The Bet

16K 588 5
                                    

Solhee dan Dongjoo memperhatikan gerbang sekolah yang sedang ditutup oleh Hyunsik ajeosshi. "Aku bertaruh dia tidak akan bisa melewati gerbang itu." Tutur Dongjoo.

Solhee hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. "Ddugeobwa (lihat saja)." Sahut Solhee pelan.

Sementara itu, ada seorang murid laki-laki yang sedang berlari menuju pintu gerbang dengan kecepatan tinggi. Entah bagaimana caranya, ia berhasil melewati gerbang tepat sebelum Hyunsik ajeosshi berhasil menutup gerbang sepenuhnya. Terlihat murid itu hanya tersenyum lebar ketika Hyunsik ajeosshi memarahinya dan malah membuat tanda 'V' dengan tangannya dan segera berlari menuju gedung sekolah.

Dongjoo pun kecewa karena ia kalah taruhan. Solhee pun hanya menepuk pundak Dongjoo pelan dan segera mengulurkan tangannya, meminta uang taruhan yang ditawarkan Dongjoo tadi.

"Nae 10.000 won (10.000 won ku)~" Dongjoo menatap uang lembaran 10ribu wonnya yang berharga itu, padahal itu adalah uang jajannya selama seminggu, karena ia baru saja membeli album group kesukaannya awal bulan ini sehingga ia harus berhemat.

Niat ingin menambah uang jajan, malah Dongjoo harus kehilangan uang jajan. "Gomawo (terima kasih), Dongjooya!" Seru Solhee sambil keluar dari kelas Dongjoo dan segera menuju kelasnya karena kegiatan apel pagi hampir saja dimulai.

Sesampainya di kelas Solhee langsung duduk di kursinya. Tak lama kemudian Jungmin ssaem - wali kelas Solhee - memasuki ruang kelas Solhee.

Solhee selaku ketua kelas langsung mengisyaratkan teman-teman sekelasnya untuk memberi salam. Tiba-tiba pintu belakang kelas terbuka, ternyata murid yang tadi baru saja masuk ke dalam.

"Ya, Kim Mingyu! Kapan kau tidak akan terlambat!" Seru Jungmin ssaem Murid yang bernama Mingyu itu hanya tertawa nyengir sambil duduk di kursinya yang kebetulan berada persis di samping pintu belakang kelas.

Jungmin ssaem hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah muridnya yang selalu datang terlambat ini. Dia pun mengabsen muridnya satu-per-satu, dan segera mengakhiri kegiatan apel pagi.

♢♢♢

Saat waktu istirahat makan siang tiba, Solhee berjalan menuju atap sekolahnya sambil membawa kotak bekal makan siangnya. Setibanya di atap sekolah, Solhee pun duduk di atas meja-meja belajar yang sudah tidak dipakai yang memang diletakkan di atap sekolah. Saat hendak memakan sandwich yang ia buat tadi pagi, ada seseorang yang menutup matanya dari belakang. Solhee hanya tersenyum, karena ia tahu siapa yang menutup matanya.

"Keumanhaera (berhentilah)... Kim Mingyu~" ujar Solhee sambil tersenyum. Mingyu segera melepaskan tangannya. Solhee pun menoleh ke arah Mingyu yang berada di belakangnya. Mingyu membalas senyuman Solhee dan segera duduk di sebelah Solhee dan melahap Sandwich isi tuna kesukaannya.

Setelah selesai melahap semua sandwich yang dibuat Solhee, Mingyu pun mengeluarkan bungkus rokok dari dalam saku celananya. Ketika hendak menyalakan rokok tersebut, Solhee langsung berdehem dan menatap Mingyu tajam. "Oh, mian (maaf)." Mingyu pun membalikkan badannya ke samping sehingga asap rokok tidak mengenai Solhee. Solhee juga ikut membelakangi Mingyu sehingga punggung mereka berdua bersentuhan.

"Mingyuya~" panggil Solhee. Mingyu hanya menjawab panggilan Solhee pelan. "Sampai kapan kita akan merahasiakan hubungan kita?" Tanya Solhee pelan. Tak ada jawaban dari Mingyu. "Nan jinjja gwaenchananikka (aku benar-benar tidak apa-apa)~" tutur Solhee pelan sambil menyenderkan kepalanya ke punggung Mingyu. Mingyu tetap tak memberikan jawaban. Solhee pun membalikkan badannya sehingga ia menatap punggung Mingyu dan menusuk-nusukan telunjuknya ke punggung Mingyu.

Mungkin karena merasa terganggu, Mingyu pun mematikan rokoknya dan membalikkan badannya sambil menyesuaikan posisi duduknya sehingga wajahnya sejajar dengan wajah Solhee, lalu menatap mata Solhee dalam. "Aku lebih suka seperti ini~" tutur Mingyu pelan sambil tersenyum, namun Solhee hanya menjadi semakin cemberut mendengar jawaban Mingyu, "Eo! Ddo (lagi)! Kalau begitu wajahmu jadi kelihatan makin jelek~" ledek Mingyu.

Mendengar itu Solhee langsung menatap Mingyu tajam. Mingyu pun berdiri dan menaruh kedua jari telunjuknya di ujung bibir Solhee lalu menarik kedua ujung bibir Solhee sehingga membentuk sebuah senyuman. Awalnya Solhee terlihat kesal, namun lama-lama ia pun tertawa melihat wajah Mingyu.

Melihat Solhee yang sudah tersenyum, Mingyu pun kembali duduk diatas meja yang tadi ia duduki. Solhee pun juga membenarkan posisinya sehingga mereka kembali duduk bersebelahan.

"Kudengar kau bertaruh lagi dengan Dongjoo tadi pagi?" Tanya Mingyu. Solhee pun menganggukkan kepalanya semangat *itu karena ia menang taruhan*. Mingyu pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia heran akan kebiasaannya kekasihnya ini yang suka sekali bertaruh dengan Dongjoo, tapi topik taruhannya selalu saja masalah yang sama, yaitu apakah ia bisa melewati gerbang sekolah atau tidak. "Ya! Kau harus memperbaiki sifatmu yang suka taruhan itu. Kalau aku tidak bisa melewati gerbang bagaimana? Kalau aku benar-benar terlambat bangun bagaimana?"

"Kau kan tinggi, kau bisa saja melompati gerbang sekolah dengan mudah." Jawab Solhee santai. Mingyu pun menatap Solhee tak percaya. "Lagipula, masalah taruhan tadi pagi Dongjoo yang menginginkannya. Bukan aku. Ia lagi butuh tambahan uang jajan karena uang jajannya sudah habis untuk membeli album CNBLUE yang baru." Sambung Solhee. Mingyu pun hanya menghela nafas pelan. Tiba-tiba Solhee melihat jam tangan yang ada di pergelangan tangannya. "Ya! Istirahat makan siang sebentar lagi selesai! Aku turun duluan ya!" Seru Solhee sambil membereskan kotak bekal makan siangnya dan segera turun dari atap sekolah.

Lebih baik seperti ini~ Lebih baik tidak ada yang tahu tentang hubungan kita~ batin Mingyu saat Solhee turun.

=====================================
Thank you for reading this stroy. Don't forget to leave your comment and please give your vote. Thank you very much ^^

NOTE : ini adalah fan fiction, jadi ini hanyalah sekadar imajinasi penulis saja. Maaf, kalau harus membuat bias kalian terlihat jelek *deep bow*


Our Little SecretWhere stories live. Discover now