Part 1 : Pertemuan

23.4K 466 9
                                    

"Kapan kamu mau memikirkan masalah jodoh ghi? Mamah udah gak sabar nih mau gendong cucu. Teman-teman mamah kalau arisan itu suka cerita tentang tingkah cucu mereka dan saling membicarakan menantunya" pertanyaan yang dilontarkan oleh mamahnya saat makan malam konstan membuat Ghiany tersedak dan pada saat itu selera makan Ghiany menghilang.

"Iya kamu itu, umur kamu sebentar lagi 25 tahun loh, kamu mau jadi perawan tua? Lagian nih anaknya om Gunawan yang mau Papah jodohkan sama kamu itu dia itu udah tampan, pintar dan shaleh lagi. Sebentar lagi dia lulus S2 nya loh dan dia akan pulang minggu depan. Kamu gak mau coba Ta'arufan dulu sama dia?" Sambung papahnya yang benar-benar membuat Ghiany geram.

"Mah pah gini ya, aku juga perempuan normal aku juga mau meikah dan punya anak mempunyai keluarga kecil yang sakinah, mawadah, warahmah. Tapi nanti setelah aku lulus S2, seperti dia mah pah kan nantinya kita seimbang. Lagian mamah mau aku nikah karna ingin ngomongin menantunya?" jawabnya yang di akhiri senyum yang ia paksakan.

"Bukan itu maksud mamah, susah yah kalau ngomongin jodoh sama kamu mah" ucap mamah menyanggah "iya kamu itu kita itu gak mau kamu jadi perawan tua ghi, lagian kita nyuruh kamu buat Ta'arufan aja dulu" ucap papahnya yang sempat membuat Ghiany geleng-geleng. "Baiklah pah mah aku mau Ta'arufan sama dia karena mah pah ta'arufan itu cuma sekedar saling ' mengatahui' nama saja" ucap Ghiany sambil membereskan piring kotor untuk di cucinya.

Ghiany Melinia Fatimah seorang gadis cantik yang kesehariannya menggunakan hijab syar'i dan menghabiskan waktu weekendnya di toko buku. Bukan karena dia 'kutu buku' melainkan dia itu bekerja menjadi kasir di sebuah toko buku besar di Bandung. Menjadi kasir di toko buku itu menjadi pekerjaan sampingan baginya disamping pekerjaan yang sebenarnya, Ghigi adalah seorang karyawan di perusahaan Swasta yang sangat besar dan dan terkenal dengan jabatannya menjadi Direktorat Keuangan.

Setelah percakapannya malam itu dengan kedua orang tuanya, selama seminggu ini Ghiany lebih suka makan di kamarnya dengan alasan sambil mengerjakan kerjaannya yang menumpuk. "Maafkan ghigi yah mah pah ghigi bohong sama mamah dan papah jujur ghigi itu males kalau bicar soal perjodohan itu" Ghiany membatin.

Seperti weekend-weekend biasanya Ghiany yang sedang bekerja di toko buku melayani pengunjung yang sedang membeli buku dan hendak membayar bukunya. Tak jarang Ghiany membantu temannya membereskan buku-buku yang baru datang dan menyimpannya sesuai dengan jenis bukunya. Hari sabtu ini buku baru datang dengan berbagai jenis buku didalamnya ada novel, ada buku pelajaran, dan masih banyak lagi. Ketika itu tubuhnya yang mungil tidak dapat mencapai rak yang berada di paling atas untuk menyimpan novel yang baru datang.

Ghiany berusaha untuk menyimpannya dengan meloncat-loncat kecil sehingga mengundang seorang laki-laki untuk membantu dirinya "maaf mba, bolehkah saya membantu mba? Itupun kalau mba ga keberatan" ucap laki-laki yang berada di belakangnya ghiany yang sangat mengagetkan ghigi pada saat itu dan segera membalikan badannya "Subhanaallah Ya Allah begitu hebatnya Engkau menciptakan mahluk yang sempurna seperti Ikhwan ini, sudah tinggi, tampan, dan mempunyai senyum yang manis mengalahkan gula-gula dan sepertinya ikhwan ini pintar, matanya yang bening menatapnya tajam namun hangat dan begitu lembutnya suara ikhwan ini (Ghiani membatin selagi dia memperhatikan laki-laki yang ada dihadapannya sekarang) Astagfirullah!" Ucapnya dan langsung menundukan kepala dan menarik badanya ke pinggir "iya mas, saya minta bantuan untuk menyimpan novel ini di atas sana" sambil menundukan kepala dan memberikan novelnya. Laki-laki itu segera menyimpan novelnya dan melangkah meninggalkan Ghiany yang sendari tadi menunduk malu. "Eh.. mas m-makasih" ucapnya setengah berteriak yang membuat laki-laki itu menengok dan senyuman itu lagi yang membuat Ghigi berdesis kesal karena dia tau kalau dia terus mengingatnya itu sama saja seperti zina pikiran. "Astagfirullah" ucap ghigi dan hendak menyambung pekerjaannya tetapi suara yang baru saja menawarkan untuk membantunya kini memanggilnya lagi "mba maaf ini kasirnya mana ya?" Tanya laki-laki tadi "oh.. maaf mas saya kasirnya saya kira mas belum selesai lihat-lihatnya. Maaf mas" ucapnya segera menuju meja kasirnya dan melayani laki-laki tadi yang hendak membayar "semuanya RP 125. 000 mas" sambil memberikan katong plastik berisi buku yang laki-laki itu beli "oh iya ini uangnya makasih ya mba" ucapnya dengan senyum yang masih sama kali ini Ghiany seolah-olah membereskan uangnya di laci mejanya agar tidak melihat senyum itu untuk yang ke tiga kalinya.

___ Alhamdulillah Part 1 udah selesai, maaf ya kalo kata-katanya gak beres dan feelnya kurang dapet karena saya ini pemula. Jadi mohon kritik nya yang membangun yaa.. jangan lupa vote juga biar tambah semangat nulis part-part selanjutnya :) Terimakasih____

Surga Yang Kau BerikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang