Sepasang sayap membuatmu terbang
Memberikan banyak hal untuk dikenang
Kebahagiaan tak pernah teralihkan
Mengisi setiap ruang hampa dalam kehidupan
Saat akhir baru kau sadar
Mimpi bukanlah untuk penalar
Tapi untuk mereka yang berani berkhayal
Dan berfikir luas melebihi akal
Kau yang masih diam di titik yang sama
Tanpa dapat melangkah dari sana
Harus mengucapkan selamat tinggal
Pada cinta
Pada angan
Pada harapan
Teruskanlah dendammu
Maka kau akan merasakan hidup dalam kesendirian
Author POVDua per tiga waktu dalam sehari berjalan tanpa henti. Dalam toko bunga yang sepi, terlihat yeoja berambut ikal terurai tengah mendendangkan lagu klasik yang terputar dari piringan hitam disampingnya. Seorang namja masuk mengusik dendangan lagu yeoja itu, namun sedetik kemudian dia tersenyum melihat namja yang baru saja masuk, dia berlari kecil menghampiri namja itu kemudian menghambur dalam pelukan hangat yang dirindukannya. Dirindukan ? tentu saja.. namja itu sudah pergi selama seminggu ke New York untuk perjalanan bisnis dan meninggalkan yeojachingunya sendirian. Terlihat jelas dari raut wajah keduanya, mereka saling merindukan satu sama lain. Lonceng berbunyi tertiup angin, seolah memberikan nada dalam pelukan hangat yang berlangsung lama, membuat suasana hening itu menjadi jauh lebih istimewa.
"Kau senang ? kau bahkan tidak bilang kalau kau akan pergi ke New York... apa kau tidak tahu kalau aku sangat merindukanmu ?" yeoja yang masih bertahan dalam pelukan hangat itu mengeluarkan suaranya, memecahkan keheningan yang sempat terjadi.
"Mianhae, aku tau ini salahku.. hanya saja aku tidak ingin membuatmu sedih chagi~ah, nan jeongmal bogoshipoyo.." suara namja tegap berambut hitam itu memenuhi pendengaran yeoja bernama Park Shin Hye. Shinhye terdiam, masih menunggu kelanjutan ucapan sang namja, masih berharap suara sejuk itu kembali terdengar. "..apa kau marah padaku ? lain kali aku akan membawamu bersamaku, aku janji.. jadi berhentilah diam dan ucapkan kata kata yang bisa membuatku tenang."
"Aniya.. aku tidak marah, aku hanya ingin terus mendengar suaramu lebih banyak lagi." Shinhye masih terus memeluk erat Jung Yong Hwa, menghirup harum feromon yang keluar dari tubuh namjachingunya.
"Arra arra kalau kau mau mendengar suaraku, aku akan bernyanyi untukmu."
uyeonhido geureoke uri sijakdoennabwacheoeumen sarangilkkeorago kkumedo
mollanneunde geuge sarangiljuriya
simjangi mak jakkuman dugeundugeun georigo
nalbomyeon misoman heureugo nimamdo
moreuge nal saranghage doengeoya
neon naege banhaesseo banhaesseo
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment
Fanfiction[Jung Yonghwa x Park Shinhye] Di usianya yang masih muda, Jung Yong hwa harus mengurus perusahaan besar yang ditinggalkan oleh mendiang ayahnya. Jung Yong Hwa kecil melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana orang tuanya tewas. Park Shin Hye g...