Bab 6 - Plak!!!

112K 5.1K 151
                                    

Oh Shit! Double Shit! Triple Shit!

Aku masih menganga dibuat tidak percaya ketika Renald langsung membawaku ke tempat ini setelah penolakan yang aku lontarkan untuk menikah dengannya satu jam yang lalu. Tiba-tiba Renald langsung menggendongku keluar dari ruang kamar perawatanku untuk masuk kedalam mobilnya hingga akhirnya aku sampai di tempat seperti ini.

Benar-benar tidak bisa dipercaya.

Renald benar-benar keterlaluan. Aku tidak percaya kalau Renald akan bertindak sampai sejauh ini. Bahkan, hanya selang dua belas jam setelah keputusannya untuk menikahiku, Renald telah mampu membuat perencanaan pernikahan spektakuler besar-besaran yang terlihat seperti sekarang.

"Bagaimana kita bisa membatalkan pernikahan kita kalau persiapan sudah delapan puluh persen Alena?" tanya Renald ketika dia telah benar-benar berhasil membawaku ke tengah gedung ini.

Gedung yang aku tahu adalah sebuah hotel dijajaran kelas bintang lima telah disulap Renald menjadi pagelaran pernikahan paling mewah. Masih terlihat jelas, ribuan orang lalu lalang disekitarku sibuk dengan pekerjaannya masing-masing untuk segera menyelesaikan pekerjaannya. Bahkan, dekorasi-dekorasi yang dibuat dengan nuansa keemasan diseluruh sudut ruangan sudah hampir selesai.

"Dan ini," Renald menyodorkan sebuah kotak berukuran sedang berbentuk persegi panjang berwarna emas kepadaku.

"Apa ini?"

"Undangan ini sudah menyebar lebih dari dua ribu undangan Alena. Bagimana mungkin kau bisa membatalkan pernikahan ini?"

"Apa?" tanyaku spontan.

"Ba-bagaimana mungkin?" aku masih tidak percaya dengan apa yang Renald lakukan padaku. Maksudku, bukankah baru dua belas jam yang lalu Renald memutuskan untuk menikah? Kenapa Renald sudah melakukan hal besar diluar logikaku?. Bahkan pesta semewah ini dilakukannya dalam waktu semalam.

Semalam! Tekanku dalam hati.

Benar-benar tidak mungkin.

"Bagaimana kau bisa melakukannya Renald? Baru beberapa waktu yang lalu kau memutuskan untuk menikahiku tapi kau sudah melakukan hal sebesar ini?" tanyaku.

"Aku langsung mengerahkan ribuan pegawaiku untuk pernikahan ini Alena. Tidak ada yang bisa membantahku kalau aku sudah memerintah mereka." Dan kini tangannnya membingkai wajahku dan menatapku dengan sangat dalam. "Kita sudah tidak bisa membatalkan pernikahan kita Alena,"

"Kenapa bisa secepat ini? Maksudku, kenapa semuanya sangat mendadak?" desisku ketika Renald meraih tubuhku kedalam pelukannya.

"Karena aku terlalu mencintaimu. Aku tidak ingin kehilanganmu."

"Tapi aku masih amnesia. Aku belum tahu sepenuhnya tentang diriku. Bagaimana mungkin aku menikah dengan orang yang baru sepekan ini aku kenal?"

Mendengar ucapanku Renald melepas pelukannya. "Percayalah. Kau akan bahagia bersamaku. Aku berjanji akan menjagamu Alena. Aku tidak akan menyakitimu lagi,"

Tiba-tiba aku terhenyak.

Lagi?

Apa maksudnya dengan kata lagi?

"Lagi?" tanyaku.

Dapat dilihat dengan jelas muka Renald langsung berubah menjadi sangat pucat. Ia terpaku. Bahkan, tatapannya yang selalu lembut kepadaku kini berubah menjadi sangat dalam seperti jurang yang tidak bisa kurengkuh.

"Apa sebelum ini kau pernah menyakitiku Renald?" tanyaku spontan.

Renald langsung mengibas-ibaskan kepalanya. "Tidak. Tidak Alena. Bukan begitu maksudku. Emm, sudahlah. Aku hanya sembarangan bicara. Aku tahu kau sangat tersiksa dengan keadaan amnesia-mu ini, itu juga membuatku sakit Alena." Ucapnya.

My Future Husband ( My Perfect Husband )Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora