#1 Beginning

5.1K 234 8
                                    

Sepasang sayap membuatmu terbang

Memberikan banyak hal untuk dikenang

Kebahagiaan tak pernah teralihkan

Mengisi setiap ruang hampa dalam kehidupan

Saat akhir baru kau sadar

Mimpi bukanlah untuk penalar

Tapi untuk mereka yang berani berkhayal

Dan berfikir luas melebihi akal

Kau yang masih diam di titik yang sama

Tanpa dapat melangkah dari sana

Harus mengucapkan selamat tinggal

Pada cinta

Pada angan

Pada harapan

Teruskanlah dendammu

Maka kau akan merasakan hidup dalam kesendirian


Author POV

    Dua per tiga waktu dalam sehari berjalan tanpa henti. Dalam toko bunga yang sepi, terlihat yeoja berambut ikal terurai tengah mendendangkan lagu klasik yang terputar dari piringan hitam disampingnya. Seorang namja masuk mengusik dendangan lagu yeoja itu, namun sedetik kemudian dia tersenyum melihat namja yang baru saja masuk, dia berlari kecil menghampiri namja itu kemudian menghambur dalam pelukan hangat yang dirindukannya. Dirindukan ? tentu saja.. namja itu sudah pergi selama seminggu ke New York untuk perjalanan bisnis dan meninggalkan yeojachingunya sendirian. Terlihat jelas dari raut wajah keduanya, mereka saling merindukan satu sama lain. Lonceng berbunyi tertiup angin, seolah memberikan nada dalam pelukan hangat yang berlangsung lama, membuat suasana hening itu menjadi jauh lebih istimewa.

    "Kau senang ? kau bahkan tidak bilang kalau kau akan pergi ke New York... apa kau tidak tahu kalau aku sangat merindukanmu ?" yeoja yang masih bertahan dalam pelukan hangat itu mengeluarkan suaranya, memecahkan  keheningan yang sempat terjadi.

   "Mianhae, aku tau ini salahku.. hanya saja aku tidak ingin membuatmu sedih chagi~ah, nan jeongmal bogoshipoyo.." suara namja tegap berambut hitam itu memenuhi pendengaran yeoja bernama Park Shin Hye. Shinhye terdiam, masih menunggu kelanjutan ucapan sang namja, masih berharap suara sejuk itu kembali terdengar. "..apa kau marah padaku ? lain kali aku akan membawamu bersamaku, aku janji.. jadi berhentilah diam dan ucapkan kata kata yang bisa membuatku tenang."

   "Aniya.. aku tidak marah, aku hanya ingin terus mendengar suaramu lebih banyak lagi." Shinhye masih terus memeluk erat Jung Yong Hwa, menghirup harum feromon yang keluar dari tubuh namjachingunya.

   "Arra arra kalau kau mau mendengar suaraku, aku akan bernyanyi untukmu."

 
uyeonhido geureoke uri sijakdoennabwa

cheoeumen sarangilkkeorago kkumedo

mollanneunde geuge sarangiljuriya

simjangi mak jakkuman dugeundugeun georigo

nalbomyeon misoman heureugo nimamdo

moreuge nal saranghage doengeoya

neon naege banhaesseo banhaesseo

MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang