Bu Dika berikan?!

Kyra mengacungkan tangan membelah kegaduhan yang sedang tercipta di kelasnya, " Ada apa, Kyra Alodia?" tanya Bu Dika

" Mhhm saya bisa nggak, ujian susulan? Saya kan jarang masuk pas ibu ngajar, buku catatan saya juga masih kosong Bu,"

Twins Painful (Kyra Version)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz