this Me.

89 3 0
                                    

Suara ketulan pintu terdengar keras, namun Kim enggan untuk menyahut. Pintu pun terbuka sendiri.

"Kim, apa yang terjadi?"tanya Leon heran dengan banyaknya kertas yang berceceran dilantai.

"Akh.. aku frustasi"pekik Kim seraya mengacak rambutnya yang terlihat sangat tipis.

"Ada apa Kim? Hentikan?"Leon segera mengguncang bahu Kim.

"Aku tak bisa menggambar wajah cantiknya itu"kata Kim seraya memandangi poto Ansel di bingkai.

"Kau memiliki fotonya?"tanya Leon yang merasa rindu melihat gambar itu.

"Iyah, aku mohon Ley gambarkan ini untukku"Kim memberikan poto sekaligus kertas Hvs dan pinsil."aku mohon"bujuknya.

"Ya, Kim lihat berita tuh! Ada kamu"kata Leon yang berbalik badan.

Kim segera keluar mendahului Leon.

Seorang pemuda tampan, yang dikabarkan penyanyo Cafe itu membuatkan lagu untuk Veroxi Ansel.

"Waa laguku di putar Ley"pekik Kim.

"Ya bagus! Aku akan ke kamar duluan Kim"sahutnya.

Kim tak menyahut lagi.

Setibanya dikamar, Leon mendekap erat bingkai itu, cukup lama ia membawa bingkai itu dalam peluknya, kemudian ia menggambarnya dengan ketulusan.

Ansel, bila gambar ini tiba ditanganmu, jangan dibuang, aku mohon! Ini gambarku bukan Kim.

"Yah.., Ansel aku sangat berterima kasih padamu, ada satu hal yang ingin ku katakan padamu.."ujar Kim pada ponselnya.

Leon menguping pembicaraan itu.

"Ini terdengar aneh, maaf tapi aku sungguh mencintaimu sejak 3 tahun lalu"jelas Kim.

Hening tanpa suara beberapa detik.

"Jadi, maukah kau menerima ku?"

"Tak apa An, kau boleh pikirkan, eum.. besok kamu akan ada pemotretan dimana?"

"Oh di Han-gang Park, sayang sekali jam 15:30 aku tak bisa menemuimu"

Tak lama panggilan pun selesai, Leon pun menghampiri Kim, dan memberikan gambar itu.

"Ini sangat sempurna ley"kata Kim girang.

"Ah.. yh mungkin"

"Aku sangat berterima kasih"Kim seraya memeluk Leon.

"Amm apa Ansel memiliki pacar?"tanya Leon hati-hati.

"Sepertinya tidak, kenapa memang?"Kim melepas dekapannya.

"Lihat saja gambarnya. BYE"Leon pun kembali pergi.

"Ganzamida.."teriak Kim.

Kim pun membuka kertas yang di gulung kemudian diikat pita warna merah.

Menggambarkan Ansel yang tengah duduk merenung dan di pojok kertas tertulis "aku menayangimu".

***********

Usai menyanyikan lagu, Para sekelompok kru menjemput Kim untuk diwawancarai.

"Maaf saya ingin meminta waktu anda malam ini juga untuk ikut dengan kami menuju studio kami"ujarnyanya.

"Em baiklah"sahut Kim.

Kim pun di pertemukan dalam sebuah acara News..

"Oke An, pokoknya kamu harus mau kalau Kim nembak kamu disini!"ujar producer sebelum Ansel memasuki studio.

Ohh god, tak ada yang perduli perasaan ku.

"Baik kita sambut Ansel dan Kim Hyung..."suara presenter membuat suara tepuk tangan kembali terdengar.

Kim dan Ansel pun memasuki ruangan dengan pintu yang berbeda.

"Silahkan duduk"

"Kim Hyung, dengan tujuan apa anda menciptakan lagu itu?"

"Saya hanya sekedar memotivasi diri sendiri jika wanita yang sangat saya sayangi itu akan berjalan bersama"sahut Kim jujur.

"Woow"teriak penonton.

"Sangat romantis, bagaimana rasanya Kim setelah merasakan hal ini?"

"Saya sangat bersyukur sekali"

"Dan nona Veroxi, apa ada pernah dekat dengan tuan Kim?"tanya Wanita itu.

"Yah, saya sudah mengenalnya sekitar 3 tahun lalu, saat saya baru pertama kali menjadi aktris ftv"jelasnya.

"Oh.. Kim menurutmu, Ansel seperti apa?"

"Dia gadis yang memikat dan menurut saya, mudah akrab dengan orang lain"

"Kim, apa ada yang ingin kau sampaikan untuk Ansel?"

"Ansel, bagaimana jawabannya?"tanya Kim.

"Tunggu, jawaban apa?"cegah wanita itu.

"Saya menembaknya"

Waaaw...

"Eum Kim, a..aku"Ansel terlihat amat bingung, producer tengah mempelototinya, sedang disisi lain.. hatinya inginkan Leon.
"Ya"sahut Ansel kemudian.

Sorak sorai kegembiraan terdengar...

"Wow... sangat romantis"teriak wanita itu.

"Terima kasih Ansel, dan ini"Kim memberikan gulungan kertas berpita merah, kemudian Ansel membukanya dan memperlihatkan pada kamera.

...

...

Leon melempar remot Tv ke pojok dinding, hatinya sangat hancur, ia sudah mulai mengingat semua saat bersama ansel.

Saat dimana ia menghancurkan hatinya..

Dan...

Saat dimana Ansel menumbuhkan luka dalam jiwanya...

Hati ini..., jiwa sampai jantung yang hancur membutuhkan obat darimu An...

Love Is You AnselWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu