Sendal Jepit 'Gue'!!! (11)

Start from the beginning
                                    

"Gue sama An?" tanya Al mengulang pertanyaan dari Sam.

"Ehmm.Y..Ya." jawab Sammy ragu

Keduanya kini saling menatap serius. Sam seperti peserta yang ikut acara kontes yang takut di eliminasi sedangkan Al hanya memandang serius sahabatnya itu.

"Kenapa tiba-tiba nanya itu ke gue?" ucap Al dengan nada bicara serius.

"Ehhmm, gue kan sahabat Lo. Jadiii... boleh dong kalau gue tau."

"Bukan itu alasan yang pengen gue denger, Sam." Ucap Al sekali lagi dengan tegas.

"Ya, elo tau kan gue... suka sama Annela. Jadi, apa Lo sama dia punya hubungan khusus? Kenapa kemarin Lo bisa datang sama dia ke pesta di resort?" ucap Sam kini dengan suara agak tegas pula tak kalah dengan Al.

"We are just friend." Ucap Al sambil tersenyum kearah Sam.

"Seriously? karena Gue nggak yakin." Ucap Sam sambil mencari kesungguhan dari perkataan sahabatnya itu.

"C'mon, man. Lo dari awal-kan tau, gue naksirnya sama asisten Lo." Ucap Al lagi mencoba mencairkan suasana.

Sam hanya tersenyum mendengar perkataan Al.

"Kenapa Lo senyum-senyum? Aaaa,.. playboy mulai beraksi." Ucap AL sambil menggoyang kedua alisnya naik turun.

"Gue bukan playboy cap kodok kayak Lo. Lagian mana ada sih playboy yang jomblonya sampai dua tahun lapuk dimakan rayap?" Ucap Sam pura-pura sebal.

Aleo hanya terkekeh medengar penuturan sahabatnya itu.

--


"Hey anak ibu, ada apa denganmu?"

"Eh ibu!?" An tersentak melihat khadiran ibunya.

"Ada masalah apa?, coba katakan pada Ibu." Ucap Ibu An sambil mengelus rambut putri satu-satunya itu dengan sayang.

"Ehm,, tidak ada apa-apa, Bu." Ucap An tetap menatap kearah lautan lepas di depannya.

"Jangan berbohong pada Ibu." Ucap Ibu An masih dengan suara lembut. An menghela nafasnya pelan-pelan dan menundukkan kepalanya. Rambutnya yang tergerai ikut berjatuhan menyembunyikan wajah An, sesekali rambutnya melayang-layang terkena angin.

"Ibu, masih ingat dengan Ramma Rahardian?" ucap An dengan nada lirih tetap menundukkan kepalanya.

Deg!.

Sang Ibu hanya memandangi putrinya itu dengan pandangan yang tak di mengerti. Seperti ada raut kesakitan disana.

"Iya, ibu masih mengingatnya." Ucap Ibu An mengatur nafasnya.

"An, .. An seperti berjumpa lagi dengannya, Ibu." Ucap An kini mulai meneteskan air matanya.

"Maksudmu, Nak?" tanya Ibu An, tak mengerti ucapan sang anak.

"Iya, Bu. Aku seperti déjà vu yang kembali lagi teringat padanya." Ucap An lirih menyembunyikan air matanya.

"Dia sudah meninggal, Nak. Kau tahu itu kan?" tanya sang Ibu mulai khawatir.

"Iya. An, sangat tahu itu, Bu. Tapi entahlah ada seseorang yang sangat mirip dengannya." Ucap An kini memandang lautan yang menghampar luas di depannya.

"Sudahlah. Semuanya sudah berlalu."

"Ibu,..". Sang ibu kembali menoleh melihat An.

"Ya, sayang?"

"Bagaimana jika An, jatuh cinta dengan orang itu?" seketika perkataan itu muncul, dan seketika itu juga tangis An pecah. Sang ibu lalu mengaitkan lengannya memeluk putri satu-satunya itu dengan sayang.

'kepada siapa kau jatuh cinta, An?' gumam sang Ibu di dalam hatinya.

--


"Yah, sekarang ini Sam kan udah mau ulang tahun yang ke-25. Gimana kalau kita jodohin aja, Yah." Ucap Bunda Sam.

"Ayah, sih setuju-setuju aja, Nda. Tapi nunggu persetujuan dari Sam-nya dulu saja."

"Sebenarnya Bunda pengen menjodohkan Sam sama putrinya Erga itu lho, yah.." ayah Sam terkejut mendengar penuturan dari istrinya itu.

"Kenapa harus putrinya Erga, Nda?" ucap Ayah Sam bingung dengan pendapat istrinya itu.

"Kenapa tidak, yah? Sejak kejadian itu, Bunda sudah memutuskan untuk menjodohkan Sam dengan putri mereka."

"Iya ayah tau, Nda. Tapi jangan terlalu buru-buru."

"Iya bunda ngerti, Yah."

"Besok Sam akan ayah suruh pulang."

"Beneran, Yah?"

"Ya beneran dong, Nda. Sekalian kita bahas perjodohan ini."


To Be Continue

Sendal Jepit Gue !!!!Where stories live. Discover now