Part 5 - Pria Menyebalkan!

90.8K 6.1K 42
                                    

Vote and comment yaa....

----------------------------------------


         Arjuna baru saja sampai di bandara saat Mamanya menelepon hanya untuk menyuruhnya menjemput Olin di kantor perempuan itu. Gerutuannya bahkan hanya dianggap angin lalu oleh sang Mama. Mamanya ini benar-benar keterlaluan, saat ini dirinya bahkan baru saja menginjakkan kaki di Jakarta setelah konsernya di luar kota selama hampir beberapa minggu ini. Bukannya menanyakan bagaimana kabarnya, Mamanya itu justru memintanya untuk menjemput Olin. Sungguh luar biasa! 

         Setelah berfoto-foto dengan para penggemarnya yang sudah menunggunya di bandara, Arjuna langsung bergegas masuk ke dalam mobilnya dan meminta supirnya untuk segera melajukan mobilnya ke apartemennya. Bagaimana pun juga, dirinya harus mandi atau berganti pakaian dulu sebelum menjalankan perintah dari Mamanya itu.

+++++

         "Ngapain kamu ke sini?" Olin bertanya saat tiba-tiba ada seorang pria masuk ke dalam ruangannya.

         Arjuna mengernyit bingung mendengar pertanyaan dari Olin itu. "Bukannya Mama sudah bilang sama kamu, kalau saya akan menjemput kamu buat fitting baju pengantin kita?" tanyanya balik.

        Mendengar pertanyaan Arjuna itu, entah kenapa membuat Olin tiba-tiba meradang. Semua karena pria yang ada di depannya ini. Kalau saja, pria itu tidak pernah menyetujui pernikahan sialan ini, semuanya tidak akan serunyam sekarang.

        "Setidaknya hargai saya yang sudah repot-repot untuk menjemput kamu," ujar Arjuna karena dilihatnya Olin benar-benar tidak menyukai kehadirannya. Bagaimana mungkin dirinya yang sudah repot-repot melakukan penyamaran demi menjemput perempuan ini justru mendapat penolakan seperti sekarang?

        "Saya nggak pernah meminta kamu untuk menjemput saya," balas Olin datar sambil kembali berkutat pada gambar-gambar di tangannya.

        "Sebaiknya kamu jangan bersikap tidak sopan seperti ini pada saya. Biar bagaimana pun saya ini calon suami kamu."

        Olin meletakkan kertas yang ada di tangannya dengan bantingan. "Jangan pernah ingatkan saya tentang hal itu. Kalau kamu memang ingin bermain-main, silahkan cari perempuan lain yang bersedia masuk dalam permainan kamu."

        Arjuna tersenyum samar. "Saya nggak pernah menganggap ini sebuah permainan. Kamu dan saya sama-sama tahu, kalau kita berdua nggak punya pilihan sama sekali. Jadi bukannya lebih baik kalau kamu juga bersikap kooperatif?"

        Kali ini Arjuna dapat melihat dengan jelas kilasan emosi yang jelas-jelas terpancar dari mata perempuan yang akan menjadi istrinya itu. "Kalau kamu memang nggak mau ikut dengan saya, sebaiknya kamu bilang sama Mama saya dan juga Mama kamu. Karena sekarang mereka sedang ada di butik menunggu kita."

        Olin mengumpat keras saat mendengar nada suara Arjuna yang berkata dengan nada kemenangan yang sangat kental. Brengsek!

        Arjuna tersenyum lebar saat melihat Olin mulai membereskan perlengkapannya meskipun dengan gerutuan-gerutuan yang membuatnya terlihat semakin manis.

        Setelah keluar dari ruangan Olin, Arjuna sangat sadar kalau semua mata tertuju padanya dan juga Olin. Tapi perempuan itu justru terlihat biasa-biasa saja, seperti tidak terusik dengan pandangan orang-orang yang ada di kantor itu. Arjuna menggerutu kecil dalam hati, bisa-bisanya perempuan itu bersikap seolah-olah tidak mengenalnya.

        Menyadari hali itu, Arjuna semakin mendekatkan dirinya pada Olin. Bahkan lengan mereka sampa bersentuhan sehingga membuat Olin melebarkan matanya saat menatap Arjuna.

#1 | Love in Chaos [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang