WS 2

7.1K 382 38
                                    

"Gak pengen dianter den?" tanya pak Ujang dengan ramah.

Kulihat air mukanya sedikit bingung.

"Gak usah Pak, aku lagi pengen jalan-jalan sendiri aja." ujarku seraya menaiki sepedaku.

"Yaudah, hati-hati ya den."

"Sip boss.." jawabku lalu mengayuh sepedaku.

"Eh den!! Tunggu!!!" aku tak menggubris panggilan Pak Ujang.

Hari ini tampilanku terlihat sangat santai, dengan menggunakan kaos abu-abu yang tampak ketat dibagian lengan dibarengi oleh celana ¾ berwana hitam. Dan disempurnakan oleh sendal jepit.

Hanya butuh waktu 15 menit untuk dapat sampai kepantai ini. Hmm.. kulirik jamku, sudah jam 09.00 pagi, tapi kenapa pantai ini masih sepi? bukankah hari ini hari minggu? Tunggu!! Kulirik lagi jamku, kulihat hari yang tertera disana, 'Sat'

"Oh, ini Saturday." ujarku santai.

Kulirik sekali lagi, ohhhh my goossshhh!!! it's Saturday!!! Aduh, bodohnya diriku. Damn!! 

Tanpa pikir panjang aku langsung mengayuh sepedaku, mungkin kecepatanku saat itu adalah 120km/jam. And you know what? Aku bisa sampai kerumah hanya dalam 5 menit saja. Setelah sampai dirumah, kulihat Pak Ujang tertawa melihatku yang sudah bermandikan keringat.

"Yaudah den, cepat sana mandi dulu, tadi saya juga mau bilang." celoteh Pak Ujang sambil terus tertawa geli.

"Ahhh, lupakan.." dengusku kesal.

Tak butuh waktu lama, aku sudah mempersiapkan segalanya.

"Ayo masuk ke mobil den." ajak Pak Ujang.

"Gak usah pak, aku mau naik sepeda aja ke sekolah." jawabku mantap.

Aku ingin mengulangi rekor ku. Wkwkwk..

"Apa gak capek den?"

"Ga kok Pak, biar sehat." jawabku semakin mantap.

"Yowes, hati-hati ya den."

"Iya-iya..."

Tepat seperti dugaanku, aku hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai kesekolah. Tapi aku mendapatkan masalah, pintu gerbang sudah ditutup. Perlahan namun pasti, kugeser gerbang raksasa itu. 

Ku masuk kedalam, aku sedikit bingung kemana Pak Sutris? bukankah seharusnya dia menjaga pos satpam ini? Ohh, aku tau. Pasti Pak Sutris lagi menggoda Bik Leni, pemilik kantin yg sudah lama menjanda. Tapi ya sudahlah, ini juga termasuk hari keberuntunganku karena gak akan disuruh push up.

Aku menuju parkiran sepeda. Setelah dengan sukses aku memarkirkan sepedaku, aku hendak ingin menuju ruang kelas. Ketika aku berbalik....

"Waaaaaa!!!!!" Teriakku berbarengan dengan kuntilanak berkonde yg sedang berada didepanku.

Dia juga nampak begitu terkejut sama halnya denganku. Kulirik kebawah, apakah dia melayang atau tidak. Tapi sebuah kaki yg berkurik (bekas luka yang menghitam) terpampang jelas. Kuntilanak berkonde itu memakai rok yang, Nauzubillaaah, mini banget. Seharusnya dia malu memakai rok tersebut , karena begitu mengekspos kakinya yg bertato itu. Banyak sekali kurik disana. Wkwkwkwk..

Kulirik lagi wajahnya, Ya Allah!!! Tampak wajah mpok Omas terlukiskan disana.

"Ini setan bukan?" tanyaku polos.

"Bukan, ini Monyet!!" jawabnya. "Aku ini gurumu Bodoh!! Kamu gak sopan ya?!! ikut saya!" hardiknya.

"Kemana Bu?" tanyaku polos, sambil mengikuti langkah kakinya.

Without SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang