Lose Control

4.5K 373 3
                                    

Solhee tidak langsung menuju rumahnya. Ia malah berjalan menuju rumah Mingyu yang hanya berjarak 2 blok dari rumahnya.

To: 게임 마니악 -_- (Game maniac -_-) - 07.25 P.M
Will late for dinner. Please cover me, thanks :*

Setelah mengirim pesan singkat kepada kakak laki-lakinya, Solhee pun mengetuk pelan pintu rumah Mingyu. Tak lama kemudian seorang wanita yang terlihat berumur akhir 40-an membuka pintu tersebut.

"Omo (Ya ampun)! Solhee, matji (Kau Solhee, kan)? Aigoo (Astaga), kau sudah besar dan sangat cantik! Jal jinaesseo (bagaimana kabarmu)? Sudah lama kita tidak bertemu!" seru wanita tersebut. Solhee hanya tersenyum menanggapi ucapan wanita tersebut.

"Gomawoyo (terima kasih), Chaerin ajumma. Jeo jal jinaesyeosseoyo (saya baik-baik saja). Bagaimana kabar ajumma sendiri?" balas Solhee. Yoo Chaerin - ibu nya Mingyu - tersenyum dan mengatakan kalau ia baik-baik saja.

"Tumben sekali kau mampir? Biasanya hanya Seokmin, Myungho, dan Kanghee yang main kesini. Kau mau minum apa?" Tanya Chaerin kembali setelah mempersilahkan Solhee masuk. Solhee menjawab kalau ia minum air putih saja. Chaerin pun kembali dari dapur setelah mengambil segelas air putih untuk Solhee.

Solhee memang jadi jarang mengunjungi rumah Mingyu semenjak ia dan Mingyu berpacaran. Itu untuk mengurangi tingkat kecurigaan Seokmin dan Myungho. Sedangkan Kanghee memang sudah mengetahui kalau Solhee menjalin hubungan dengan Mingyu karena Solhee sudah memberitahukan hal itu kepada Kanghee yang adalah kakaknya *tentunya tanpa diketahui Mingyu*.

Solhee pun melihat foto-foto yang dipajang Chaerin di dinding rumahnya. Ia bisa melihat di foto-foto tersebut Mingyu, Seokmin dan dirinya tersenyum bersama dan bermain bersama. Ia juga melihat foto Mingyu dan Myungho sedang mengangkat trofi kemenangan lomba basket sekolah mereka.

Solhee, Mingyu, dan Seokmin memang berteman sejak sekolah dasar, karena mereka bersekolah di tempat yang sama dan tinggal tidak berjauhan. Bahkan apartemen Seokmin hanya berbeda lantai saja dengan Solhee. Kalau Myungho baru saja berteman dengan mereka sejak awal SMP, karena ia baru saja pindah dari China. Kanghee? Ia hanya ikutan saja berteman dengan Seokmin, Mingyu dan Myungho karena hobi mereka berempat sama. Bermain di PC Bang (kalau di Indonesia namanya warnet, hehehe) hingga larut malam. Sampai sekarang pun mereka berempat masih sempat bermain bersama, namun lebih sering saat akhir minggu, berhubung jadwal kuliah Kanghee yang lumayan padat. Tapi karena Mingyu dan Solhee sering berkencan di akhir minggu, beberapa kali hanya mereka bertiga saja yang bermain bersama.

"Kudengar dari Kanghee kau berencana kuliah di luar negri?" pertanyaan Chaerin membuat Solhee tersadar dari lamunannya. Solhee mengangguk pelan dan tersenyum tipis. "Berarti kau akan menjadi lebih jarang lagi kemari~" terdengar nada sedih dari perkataan Chaerin tadi.

Solhee menangkap nada sedih tersebut dan menghela nafas pelan. Chaerin tidak mempunyai anak perempuan, ia ingin sekali memiliki anak perempuan supaya ia mempunyai teman mengobrol setelah kepergian suaminya 5 tahun lalu, maka dari itu Solhee sudah dianggap Chaerin seperti anaknya sendiri. Solhee hanya tersenyum canggung.

Tiba-tiba bunyi pintu dibuka memecah keheningan rumah Mingyu. Solhee dan Chaerin melihat ke arah pintu.

"Mingyuya! Wasseo (kau sudah sampai)? Liat siapa yang datang!" seru Chaerin menghampiri anak laki-laki semata wayangnya yang baru saja sampai. "Ada apa dengan wajahmu?" Tanya Chaerin ketika melihat ujung bibir Mingyu yang sedikit sobek serta pelipis Mingyu yang terluka.

"Tidak apa-apa." Jawab Mingyu singkat dan melihat ke arah Solhee tajam, seperti mengatakan kenapa-kau-ada-di-sini. Solhee yang mengerti tatapan itu pun hanya mengalihkan pandangannya dari Mingyu dan menatap gelas yang berada di depannya.

Our Little SecretWhere stories live. Discover now