Part 9 - Dodit Sarap!

25.1K 1.7K 35
                                    

Bab 9 – Dodit Sarap

Rachel Pov-on-

[BBM]

Anton.kece : PING!!!

Rachel.A : YupZ..

Anton.kece : Gw jadian sama Amara :)

Rachel.A : O

Anton.kece : O doang? Yang panjang napa 😛

Rachel.A : ooooooooooooooooooo

Anton.kece : sial!! Bukan o nya yang panjang!! Gw traktir loe pulang sekolah

Rachel.A : asiikk!! Nah itu baru gw suka!!! Terserah gw ya mau pesen apa :)

Anton.kece : O

Rachel.A : O doang?

Anton.kece : oooooooooooooooooo

Rachel.A : Ngehe!

Anton.kece : siapa?

Just Read

Benar dugaan-ku kalo Anton dan Amara jadian, lagian kenapa sih kalo emang suka gak langsung ngomong aja gak usah pake pelantara? Huufftt!! Rasanya itu omongan buat diriku sendiri deh ...

Rachel Pov -off-

***

"Rachel makan dulu!!" Teriak Sinta, Mamahnya dari depan kamar Rachel.

Rachel yang sedang asik membalas chat grup dari teman sekelasnya sambil tiduran di kasur buru-buru menyimpan ponselnya dan keluar menuju meja makan.

Roni, Papah Rachel mengerutkan keningnya, "Gak belajar kamu? Besok UAS" saat melihat Rachel berjalan menuju meja makan dengan wajah berseri karena mengingat topik pembicaraan yang tadi sedang ia bahas di grup.

'Gue lupa!! Ada Papah ... mestinya jangan senyum-senyum pas turun, ketauan jadinya klo gue gak belajar!!' Rachel memutar otaknya untuk menjawab pertanyaan Papahnya, "Belajar kok!!" Jawabnya setenang mungkin, lalu duduk dan menyendokan nasi putih kepiringnya.

"Bohong tuh!! Mana mungkin abis belajar tampangnya seger gitu!! Biasanya abis belajar tuh bibir udah ngalahin bemo majunya!!" Ejek Dodit yang duduk didepan Rachel, Abangnya yang satu ini memang jail bukan main, sepertinya suka sekali membuli adik-adik cantiknya.

Rachel menatap Dodit sinis seolah berkata 'Awas loe nanti!!'

"Udah ... ayo makan dulu, belajarnya diterusin nanti!" Ucap Sinta sambil menuangkan air kegelas suaminya.

"Mah ... aku mau tambah ayamnya!" Pinta Calista manja dan dituruti Mamahnya.

Dodit menaikan alisnya, "Mah aku juga dong.." Dodit ikut-ikutan manja.

"Ambil sendiri!! Tangan kamu juga sampe kok!" Jawab Sinta dibalas tawa Rachel dan Dodit hanya bisa cemberut.

Rachel menatap Dodit, "Mampus!! Loe jatohnya kalo gitu bukan manja tapi menjijikan!!" Ledek Rachel lalu menyuapkan udang kedalam mulutnya.

Sinta melirik lalu melotot kepada kedua anaknya itu. "Huss!! Udah makan dulu!!" Bentak Sinta dan itu berhasil membuat mulut Rachel dan Dodit terkunci.

***

"Dek, buka dong pintunya!!" Teriak Dodit memelas di depan kamar Rachel.

Rachel tak memperdulikan suara di balik pintu kamarnya, "Ogah!! Pasti loe mau gangguin gue belajar!!" Jawab Rachel berteriak dari dalam kamar.

"Ya udah, kit-kat chunky nya gue kasiin Calista aja ya ..." ancam Dodit yang mengetahui kelemahan Rachel.

Tanpa berpikir panjang Rachel langsung buka suara, "Wait!!! Gue buka sekarang!!" Dan Dodit tersenyum penuh kemenangan. Rachel membuka sedikit pintu kamarnya, mengeluarkan tangan kanan-nya "Kit kat nya dulu mana?" Pintanya.

"Buset!! Gak percayaan amat sama Abangnya!!" gerutu sambil menaruh kit-kat ditangan Rachel.

Setelah Kit-kat berada di tangan Rachel, pintu kamarpun kini dibuka lebar, dibarengi senyum girang Rachel melihat coklat kesukaannya ditangan. "Gue gak punya pulsa Bang!!" Oceh Rachel, membantingkan badan-nya ke kasur, seolah tau apa yang ada di dalam pikiran Dodit.

Dodit duduk di sebelah Rachel, "Siapa bilang gue minta pulsa?"

"Terus?" Rachel menaikan sebelah alisnya curiga.

"Gue mau minta nomer hp Gita ..." pinta Dodit tersenyum.

Rachel segera menyembunyikan ponselnya ke bawah bantal. "Ogah ah!!" Jawab Rachel lalu membuka coklatnya dengan cepat.

"Ihh!! Yaudah sini coklatnya gue ambil lagi!" Tangan Dodit hampir menarik kembali coklat yang sudah mendarat di tangan Rachel.

Rachel buru-buru menjilati coklatnya, "Nih ... udah penuh ludah gue mau?" Memberikan kepada Dodit sambil senyum penuh kemenangan.

Dodit bergeser menjauhi Rachel, "Jorok banget sih!!", "Pliss ... abang loe yang baru menyandang status jomblo ini minta nomornya Gita" Sambil menangkupkan kedua tangannya, berharap adik satunya ini mewujudkan keinginan-nya.

"Mau ngapain?" Tanya Rachel sekali lagi, memastikan jawaban tepat yang keluar dari bibir Abangnya ini.

Dodit menjitak kepala Rachel, "Ya ngobrol lah!! Masa mau nagih utang!!" Jawab Dodit se-enaknya.

Rachel mendengus kesal, "Iya gue tau!! Motif loe apa dulu ke Gita?" Tanya Rachel seperti polisi yang sedang menulis berita acara.

"Buset!! Pake motif segala? Emang ini lagi di kantor polisi?" Dodit mulai lelah harus beradu bacot dengan adiknya yang sudah pasti menang. "Gue mau deketin Gita" jawab Dodit to the point.

Rachel mengunyah coklat yang diberikan Dodit hingga membuat giginya separuh hitam, "Gak mau ah ... nanti loe berdua jadian terus kalo berantem gue korbannya!!" Tolak Rachel mentah-mentah.

"Gak bakal!! Serius!!" Dodit membentuk jarinya huruf V.

"Yakin?" Rachel menaikan alisnya lagi.

"Iya ..." angguk Dodit.

"Janji?"

"Iya ..."

"Suer??"

"IYA RACHEL ANGELICA!!!" teriak Dodit kesal menggoyang-goyangkan badan Rachel.

Rachel membuka bantal yang menutupi ponselnya, mencari kontak Gita, "Tuh!!" Sambil memperlihatkan nomor hp Gita dilayar ponselnya.

Dodit tersenyum dengan gesit menyalin nomor Gita ke ponsel miliknya. "Thanks ya adikku sayang ..." Mencium kening Rachel dan keluar dari kamar Rachel sambil bersiul.

"Woy!! tutup lagi pintunya!!" Teriak Rachel tanpa didengar Dodit. "Sarap!!" Dengus Rachel kesal lalu menutup pintu kamarnya dengan kaki dan melanjutkan belajar untuk Ujian besok.

***

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang