Veroxi Ansel

174 2 0
                                    

Cukup lelah berkeliling dengan sepedah, namun sangat menyenangkan bertemu dua pria tadi. Sejujurnya bukan Kim, tapi pria yang tak ia tau namanya.

Ooh nama merupakan unsur penting, tapi kenapa lupa menanyakan nama?.

"Babo.."keluh Ansel menggunakan bahasa korea.

"Siapa yang bodoh?"tanya Se-na seraya menuangkan jus untuk Ansel.

"Amm.. Kim, baru juga ku cium pipi, wajahnya langsung shock banget"asal Ansel.

"Haduh.. namanya juga fans"sahut Se-na yang kemudian meneguk jus di gelasnya.

"Jadwal pemotretan hari ini jam berapa?"tanya Ansel menggati topik.

"Ow. Sebentar"Se-na pun meletakan gelas kosong di atas meja sebelum dia mengambil jadwal pemotretan.

"Aku harap malam ini kosong"kata Ansel seraya menarik gelasnya kemudian ia habiskan isinya.

"Oh.. yah dua jam lagi akan ada sesi pemotreran. Sebaiknya cepat siap-siap"kata Se-Na seraya membaca kertas.

Ansel pun segera meninggalkan Se-Na untuk membersihkan diri.

Sudah setahun Se-Na menjadi asistant Ansel dan kebetulan Se-Na merupakan kelahiran korea, sehingga beberapa tempat seperti di seoul Se-Na hafal.

"Oke, An ayo cepat masuk"teriak Se-Na dalam mobil.

"Ahh iyah"sahut Ansel seraya menggeret koper merah jambunya.

"Yaampun.. kita cuman mau poto di YEOUIDO PARK dan pemotretan gak nyampe malem kali"keluh Se-Na seraya mengenakan kaca mata hitamnya.

"Aku.. mau ngelakuin banyak hal sepulang pemotretan,  buka bagasinya dong"pinta Ansel.

"Gak mau, kalau mau jalan-jalan lagi, gak perlu pake bawa koper kali.. dan aku sibuk malem ini mau reonian nih"kata Se-Na.

"Ikh.. ayolah Sen, aku mau moto di berbagai tempat yang baru aku kunjungin ini. Please.."mohon Ansel dengan wajah imutnya.

"Gak"Se-na tetap tak mengizinkan.

"Am.. aku beliin ramen mau?"tanya Ansel menggoda.

"Ah.. aigo.. kita membuang waktu lama.., ayo cepat letakan kopernya di bagasi"kata Se-na seraya melihat jam tangannya.

Alesan.. padahal suh Se-na suka banget sama Mie Ramen.

Mobil merah mungil milik Ansel pun segera melesat di jalanan ramai menuju YEOUIDO PARK.

************

Pukul 17:00 meski pun lumayan sore, namun Ansel tetap ingin jalan-jalan hingga malam, entah apa yang ia harapkan dari rencananya.

Tanpa ia tau, ternyata hujan deras turun, saat seperti ini membuat Ansel panik karena ia hanya memakai pakaian tanpa lengan dan celana jeans sepaha.

Dan tas kopernya diam-diam ditukar oleh Se-Na. Isinya hanya soft drink dan beberapa pakaian dalam milik Ansel. Damn it.

"Ohh.. kedai-kedai.. kedai.."Ansel celingak-celinguk mencari kedai.

Dan begitu ia temukan, ia segera berlari seraya menggeret tas kopernya.

Ohh bukan, ini diskotik. Ansel baru mengetahuinya setelah ia telah melewati penjaga saat harus membeli ticket.

Entah kini ada didaerah apa, yang jelas ia terus menggeret kopernya masuk jedalam mencari sofa.

"Hei cantik, apa salah mampir?"goda seorang pria yang kini tengah mabuk.

Ansel berusaha menerobos pria itu, namun tubuhnya ditahan olehnya.

"Hei Hyu jun. Bukankah dia model terkenal?"tanya temannya.

Mata pria itu menatap penuh hasrat, Ansel melangkah mudur perlahan.

"Apa isinya?"tanya pria yang lainnya mencoba merebut tas kopernya.

Oh god, help me.. please..

Pria itu pun segera mengobrak-abrik isi tas kopernya. Dan dia sangat senang ketika menemukan bikini warna hitam renda.

"Wow dia siap untuk ini?"tanya pria itu seraya melambaikan bikininya.

Beberapa pria yang tengah berkumpul dengan temannya ikut mengerubungi Ansel.
Dan bahkan ada yang mencoba meremas bokong indah Ansel.

"Jangan sentuh!"bentak Ansel

"Waw galaknya"ledek pria yang mabuk tadi.

Ansel ingin sekali menangis, namun dalam gemerlap malam, ia harus membuka matanya lebar-lebar.

"Aku ingin pergi! Minggir!"bentak Ansel.

Beberapa pria yang merasa bosan pun menyingkir, namun lebih banyak pria yang merasa penasaran dibalik pakaian yang kini ia kenakan.

"Kemarilah!"kata pria mabuk itu mendekati Ansel yang terus berjalan mundur.

" hyung"kata pria itu mengisyaratkan temannya tadi untuk memegang bahu Ansel dari belakang.

Pria mabuk itu pun mendekap Ansel, dan mulutnya mengigit pakaian yang Ansel kenakan hingga kain bagian dadanya sobek.

"Pergi..."isak Ansel.

Namun tak ada yang perduli satu orang pun.

"Hentikan, dia milikku, malam ini aku memiliki janji dengannya"kata seorang pria yang kemudian membawa Ansel duduk di aofa bagian sudut ruangan.

"Tenanglah"katanya seraya mengusap air mata Ansel.

Ansel pun membuka matanya."kau, teman Kim?"tanya Ansel parau.

Dia mengangguk."pelayan!"teriak pria itu dan pelayan pun datang.

"Tolong berikan air putih satu"pintanya.

Pelayan tersebut pun segera pergi.

Ansel masih syok, dia terus menutupi dadanya yang terekspose.

Pria disebelahnya mengacuhkannya dengan ponsel yang ia bawa.

Tak lama, pelayan pun datang.
"Pelayan! Tunggu!"teriak hyung.

Pelayan tersebut membalikan tubuhnya.

"Tunggu"hyung memberikan pil kecil kedalam air yang dibawa pelayan, kemudian mengaduknya dengan jemarinya sendiri hingga larut.

"Maaf, apa itu Rohypnol untuk gadis itu?"pelayan mengarahkan pandangannya pada Ansel.

"Yah, berikan saja! Dan akan ku beri tips"kata Hyung.

Pelayan itu pun segera memberikan air pada Ansel, yang langsung diteguk habis olehnya.

Setelah itu mereka pun pergi meninggalkan koper merahnya.

Di tengah perjalannan menuju halte, Ansel benar-benar lemas sehingga ia pun di bawa keapartemen Pria itu yang cukup naik taxi sekali.

**********

Ceritanya beda dari yang kemarin semoga nyambung ceritanya...

Love Is You AnselWhere stories live. Discover now