Part 10

4.2K 296 21
                                    

Tidak apa jika kamu tidak bisa mengingat diriku kembali, asalkan aku dapat selalu berada disisimu. Sebab bahagiaku adalah saat bersama denganmu melewati hari-hari yang meskipun biasa namun tidak ternilai harganya. Tawamu adalah anugerah terbesar bagiku ~ Luke

''Bolehkah aku menanyakan sesuatu?" Keraguan dalam suara Louise membuat Luke bisa menebak apa yang akan ditanyakan wanita itu.

Sejauh ini, kondisi Louise semakin membaik bahkan mimpi buruk itu tidak pernah mendatanginya lagi. Wanita itu seolah menjadi sosok lain yang tidak pernah Luke lihat dulu. Dia... terlihat bahagia yang mana merupakan sesuatu yang tidak pernah Luke lihat selama ini. Apapun yang terjadi Luke akan mempertahankan kebahagiaan serta senyumannya.

Luke setengah berlutut disamping kursi yang sedang diduduki Louise. Pria itu menengadah keatas menatap Louise sambil tersenyum menenangkan kegelisahan wanita itu akan segala ketidaktahuan tentang dirinya sendiri."Katakanlah Lou, apa yang ingin kamu ketahui."

Sekarang mereka berada di taman mawar yang berada di samping rumah Luke yang memesona di Paris. Begitu kondisi Louise membaik, Luke memutuskan membawa wanita itu pergi jauh dari Dallas juga semua tempat yang kemungkinan akan membawa kenangan buruk bagi Louise. Sudah setengah tahun berlalu dan ingatan wanita itu sama sekali tidak kembali.

Pada mulanya aku kecewa karena Lou tidak mengingatku sama sekali. Namun, sosok kakak yang sekarang membuatku tahu apa yang terbaik untuknya. Tawa lepas yang terdengar belakangan ini membuatku teringat kembali dengan masa lalu. Entah sejak kapan tawa riang itu tidak pernah terdengar lagi ditelingaku. Sekarang aku berharap ingatan kakak tidak akan pernah kembali lagi. Biarpun sosokku dilupakan, biarpun Lou menganggapku sebagai orang asing dan bahkan menghindariku pun, aku rela.

Namun, jika suatu waktu nanti ingatan Lou kembali, berjanjilah padaku Luke. Berjanjilah kamu akan selalu berada disampingnya. Sebab hanya kamu yang bisa menyembuhkan Lou juga luka hatinya, yang sudah terlampau lama tidak diobati. Kumohon, berjanjilah padaku.

Gadis itu terlihat begitu tabah dan tegar menghadapi semua masalah ini. Pipi dan bibirnya terlihat pucat bahkan gadis itu terlihat lebih kurus sejak terakhir mereka bertemu. Luke menyadari gadis didepannya kemungkinan mengetahui banyak hal tentang Lou juga masa lalunya serta kaitannya dengan Robert Adams. Namun, Luke tidak ingin memaksa Leanna dan menghormati keputusan yang dibuatnya.

Aku tidak akan kembali lagi sebab aku takut keberadaanku akan membuat ingatan kakak kembali. Seth sudah menyiapkan sebuah rumah untukku di Missouri dan kupikir aku akan menetap disana. Jangan mencemaskan diriku, Seth sudah berjanji pada kakak untuk melindungiku. Janji yang tidak akan diingkarinya lagi.

Kata lagi membuat Luke sadar bahwa dimasa lalu, Seth pernah mengingkari janjinya pada wanita itu. Dia tahu Leanna dan Seth mempunyai jawaban atas ingatan serta trauma masa lalu Louise namun mereka memilih agar ingatan Louise tentang mereka tidak pernah kembali.

"Aku ingin tahu semuanya tentang kita, Luke. Bagaimana kita berdua pertama kali bertemu, bagaimana kita akhirnya menjadi sepasang kekasih serta pada akhirnya bertunangan. Dan mengapa aku bisa mengalami kecelakaan .'' Pertanyaan Louise membuat kesadaran Luke kembali kemasa sekarang.

Tanpa menjawab pertanyaannya, pria itu malah menggenggam tangannya dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. Wanita itu mengikuti dengan bingung ketika Luke menuntunnya naik ke lantai 3 yang selalu dikunci. Louise selalu merasa penasaran dengan ruangan tersebut dan sekarang keingintahuannya akan terjawab.

Luke memutar anak kunci dan mendorong pintu mahoni tersebut perlahan. Sinar matahari yang masuk dari kisi-kisi jendela menerangi seluruh ruangan yang begitu luas.

Pandangan pertama ke dalam ruangan tersebut membuat Louise terpana. Begitu banyak lukisan dengan model yang sama di setiap lukisan yang tergantung di dinding. Sesosok wanita dilukiskan duduk ditepi kolam dengan rambut pirang tergerai. Posisi duduknya membuat wajah wanita itu hanya nampak sebagian. Pelukisnya menggambarkan sosok wanita itu dengan begitu halus seolah dia bukan merupakan bagian dari dunia nyata ini.

The Impossible DreamWhere stories live. Discover now